Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hari ini Jimin ingin menemui Minji berniat untuk memberikan Hadiah dari ibu Park, Jimin menghubungi Minji.
"Halo kakak..." Minji "Minji, aku ada di rumah teman ku di Seoul, aku mendapatkan perintah dari ibu untuk memberikan mu sesuatu..." Jimin. "Apa itu kakak..." Minji. "Aku tidak tau kau buka sendiri..." Jimin. "Baiklah datang lah ke rumah aku berikan alamat rumah nya..." Minji. "Pastikan dulu wanita itu dan ayah tidak di rumah...aku tidak mau datang kalau ada wanita itu..." Jimin
"Ck...kakak ayolah ini sudah hampir dua puluh tahun apa kakak masih membenci papa..." Minji. "Aku tidak mau membahas nya lagi..." Jimin kesal dan ingin menutup telfonnya. "Baiklah baiklah datang lah jam sembilan pagi, papa dan mama sedang sibuk di kantor..." Minji.
Jimin akhirnya menutup telfon nya dan meminta ijin pada Taehyung untuk menemui Minji. "Sayang ada apa siapa yang kau telfon..." Taehyung. "Minji, aku akan menemui nya dan memberikan ini pada nya...ini dari ibu.." Jimin. "Nanti sepulang aku dari kantor aku antar..." Taehyung. "Tidak Terima kasih...aku pergi sendiri saja...nanti kalau pulang kantor maka wanita itu juga ada di rumah..." Jimin Deg Deg Deg "Apa Jimin sangat membenci bibi..." Batin Taehyung. "Tapiiii...kau tidak tau Seoul..." Taehyung. "Jangan khawatir Hyung, aku akan naik taksi online, dan Minji sudah memberitahu ku lokasi nya...aku akan segera pulang setelah memberikan ini pada nya..." Jimin. Taehyung sebenarnya khawatir tapi mau bagaimana lagi, dia tidak bisa mencegah Jimin, bisa bisa nanti Jimin ikut ikutan membenci Taehyung karena tau Taehyung keponakan Jiwoon. "Baiklah telfon aku jika terjadi sesuatu nanti..." Taehyung pergi ke kantor.
Jimin berdandan dan menuju ke rumah Minji, sebenarnya itu juga rumah nya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jimin sampai di rumah Keluarga Park, yang sebenarnya itu juga rumah nya tapi Jimin tidak mengakui nya meski itu sangat bagus dan mewah. "Permisi..." Jimin Deg Deg Deg Bibi maid hanya diam melihat Jimin, sedikit kaget tapi dia ingat jika Minji itu kembar. "Anda...eeemm...Tu..tuan muda ji..Jimin.." bibi. "Jangan panggil aku tuan muda aku bukan orang kaya...." Jimin kesal. "Kakak...masuklah..." Minji. Jimin dan Minji duduk di ruang tamu. "Bi...ambilkan minum untuk kakak.. Kakak aku belum dandan karena setelah ini aku akan pergi ada urusan...kakak bisa menungguku sebentar..." Minji. Jimin hanya diam sebenarnya dia malas tapi untuk kali ini dia mengalah. "Baiklah jangan lama lama...teman ku akan marah jika aku keluar terlalu lama..." Jimin. "Baiklah hanya sebentar...oh iya kakak bisa jalan jalan di belakang ada taman..." Minji. Jimin hanya diam dan melihat kesekeliling, dua puluh tahun lebih sejak mereka meninggal kan rumah ini semua sudah berubah dulu rumah ini kecil dan sekarang menjadi sangat luas dan besar bahkan tanah milik tetangga sudah hebis di beli papa Park. "Ck..Dasar mata duitan demi ini kan kau mencarikan ibu...karena wanita murahan itu kaya raya..." Batin Jimin dia berjalan mengelilingi rumah, dan sampai di taman di samping rumah. "Sayang kau ini...aku mencari mu tadi..kau disini...astaga kenapa kau dandan seperti itu..kau memotong rambut mu...ck..Sayang mama bilang kita akan ke rumah saudara ku, kenapa kau malah pakai kemeja dan celana seperti ke kantor...tapii bukan seperti laki laki...apa apaan kau Minji cepat ganti...aku tidak mau menunggu lagi ya...ganti yang feminim jangan begini..." Jungkook. Deg Deg Deg Jimin hanya diam berdiri di depan Jungkook, Jimin bingung dia menoleh ke kanan dan kiri tidak ada siapa pun hanya dia dan Jungkook. "Tapiiiii akuuuu...eeem buuu..." Belum selesai Jimin bicara Jungkook sudah menyelah nya. "Bu..Buu apa..buru buru...aku juga sayang tapi tidak pantas kau pakai itu..cepat ganti..." Jungkook melihat Jimin dari atas ke bawah.
