𝟹𝟸 traque

998 161 8
                                    

"Kau berbohong?" Tanya Kael dengan mata berapi-api penuh amarah. Kemarin ia sempat percaya jika hari ini sudah sembuh, tapi ternyata semua itu hanya bualan semata untuk membuatnya beristirahat. Nyatanya hari ini demamnya belum sembuh sepenuhnya. Ia juga masih merasakan pusing yang mendera kepalanya jika berdiri terlalu lama.

Dokter itupun menunduk, pasiennya satu ini memang agak lain jadi ia harus mencari alasan ekstra untuk membujuknya. "Imunitas tubuh orang berbeda-beda, mungkin imun tubuh grand duke sedang lemah sehingga tidak bisa sembuh dalam sehari." Jelasnya dengan penuh keyakinan.

Kael nyaris menarik kerah dokter yang sedang memeriksa keadaannya jika saja Erre tidak tiba-tiba masuk dan menanyakan agendanya. "Tunggu apa lagi? Berangkat dari sekarang." Pria itu hampir terlambat datang ke pertemuan bisnis malah santai-santai menanyakan jadwal siang. Enak saja pertemuan pagi hendak dilewatkan.

Kael tidak tanggung-tanggung memanfaatkan Erre selagi ia tertahan di mansion karena demam. Jika bukan karena asisten pribadinya yang menyeretnya pulang, mungkin sekarang Kael masih sibuk di ruang kerja meski sakit.

"T...tuan saya mohon izin untuk undur diri." Setelah cukup lama berdiam diri memeriksa kesehatan grand duke, dokter akhirnya hendak berpamitan.

Semua tugas telah ia laksanakan dengan baik, mulai dari memeriksa keadaan grand duke hingga memberikan vitamin tambahan agar kesehatannya cepat pulih. Kael tidak ingin lagi percaya dengan ucapan dokter itu mengenai kesembuhannya. Pria itu hanya membuatnya tidur sepanjang hari tanpa berbuat apa-apa. Hari inipun sama, Kael tidak diperbolehkan pergi karena demamnya belum sembuh.

Entah berkah ataukah musibah tapi Kael berusaha untuk menjalaninya dengan tabah. Pagi ini setelah kepergian dokter dan Erre ia bingung hendak melakukan apa. Sarapannya telah siap, awalnya Kael ingin makan di meja makan. Tetapi akhirnya ia memutuskan makan di kamar. 

Beberapa maid mondar-mandir ke kamarnya untuk mengantarkan makanan dan membantunya berpakaian. Hari ini terasa lebih santai karena ia tidak sedang berpacu dengan waktu.

"Hah, gila saja jika aku tidak bekerja." Kael menggerutu setelah menyelesaikan sarapan pagi. Pria itu memutuskan berkeliling mansion selagi sempat. Tadinya ia ingin berenang, tapi mengingat belum benar-benar sembuh terpaksa ia mengurungkan niat.

Ekor matanya tidak sengaja melihat wanita yang akan keluar dari mansion diam-diam. Dari punggungnya saja Kael sudah bisa menebak siapa wanita yang hendak keluar itu. Awalnya Kael tidak penasaran dengan apa yang akan ia lakukan, tapi karena tidak ada kegiatan Kael jadi mengikutinya dari belakang secara diam-diam.

Kael berjalan seperti biasa, kadang ia melihat-lihat sekitar. Meskipun sering melewati jalan ini, ia baru mengetahui beberapa detail bangunan setelah jalan-jalan tak terduga ini. Banyak tempat-tempat sekitar mansion yang dikunjungi orang-orang. Salah satunya jalan Lohengrin yang menjajakan berbagai makanan dan minuman.

Sejauh ini, Kael belum pernah mampir kemari. Ia sibuk mengamati sekelilingnya hingga tak sadar melupakan rencana awal. "Sedang apa tuan di sini?" Sebuah bisikan pelan di belakang telinga membuatnya terkejut, Kael langsung berbalik untuk melihat pelakunya.

Kael mengatur napasnya, "Tentu saja seperti yang kamu lihat. Aku sedang berjalan-jalan di sekitar sini." Ia tidak ingin menimbulkan kecurigaan karena ketahuan mengikuti Lora. Jadi, sebisa mungkin ia menjawab dengan tenang.

Untunglah Lora tampak puas dengan jawabannya, wanita itu hari ini tak menggunakan pakaian kerjanya. Gaun panjang menjuntai hingga mata kaki bergaya empire baby blue yang dibalut dengan bluss crop warna putih dipadukan surai blonde-nya yang sengaja ditata gaya half ponytail. Dilengkapi dengan sebuah pita berwarna baby blue di surainya.

volitient [ jaerose ]Where stories live. Discover now