23

99 20 3
                                    

Aloooo semua-muanya!
Gimana kabar kalian?? Kalian punya suatu kesukaan? Sebutin dong
author:🙌🏻haruto:)

Jangan lupa vote dan komennya ya, terimakasih ❤️✨

HAPPY READING (⁠ʘ⁠ᴗ<✿⁠)

-

Drtt..

Travis menghela nafas kasar, saat ini restoran tengah ramai, mengapa harus ada yang menelponnya? Menyebalkan sekali. Pria itu segera pergi ke toilet untuk mengangkat teleponnya.

"Halo."

"Halo Travis, ini gue, Vanya."

"Lo dapet nomor gue darimana?"

"Haha, lo lupa? Sebelum lo jatuh miskin lo banyak simpen nomor orang walaupun kebanyakan lo blokir, iya kan?"

"Gak usah basa-basi, tudep lo mau ngomong apa?"

Travis benar-benar malas sekali menanggapi wanita itu, tetapi jika dia tak melakukannya, Vicky pasti akan lebih marah padanya.

"Hm.. besok lo temenin gue cek kandungan ke rumah sakit? Oke?"

"Emang gak ada orang lain?"

"Ya kan lo ayahnya, masa gue ngajak orang lain, sih?"

"Gak bisa, sibuk."

Tutt..

Travis langsung menyalakan mode hening supaya tak ada lagi yang akan mengganggu waktu bekerjanya yang tengah sibuk-sibuknya ini. Pria itu berjalan keluar dari dari dalam toilet dan melanjutkan pekerjaannya walaupun hanya sekedar menyambut pembeli, menanyai pesanannya, lalu mengantarkan makanan dan membersihkan meja yang telah digunakan.

"Vis,"panggil Aden mengalihkan perhatian Travis dari kegiatannya.

"Eh, ada apa bang?"

"Nih, gue gak tau dari siapa. Meita gak tau, tapi kata dia ini buat lo."ucap Aden memberikan sebuah paper bag yang entah apa isinya kepada Travis.

"Thanks bang."

"Yoi, gue duluan ya."balas Aden yang akan pulang dikarenakan waktunya kerjanya yang telah habis.

Travis melihat isi dari paper bag itu.

"Makanan? Bawa pulang aja deh."







































































Vicky mengerjakan pekerjaan rumahnya seraya bersenandung kecil. Kegiatan rutinnya terasa begitu tenang karena tak ada siapapun yang mengganggunya. Dia harap selalu begitu hingga pekerjaannya telah selesai. Tapi harapan nya kini telah pupus.

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan yang terdengar sangat keras itu membuat Vicky terpaksa menghentikan aktivitasnya.

"Hai Vicky, lo lagi bersih-bersih rumah, ya? Gue ganggu lo ya pasti."tanya Vanya ketika melihat Vicky yang keluar dengan sebuah sapi ditangannya.

"Eh, gak ganggu kok Van. Lo nunggu Travis? Dianya belum pulang. Kalo mau lo bisa nunggu atau kalau lo mau pulang dulu, ntar gue kabarin pas Travis udah balik."ujar Vicky panjang.

"Iya gue mau ketemu Travis, gapapa gue tunggu aja, atau lo mau sekalian gue bantu?"tawar Vanya pada Vicky.

"Eh, gak usah Van, lo duduk aja, gue juga bentar lagi selesai, kok."tolak Vicky secara halus disertai dengan senyuman.

MISTAKE [TRAVICKY]Where stories live. Discover now