[10] Lepas Kendali

5.1K 146 72
                                    

Sekarang, bukan hanya kaki, tetapi tangan kiri Bella juga ikut meraih leher Joan dan memeluknya erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang, bukan hanya kaki, tetapi tangan kiri Bella juga ikut meraih leher Joan dan memeluknya erat. Tubuh Joan terasa seperti guling yang benar-benar dikepung.

Kepala Joan berada tepat di depan dada Bella, sementara tubuhnya terletak di tengah-tengah kaki Bella. Kaki Bella melingkari tubuh Joan dengan penuh.

Joan sangat ingin mendorong tubuh Bella dan melemparnya ke laut. Namun, logika Joan entah ke mana menghilang. Yang terjadi adalah pria itu justru membeku dan menahan napas tanpa berkedip sedikit pun.

Bagaimana mungkin dia bisa berkedip jika pemandangan di depan matanya, tanpa jarak sedikit pun, adalah payudara Bella yang menggoda. Payudara itu terlihat begitu kenyal meskipun masih terbungkus oleh gaun.

Rahang Joan menegang dengan sempurna. Semakin menegang setiap kali Bella memeluknya dengan tangannya dan seketika itu wajah Joan bertubrukan dengan payudara Bella yang empuk.

"Sial," gumam Joan dalam hati, ketika bulu-bulu di tubuhnya merinding. Ada sesuatu yang tidak biasa menyerangnya, sesuatu yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.

Imajinasi Joan tiba-tiba menjadi liar, membuka kancing dress Bella dan meremas payudaranya, memilin putingnya, dan berakhir bibirnya menari liar di sana.

Oh, sial, otak Joan benar-benar tidak terkendalikan.

Detik berikutnya, tangan Joan yang lain tiba-tiba merayap ke paha Bella tanpa izin, dari lutut hingga berakhir menuju pantatnya.

Paha dan pantat Bella, yang sejak tadi membuatnya kehilangan akal, diremas-remas sampai terdengar erangan dari wanita itu dalam keadaan masih tertidur. "Eungh."

"Sialan," umpat Joan ketika mendengar erangan Bella yang sialnya semakin membakar sesuatu dalam dirinya.

Paha dan pantat Bella bergetar setiap kali tangan besar Joan mengelusnya dengan lembut.

Sekarang, tangan Joan meraba semakin ke atas dan sampai pada perut rata Bella, kemudian naik lagi dan mengelus lembut permukaan payudara Bella yang masih terbungkus pakaian dengan lembut. Payudara itu begitu pas di genggamannya.

"Eungh." Sekali lagi, gadis itu mengerang di alam bawah sadarnya.

Cantik dan menggairahkan, itulah gambaran wajah Bella sekarang. Joan tidak pernah sekurang ajar ini terhadap wanita, bahkan ciuman pun belum pernah. Tidak ada satu pun dari puluhan wanita desa itu yang berhasil menggoyahkan akal sehatnya.

Namun, wanita ini, Bella, iblis nafsunya tiba-tiba merayap dan membuatnya sulit bernapas. Dia ingin membuat gadis itu berantakan, ingin membuatnya mencapai puncak. Sial, sial, sial!

Gadis Nakal Milik Penggembala DombaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang