15

6.7K 303 5
                                    

START!
.
.
.
.
.
.
.
.
___________________________________________________

Hari ini hari Sabtu, kebanyakan orang libur dan istirahat berkerja. Berbeda dengan Jenan yang sekarang justru berfose di depan kamera, ia tengah melakukan photoshut secara indoor. Jevan yang tidak berkerja pun memilih untuk menonton Jenan yang sibuk berfose depan kamera.

"Cantik banget bini gue." Gumam Jevan tiba tiba, beruntung tidak di dengar oleh Jenan. Jika tidak maka ia akan di goda habis habisan oleh istri manis nya tersebut.

"Eh gue ngomong apa si, kenapa jadi kayak bocil SMA kasmaran gini." Celetuknya pada dirinya sendiri.

Namun saat asik asik nya memandang sang istri, notifikasi ponsel nya mengalihkan atensi pria April tersebut.

Bang Mahe
08.00
Eh kasi saran dong, gue mau ngajak calon kakak ipar Lo jalan tapi ga tau dimana tempat yang cocok.

Anda
08.01
Lah, ga salah Lo nanya ke gue bang? Padahal elu yang sering kelapangan sedangkan gue di ruangan Mulu

Bang Mahe
08.01
Ya iya tapi gue blank aja gitu, gue mau calon kakak ipar Lo seneng.

Anda
08.01
Kemana aja kalo sama Lo Chandra pasti seneng kok bang

Bang Mahe
08.02
Eh?! Kok Lo tau gebetan gue tuh si Chandra?

Anda
08.02
Yaelah orang kayak Lo mah gampang di tebak bang. Ga nyadar Lo selama ini sering curhat ke gue?

Bang Mahe
08.02
Emang iya?

Anda
08.03
Iming iyi? Udah deh gue mau lanjut memandang bini gue yang cantik, ganggu aja Lo.

Bang Mahe
08.03
Eh eh eh kasi saran dulu ini gue harus bawa Chandra kemana?


Setelah itu Jevan tak membalas pesan tersebut, ia memilih kembali menikmati ciptaan Tuhan dihadapannya yang sayang jika tidak dinikmati.

"Adek laknat." Gumam Mahesa. Ia sekarang tengah berada di dalam bilik toilet. Ia benar benar bingung harus membawa Chandra kemana setelah ini, ia ingin Chandra nyaman bersama nya.

Tak lama Mahesa pun keluar dari toilet dan menatap Chandra yang duduk membelakangi nya, berdiri sekira nya beberapa meter di belakang Chandra membuat nya gugup entah kenapa.

"Kak Mahe!" Mahesa tercekat kala Chandra yang menatap kearah nya dengan seruan seperti seseorang yang merajuk.

"Dari toilet kok lama banget?" Mata Chandra bergerak menatap Mahesa yang berjalan kearah kursi dihadapannya.

"Maafin saya yah, kamu jadi lama nunggu."

"Ih bukan itu nya, Kak Mahe tuh baru makan dua suap tadi. Makanan saya bahkan udah habis, katanya sarapan bareng eh saya nya malah ditinggal dan jadinya makan sendiri." Keluh Chandra. Mahesa benar benar Ling Lung sekarang, ia tidak memiliki pengalaman kencan sama sekali.

"A- ah maafin saya, sebagai gantinya gimana kalo kita pergi kesuatu tempat hari ini. Kamu maunya kemana?"

"Seriusan kak?" Tanya Chandra dengan mata berbinar.

"Hum.. Kamu maunya kemana?" Tanya Mahesa dengan senyum lembut setelah mengangguk mantap meyakin kan 'Bu Chani' nya tersebut.

"Aku mau beli kucing, Kak Mahe mau beliin aku kucing ga?" Tanya Chandra dengan binar indah dimatanya.

Our Destiny (Nomin) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang