(21+) Mesin Pemuas Mantan Dan Gebetan

1.5K 18 0
                                    

MESIN PEMUAS MANTAN DAN GEBETAN

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

MESIN PEMUAS MANTAN DAN GEBETAN

by Jeremy Murakami



Gua baru pulang dari sebuah kencan seks dengan seorang daddy seksi dari Italia di Ubud. Setelah berhubungan badan di villa yang disewa si daddy seksi di sekitar persawahan, dia mengajakku makan malam di restoran Italia favoritnya di Jalan Monkey Forest. Karena penginapanku dekat dengan restoran, kami memutuskan untuk berpisah dari sana. Setelah membayar bill kami, daddy seksi itu mengajakku ke kamar mandi bersama-sama.






 Setelah membayar bill kami, daddy seksi itu mengajakku ke kamar mandi bersama-sama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ilustrasi: Masimmo ( Daddy Seksi Italia )




"I think we need to use the restroom," ucapnya dengan logat Italia yang kental.



Aku tersenyum saja, mengerti arah pembicaraan ini. Daddy itu menarik tanganku bersama masuk ke sebuah bilik. Untung saja toiletnya sepi. Restoran itu tidak terlalu ramai di petang hari pukul sebelas malam. Begitu masuk di sebuah bilik, daddy itu menutup pintu dan memegangi pipiku. Kami bertukar senyum sekilas, lalu mulut kami langsung saling memagut. Lidah kami pun menari-nari, bertukar liur yang bau alkohol dan sisa rasa keju parmesan dan mozarella. Kami berciuman sekitar dua menit sambil berpelukan di pojok tembok toilet. Setelah kami berdua merasa ciuman itu cukup, kami tersenyum dan mengakhiri cumbuan kami.



"Ciao, Andrew," ucapnya berbisik di telingaku. "It was so nice meeting you. You were a delight in bed."



"You too, Massimo..." ucap gua lalu mengecup bibirnya sekali lagi.



"You have my number. Please keep in touch..."



"Sure thing," jawab gua sambil tersenyum.



Setelah itu, Masimmo, si daddy seksi Italia itu, membuka pintu dan pergi dari ruangan itu. Dia sempat melambaikan tangannya padaku dan tersenyum manis sekali, memamerkan giginya yang rata dan indah itu. Aku mendesah lega, mensyukuri rasa nikmat bercinta dengan seorang pria Italia yang matang dan tampan itu.




KUMPULAN CERITA SENI GAY (21+)Where stories live. Discover now