Part 1 || (SEBUAH PERPISAHAN)

96 18 2
                                    

Hallo Gaes!!!Follow Juga Ig Or tiktok ||@Lylaaa_896~•••~•••~•••~•••~•••~•••~•••~•••~•••~•••~•••~•••

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Hallo Gaes!!!
Follow Juga Ig Or tiktok ||@Lylaaa_896
~•••~•••~•••~•••~•••~•••~•••~•••~•••~•••~•••~•••

Disebuah tempat makan yang terlihat mewah, seorang lelaki hendak menghampiri istri nya yang sedang berduaan dengan lelaki lain.

"Oh jadi ini kelakuan kamu selama ini di belakang Aku Erina, kamu selingkuh dengan lelaki itu" ucap seorang lelaki yang sedang menegur istrinya yang sedang berselingkuh dengan pria lain. 

Wanita itu hanya terdiam tak berucap satu kata pun.

"Jadi mau kamu saat ini apa Erina, aku sudah capek dengan semua sikap kamu, apapun yang kamu inginkan aku selalu turuti tetapi mengapa kamu selingkuh di belakang aku hah? Jawab Erina" tegur lelaki itu dengan meninggikan nada suaranya.

"Mas iya aku memang selalu tercukupi tapi aku gak bisa, kamu selalu gak ada waktu buat aku mas" ucap wanita itu tak lain ialah Erina.

"Aku gak ada waktu karena kerja dan itu semua demi kamu dan anak anak kita" balas lelaki itu.

"Pokoknya aku minta cerai mas" seru Erina kepada Lelaki itu.

"Oke kalau itu mau kamu, saat ini juga kita cerai, aku bakal urus surat cerai kita" tegas lelaki itu tak lain adalah Zero suami Erina.

Zero pun pergi dari tempat itu, ia menuju tempat parkir mobilnya, ia menyalakan mobil nya dan menjalankannya untuk pulang.

Sesampai nya dirumah ia di sambut oleh putra dan putri kecilnya.

"Pah, papah dali mana zizi nungguin papa dali tadi" ucap gadis kecil itu langsung memeluk Zero, papa nya.

"Iya nih pah, Zirga juga nunggu papah" seru anak laki-laki itu juga.

"Iya sayang anak anak nya papa nungguin ya, maaf ya papa lama" balas zero memeluk kedua anak nya.

"Sayang kamu tunggu di sini ya, papa mau ke atas dulu" ucapnya kepada anak nya. Langsung di balas anggukan kecil dari putra dan putri kecilnya itu.

Zero pergi meninggalkan anak nya dan menuju lantai 2 kamar nya. Ia membereskan barang-barang nya dan memasukannya ke dalam koper.
Lalu membawa koper nya ke lantai bawah.

"Loh papa mau Kemana?" Tanya Zirga. Zirga dan adik Perempuan nya yakni zizi pun menghampiri Zero.

Tak lama kemudian Erina datang bersama seorang pria tak lain ialah selingkuhannya.

"Mas hak asuh zirga dan zizi biar sama aku" ucap Erina.

"Gak, mereka ikut denganku" Tegas Zero.

Zirga dan zizi yang tak mengerti hanya diam mendengar perkataan Orangtua nya.

"Mereka anakku mas, jadi ikut denganku" Seru Erina.

"Mereka juga anakku" Jawab Zero.

"Baik lah kita bagi asuh anak kita" Balas Erina.

Kemudian Erina menghampiri Zirga dan zizi yang sedari tadi hanya diam melihat perdebatan Orangtua nya.

"Zirga, zizi, mama sama papa gak bisa bersama lagi, jadi Zirga sama zizi mau ikut mama apa papa nak?" Tanya Erina kepada kedua anak nya.

"Nggak mah zizi gak mau pisah sama kakak" Ucap Zizi berkaca-kaca.

"Zirga juga gak mau pisah sama zizi mah" Balas Zirga lalu memeluk adiknya dengan erat.

Erina bingung dengan keputusannya untuk membagi hak asuh dan ia pun memutuskan pilihannya.

"Baiklah Zirga sayang  kamu ikut mama ya, dan zizi sayang zizi ikut papa ya" Ucap Erina kepada anak nya namun mereka menggeleng tak mau.

"Ya sudah kalo gitu, sayang ikut papa ya" Ujar zero menarik zizi kepada nya.

Zirga dan zizi semakin mengeratkan pelukannya, namun ia terlepas karena erina menarik Zirga dan Zero membawa zizi.

"Papa... Zizi gak mau pisah dali kakak" ucap zizi menangis di  pelukan zero.

Zirga pun berusaha melepaskan tangannya dari pegangan erina namun itu sangat kuat.

"Mah zirga gak mau pisah sama zizi" tangis Zirga.

"Ini sudah keputusan aku untuk membagi hak asuh, tolong jaga zizi dengan baik mas" ucap erina.

"Aku bakal jaga putriku dengan baik dan kamu tolong jaga dan sayangi putraku zirga dengan baik" Balas Zero.
Hanya dibalas anggukan oleh Erina.

"Baiklah aku pergi" ucap Zero ,namun sebelum ia pergi ia memeluk zirga dahulu.

"Sayang, zirga baik baik ya sama mama, papa harus pergi" ucap nya.

"Papa jangan pergi" tangis zirga di pelukan zero.

"Zizi juga jangan pergi, kalo zizi pergi zirga gak punya temen lagi" ucap nya lagi. Zizi pun memeluk zirga dan menangis.

"Zizi juga gak mau pelgi kak" tangis zizi.

Zero pun melepaskan zizi dari zirga. Dan membawa nya.
"Pah zizi gak mau pelgi" tangis zizi.

"Zizi jangan pergi" ucap Zirga dari kejauhan.

"Kakak zizi gak mau pelgi" zizi menangis sambil melihat lihat ke belakang ke arah Zirga.

"Zizi sampai ketemu nanti" tangis Zirga.

Zizi dan zero pun pergi mengendarai mobil. Zero membawa zizi ke Yogyakarta ke Rumah Orangtua nya.

***
"Zirga sayang ayo makan" ucap Erina kepada putranya.

"Gak mau zirga gak mau makan" Balas nya memanyunkan bibir nya.

"Nanti Zirga sakit kalo gak makan" Seru Erina. Membujuk zirga agar mau makan, namun zirga tetap tidak mau makan.

"Zirga gak mau makan kalo gak ada zizi" Seru zirga lalu pergi lari menuju kamar nya.

"Zirga kamu harus makan" teriak Erina.

Sejak zirga berpisah dari zizi, ia sering melamun bahkan tidak mau makan.

"Zi.. Kakak kangen... Kapan zizi kesini" Ucap Zirga sambil menangis memeluk poto nya bersama zizi.

MEET AGAINDonde viven las historias. Descúbrelo ahora