[8] Gaun Tersingkap

3.6K 146 112
                                    

"Naik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Naik." Joan mengulangi kalimatnya lagi dengan tegas.

Bella mencoba untuk basa-basi. "Tapi tubuhku berat, Paman."

Joan memberikan pilihan yang sulit. "Lebih memilih naik atau kutinggal di sini dan dimakan binatang buas?"

Tanpa ragu, Bella segera naik ke atas gendongan Joan. Dia memeluk leher pria itu dengan erat, membuat Joan kesulitan bernapas. "Tidak, aku tidak mau dimakan binatang buas."

Joan berusaha melepaskan cengkeraman tangan Bella yang terlalu kuat. "Jangan terlalu mencekik leherku! Akh!" Joan berteriak kesakitan. Detik itu juga, Bella melonggarkan lingkaran tangannya.

"Maaf, Paman. Hehe. Paman jangan marah-marah terus makanya." Bella tersenyum tanpa rasa bersalah.

Terdengar Joan menghela napas. "Aku tidak marah. Tapi tolong, sekarang kau diam dan jangan bersuara! Atau aku akan melemparmu ke laut." Joan memperingati dengan tegas.

Bella mengerti dan langsung membekap mulutnya rapat-rapat.

Detik berikutnya, Joan berdiri dengan hati-hati karena sekarang ada beban berat di punggungnya. Kemudian pria itu mulai berjalan dengan mantap.

Di belakangnya, Bella terkagum-kagum melihat kekuatan dan ketangguhan Joan saat menggendongnya. Tubuh Bella seolah-olah seperti kapas yang sangat ringan.

Tidak ada lagi lelah yang mencekik Bella, dia mulai menikmati hamparan pemandangan di depan mata. Bella terkagum-kagum dengan keindahan hamparan sabana yang membentang di hadapannya. Rumput hijau yang melambai-lambai dengan lembut, angin sepoi-sepoi yang menyentuh wajahnya, dan langit biru yang terbentang luas di atasnya.

Tiba-tiba, otak Bella mulai membentuk imajinasi-imajinasi yang membuatnya tersenyum-senyum sendiri. Dia membayangkan kalau seandainya punya kekasih, mereka akan bermain kejar-kejaran di tengah hamparan rumput yang luas. Bella membayangkan dirinya berlari dengan riang, sementara kekasihnya mengejarnya dengan penuh semangat.

Saat kekasihnya akhirnya berhasil menangkapnya, Bella membayangkan mereka akan tertawa-tawa dan berguling-guling di tengah padang rumput. Mereka akan saling menggelitiki dan tertawa hingga perut terasa sakit.

"Paman, kau tahu apa isi otakku?" Bella tiba-tiba berceletuk.

Joan menjawab singkat, "Tidak."

"Biar aku ceritakan. Melihat pemandangan padang rumput yang indah ini, aku membayangkan berlarian dengan kekasihku di tengah-tengahnya. Lalu dia akan mengejarku, dan ketika dia berhasil menangkapku, aku akan digelitiki. Kita akan berguling-guling di tengah padang rumput."

Bella memberi jeda sejenak dan melanjutkan, "Kemudian, setelah saling menggelitiki, kita akan berciuman di tengah padang rumput." Bella memejamkan mata dan tersenyum. "Aku akan menggigit bibirnya, mencium lehernya, membuka kancing bajunya, dan-"

Gadis Nakal Milik Penggembala DombaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang