Dreamer

77 10 34
                                    

Song Inspiration: TXT - Dreamer
.
.
.
.
.
Happy Reading ^_^
.
.
.
.
.

Setiap hari melamar pekerjaan tanpa pernah dipanggil wawancara, mengambil alih pekerjaan rumah, namun yang ia dapatkan adalah cacian dari ibunya, Seokjin.

Soobin tak paham, seberapa keras ia berusaha mencari titik ujung dari labirin ini, ia tidak pernah menemukannya.

Semakin ia mencoba berjalan, langkahnya semakin bergoyang, ia semakin ragu akan jalan hidup yang ditempuhnya.

Soobin sebenarnya adalah seorang pemuda yang masih sangat menyukai cerita-cerita Neverland dan Peter Pan yang membawa pergi anak-anak kecil untuk ikut berpetualang bersamanya di pulau misterius yang penuh keajaiban itu.

Saking terkesannya dengan cerita itu, Soobin sampai melakukan segala hal untuk mengetahui lebih dalam tentang Peter Pan. Mulai dari menonton filmnya, membaca bukunya, dan mencari di internet bagaimana cara kesana.

Soobin sempat menceritakan ketertarikan dirinya pada dunia itu, dimana orang-orang yang pergi kesana tidak bisa menua. Soobin begitu bahagia ketika menceritakan semua tentang Neverland.

Sayang sekali respon yang didapatkan Soobin hanyalah tertawaan dari adiknya, Beomgyu.

Semua orang yang mendengar cerita Soobin akan berkata kalau Soobin menghayal terlalu tinggi, maksudnya, semua orang juga tahu bukan betapa fiktifnya Neverland dan Peter Pan, tidak mungkin pulau ajaib seperti itu benar-benar ada.

Namun Soobin begitu yakin, pasti Neverland itu ada, entah di bagian bumi mana. Bumi tidak sepenuhnya tereksplor manusia, maka dari itu, Soobin sendiri yang akan mencarinya berlandaskan keberanian, kemampuannya bertahan hidup, dan mencari info melalui internet.

Bahkan malam ini Soobin sudah menyiapkan barang-barang yang akan dibawanya, ia membawa tas ransel yang cukup besar untuk menampung baju-baju, obat-obatan, dan juga korek api.

Beomgyu yang mendengar grasak-grusuk dari kamar Soobin langsung menghampirinya.

Pintu kamar yang tidak tertutup memungkinkan Beomgyu melihat langsung apa yang kakaknya lakukan.

Beomgyu memilih bersandar di pintu dan berdehem guna menarik perhatian sang kakak.

Soobin memutarkan bola matanya, terlampau malas mendengar ejekan adiknya, paling-paling tidak jauh dari mengatakan Soobin yang halu dan seperti anak kecil.

"Biar ku tebak, kakak pasti mau beres-beres pergi ke Neverland. Kakak begitu bodoh ya, jelas-jelas Neverland tidak akan pernah ada. Hentikan hayalanmu itu, kak. Lebih baik kamu mencari pekerjaan. Eh aku lupa, kakak saja IP nya rendah, mana mungkin ada perusahaan yang mau merekrut kakak", Beomgyu tertawa sinis. Ia menang telak dari kakaknya.

Ibu mereka saja lebih menyayangi Beomgyu karena Beomgyu memang sangat pintar, mereka berdua sering dibandingkan, membuat Soobin kesal sendiri.

Soobin mengepalkan tangannya, ia langsung mendorong Beomgyu keluar dan membanting pintunya cukup keras.

Beomgyu sedikit terperanjat, tapi ia tak peduli, ia sudah puas meledek kakaknya itu. Ia akan pergi ke kamarnya untuk belajar.

Di kamarnya, Soobin merasa begitu tidak dihargai sebagai seorang kakak dan anak pertama. Ia terlampau paham ibunya begitu bangga dengan segala prestasi Beomgyu, tapi tidak dengannya.

Tak apa, jika ia tidak bisa mendapatkan kebahagiaan di dunia ini, ia akan mencari kebahagiaannya sendiri di Neverland.

Ia sudah tau dimana letak Neverland itu di maps, besok subuh ia akan pergi ke dermaga dan berangkat ke pulau dengan anak-anak lain yang memiliki mimpi sepertinya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 13 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Oneshot - YeonbinWhere stories live. Discover now