Taman

18 2 1
                                    

Freya keluar dari toko buah dan toko kue dan masuk ke dalam mobilnya.Freya menjalankan mobilnya menuju rumas sakit aziel berada,ketiga temannya juga sudah berada disana.

Sebelum masuk freya mengintip pada kaca pintu,terlihat aziel sudah sadar dan terdengar tawa mereka dari dalam. Freya menghela nafasnya kasar,lalu menggeser pintu dengan pelan.

Semua diam terpaku menatap freya masuk dengan wajah dinginnya,freya dan aziel saling bertatapan. Tapi,kali ini tatapan aziel kembali dingin.

"kebetulan kita butuh cemilan,duduk frey" ucap zenka memecahkan keheningan dan freya tersenyum tipis

"kirain ga dateng lagi" ucap gibral dingin dan freya hanya diam

Mereka kembali berbincang-bincang seperti biasa,kecuali aziel. Ia memilih memakan buah yang freya bawa dengan mata tertuju pada tv saja.

Freya yang sedari tadi menyadari itu,hanya memilih diam. Sesekali freya mencuri pandang pada aziel,tapi sedikitpun aziel tidak melihatnya. freya membuang mukanya heran,apa efek baru sadar?

"kita pulang ya" ucap freya dan teman-temannya

"oke hati ya guys" ucap zenka,ciko dan varel,sedangkan gibral dan aziel hanya diam tak menggubrisnya

"pulang ya "ucap freya lagi dan mereka hanya mengangguk sambil senyum,kecuali gibral dan aziel lagi-lagi

mereka berempat hanya menghela nafasnya kasar,lalu pergi meninggalkan rumah sakit.

"kalian balik duluan ya,gw ada urusan lain" ucap freya sambil masuk ke mobil

"oke hati-hati ya" freya hanya mengeluarkan tangan lambaian keluar kaca dan pergi.

Freya menjalankan mobilnya sambil menghisap rokoknya,itu yang ia lakukan jika sedang frustasi untungnya tidak ketergantungan.

Freya sampai di sebuah taman yang lumayan ramai tapi tidak juga terlalu ramai. Freya kembali membakar rokok keduanya,lalu duduk di sebuah kursi panjang taman sendiri.

Freya membuang asap rokoknya ke atas sambil menatap taburan bintang,entah apa yang dipikirannya saat ini. intinya kepalanya sakit.

ting!

"uda pulang?" pesan masuk dari aziel

Freya hanya mengerutkan keningnya heran,pada saat dirumah sakit aziel bersikap seolah-olah keberadaan freya tidak ada. Freya tak membalasnya,ia menutup ponselnya dan kembali menghisap rokoknya.

Sebuah tangan merampas rokok yang sedang di hisapnya. Freya mendongak ke atas,aziel? aziel datang mengenakan celana pendek dan kaos biasa dengan perban yang masih terlilit di kepalanya.

"ngapain lo kesini? uda sembuh emangnya?" tanya freya heran

Aziel hanya menjawab dengan menunjuk kepalanya yang ter-perban itu,lalu duduk di sebelah freya tanpa sepatah kata pun.

"ngapain sih lo?" kesal freya

"lo yang ngapain?" ucap aziel dingin

"bukan urusan lo juga" freya bangkit dari duduknya dan hendak pergi

"ada masalah apa?" ucapan dingin aziel menghentikan langkahnya

"sekarang lo nanya gini seolah-olah kehadiran gw sekarang ada?" aziel hanya diam

"waktu gw datang jenguk lo,gw kaya gada ya di mata lo? gak ngehargai banget" lanjutnya lagi dan aziel hanya diam dengan pandangan yang lurus dan freya kembali melanjutkan jalannya

"gw males keliatan lemah di dekat lo" ucapan aziel kembali membuatnya berhenti. tapi kali ini,freya berhenti tanpa menoleh

"seharusnya lo ga usah nolong gw" aziel berdiri dan berjalan ke belakang freya

MARIGOLDWhere stories live. Discover now