TWELVE

756 44 3
                                    


Happy reading......

Motor Alvaro kini telah terparkir rapi di parkiran sekolah Alzheimer's High school. Zizi segera turun dari motor Alvaro. Banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka.

'Calon imam gue tambah cakep aja,'

'kak Al tambah ganteng aja cuy,'

'kak, bales DM aku dong,'

'Eh, itu siapa nya kak Al?'

'Kek nya adek kak Al,'

'Bukan nya adek kak Al masih smp,'

'Tu cowok kek boti anjir,'

Banyak celotehan siswa siswi karena kehadiran Varo dengan Zizi. Zizi Merasa risih karena sekarang diri nya sedang menjadi pusat perhatian siswa siswi lain, sedangkan Alvaro hanya acuh dengan muka datar nya.

"Nggak usah di dengerin, ayo keruangan kepsek aja." Ucap Alvaro lembut sambil menggandeng tangan Zizi ke ruang kepsek. Di sepanjang koridor banyak celotehan-celotehan dari siswa siswi.

Saat sampai di ruang kepsek. Alvaro langsung masuk tanpa mengetuk pintu. Mungkin tidak sopan, tapi tidak ada yang berani menegur nya. Anak pemilik sekolah mah bebas.

"Astaghfirullah," kaget Farian Abosorto-- kepala sekolah Alzheimer's High school.

"Kelas?" Tanya Alvaro singkat, padat dan tidak jelas.

Farian menoleh ke seseorang yang berada di belakang Alvaro. "Murid baru ya? Hmmm.... di kelas 12 MIPA 1," Jawab Farian dengan tersenyum kikuk.

Kenapa Zizi kelas 12? Padahal umurnya satu tahun lebih rendah dari Alvaro? Ya karena waktu Zizi SD, ia lompat kelas, jadi tidak heran jika sekarang Zizi sudah kelas 12.

"Sekelas dengan saya," titah Alvaro tak terbantahkan.

"Yasudah kamu murid baru, Zian?"

"I-iya pak," Jawab Zizi dengan senyum canggung.

"Kamu saya tempat kan di kelas 12 MIPA 2, sekelas dengan Al." Ucap Farian.

"Baik pak,"

"Al, antar kan sampai kelas," perintah Farian.

Alvaro hanya mengangguk kan kepala nya, dan menggandeng tangan Zizi.

"Terima kasih pak," ucap Zizi ramah sebelum meninggal kan ruangan kepsek.

"Ya sama-sama."

------------------------------------------------------------

Tok....Tok .... Tok

"Masuk."

Alvaro membuka pintu kelas, terlihat seorang guru yang masih muda dan cantik. Tapi bukan kah jika guru muda dan cantik kebanyakan guru killer?

"Al, kenapa kamu baru masuk kelas? Jam berapa sekarang?" Omel guru tersebut.

"Antar murid baru." Ucap Alvaro datar.

"Murid baru? Sini kenal kan diri mu,"

Zizi mendekati guru tersebut dan menyapu pemandangan ke seluruh kelas. Ternyata Steven dan kelima temannya juga berada di kelas ini. Zizi menautkan kedua tangan nya. Oh tidak sekarang Zizi gugup.

Tangan Alvaro menggenggam tangan Zizi sambil  mengangguk kecil. Zizi mulai mengatur nafasnya.

"Halo semuanya kenalin a-aku Zian Arvelivio Alexander, kalian bisa panggil aku Alvi. Aku pindah dari SMA Bakti jaya," ucap Zizi setengah gugup.

My Plain Man (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang