31 | Baikan.

5.5K 238 253
                                    

Halo teman-teman, bagaimana kabarnya? Semoga sehat selalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo teman-teman, bagaimana kabarnya? Semoga sehat selalu.

Jangan lupa ramaikan ya 🥰.

✧────────────────✧

Dengan gerakan tiba-tiba, Vante mendorong tubuh Lucia dengan kekuatan yang membuatnya tersungkur. Tanpa ragu, Vante segera berdiri dan mengambil air dari botol kayu untuk membersihkan bibirnya, seolah-olah ingin menghilangkan bekas kotoran yang sangat menjijikkan.

"Kau anggap bibirku kotoran, uh?" protes Lucia, merasa tersinggung.

"Lebih dari itu, itu benar-benar menjijikkan, harus segera dihapus," jawab Vante dengan nada tegas.

"Justru bibirmu yang lebih menjijikkan! Lebih menjijikkan dari kotoran anjing!" balas Lucia sambil meraih botol air yang digunakan Vante, lalu menuangkan airnya ke bibirnya.

"Jaga mulutmu kalau bicara, Lucia! Aku selalu gosok gigi setiap hari!" tegur Vante dengan nada kesal.

"Hah! Selalu gosok gigi tapi baunya sangat busuk. Pantas saja Matilda tidak betah menjadi kekasihmu! Pasti ketika kau mengajaknya berciuman, dia akan muntah!" ejek Lucia.

"Berhenti bawa-bawa nama Matilda. Sekali lagi kau menyebut namanya maka-"

"Maka apa? Ingin membuangku ke laut?! Coba saja kalau-" Lucia tidak sempat menyelesaikan kalimatnya ketika tiba-tiba Vante mendorong tubuhnya dengan nekad menuju jendela. Jendela kamarnya terbuka lebar, sehingga setengah tubuh Lucia berada di luar.

Air hujan yang turun dari langit membuat wajah Lucia basah. Dia berusaha melepaskan diri dan mencoba mencekal tangan Vante, tetapi kekuatannya tidak cukup. Vante terlalu kuat baginya.

"Lepaskan, Vante! Apa kau sudah gila?!" teriak Lucia dengan ketakutan.

"Aku hanya mengabulkan permintaanmu. Kau sendiri yang memintaku untuk melemparmu ke laut tadi," balas Vante dengan wajah yang menyeramkan, membuat Lucia merasa ngeri.

"Kau benar-benar pengecut! Berani-beraninya dengan perempuan!" seru Lucia dengan penuh amarah.

"Kalau perempuannya menyerupai iblis sepertimu, maka aku adalah pahlawan jika memberimu pelajaran!" balas Vante dengan nada skeptis.

"Apa yang membuatmu begitu marah, huh? Apa kau tidak terima ketika aku membawa nama Matilda?!" tanya Lucia dengan rasa penasaran.

"Ya, aku tidak terima!" pekik Vante dengan keras, hingga ludahnya terkena wajah Lucia. Dia sengaja melakukannya.

"Sialan, ludahmu sangat busuk! Pantas saja Matilda tidak betah menjadi kekasihmu. Harusnya sebagai seorang pria, kau memiliki otak yang tidak dangkal agar kekasihmu tidak pergi!" ejek Lucia dengan penuh kebencian.

"Dia pergi bukan karena otakku, tapi karena dia hamil dengan pria lain, sialan!" teriak Vante dengan emosi yang jelas terlihat di wajahnya.

Detik itu juga, Lucia terdiam. Selama ini, dia tidak mengetahui alasan sebenarnya mengapa Vante dan Matilda putus. Hanya rumor dari teman-temannya yang mengatakan bahwa Matilda meninggalkan Vante.

Gadis Nakal Milik Penggembala DombaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang