Hidup lah

3 0 0
                                    

Saat mati lampu, tentu saja aku atau kamu mencari sebuah lilin ataupun senter untuk menerangi bagian ruangan yang gelap. Kalau tidak ada, mungkin hanya mengandalkan senter dari ponsel barang sebentar saja. Setelah menemukan secercah cahaya, maka terlihatlah kehidupan dalam ruangan tadi yag gelap, walaupun tidak semua, setidaknya kita dapat melihat dan mengambil benda-benda agar mudah menjangkaunya.

Aku melihat gelap bewarna hitam, apakah yang lain juga sama? adakah yang melihatnya sebagai warna biru tua gelap, atau bahkan warna lain nya?. 

Aku menyukai sesuatu yang bewarna gelap, itu terkadang menenangkan. Tapi suatu waktu aku bisa saja tidak menyukai nya. Ruangan yang terlalu gelap merepotkan. Mata ku tidak bisa berfungsi dengan baik. Aku benar-benar mengandalkan telingaku dan tangan ku saja. Bisa-bisa aku terbentur keras kalau tidak menemukan lilin.

Pernah suatu waktu dalam keadaan sedang mencari sebuah cahaya untuk menerangi, kaki ku menginjak penyangga obat nyamuk yang tentu saja tertusuk dan mengeluarkan banyak darah,  tidak hanya memberi ketenangan saja, terkadang juga bisa memberikan hawa sesak yang amat menyekat yang tidak dapat dihindari.

Gelap menurutku mirip dengan warna hitam.

Hitam itu menenangkan, untuk beberapa waktu saja.

Saya menemukan lilin, tapi tidak dengan korek api nya.

Dimana saya akan menemukan nya?

Sungai KesedihanTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon