Saat Arkan akan masuk ke dalam kelasnya dia berpasan dengan Calfin yang akan keluar.
"Lo mau kemana?" Tanya Arkan.
"Ke kamar mandi" jawab Calfin dengan wajah datarnya.
"Kenapa kamu lama banget?" Tanya Calfin, ekspresi wajahnya mulai berbeda sekarang.
"Pak Kinan minta gue buat selesaiin beberapa tugas" itu aneh, entah kenapa Arkan merasa bersalah.
Calfin langsung melengos begitu saja. "Kalo gitu aku mau ke kamar mandi"
Arkan hanya menatap kepergian Calfin dengan dahinya yang berkerut sebelum akhirnya dia masuk kedalam kelas.
"Ar! Lo pulang sekolah mau ikut ke tempat karaoke ga?" Tanya Ashlan.
"Huh? Lo tau beberapa hari lagi kita bakalan ujian kan?" Tanya balik Arkan.
Arkan menggaruk telinganya "Gue ga pergi, gue belajar. Ajak aja Kenzo"
••••
Calfin membasuh wajahnya dengan air lalu kembali mematikan keran air tersebut, dia menatap pantulan wajahnya yang basah di cermin.
"Aku tau Arkan itu suka pak Kinan, dia mungkin ngga nunjukin ketertarikannya secara langsung, tapi aku tahu gimana wajah dan suaranya berbeda saat mereka bersama" batinnya.
Calfin kembali menghidupkan keran air lalu kembali membasuh wajahnya. "Stop mikirin itu!"
••••
Arkan menguap sebelum akhirnya dia menumpukan dagunya ke ujung gagang pel-an. "Gue benci bersih-bersih, kapan gue mulai ngepel?"
"Siapa yang menguap begitu keras?"
Seketika Arkan di buat terkejut saat mendengar suara dari arah belakangnya yang ternyata itu adalah pak Kinan yang sedang menyembulkan kepalanya masuk ke dalam jendela kelas.
"Bukan saya!" Jawabnya dengan cepat.
Pak Kinan tersenyum. "Saya mendengarnya dengan jelas"
Calfin yang mendengar suara Arkan dan pak Kinan langsung melihat ke asal suara.
Disana terlihat pak Kinan yang memberikan sentilan di kening Arkan, Arkan mengusap keningnya. "aw, bapak bener-bener nyentil saya" ucapnya dengan tawa kecil.
"Calfin lo liat Ashlan?" Tanya Kenzo.
"Oh ngga" jawab Calfin yang langsung mengalihkan tatapannya dari Arkan dan pak Kinan menuju Kenzo.
"Kemana dia? Padahal dia harus buang sampah, bisa ga lo bantu gue?" Tanya Kenzo.
"Emm... Ayo"
Mereka berdua pergi untuk membuang sampah dengan Kenzo yang membawa tong sampah sedangkan Calfin membawa kardus yang lumayan besar.
"Lo tau? Tania sama Levan kelas 3? Mereka pacaran" oke Kenzo mulai mengeluarkan jurus gosipannya.
"Beneran?" Tanya Calfin.
"Iya, Levan suka sama Tania sejak SMP eh ternyata Tania juga suka sama dia"
"Woah! Sudah kuduga" jawab Calfin sedikit antusias.
Kenzo menepuk-nepuk seragamnya karna terdapat debu di seragamnya "gue rasa mereka bakalan langgeng"
"Iya itu pasti keajaiban, orang yang kita sukai menyukai kita balik" gumam Calfin.
••••
"Jadi lo beneran ga ikut karaoke?" Tanya Ashlan, kini mereka sedang berjalan untuk pulang, Arkan berjalan beriringan dengan Ashlan di belakang Kenzo dan Calfin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Stain
Teen FictionArkan diam-diam naksir wali kelasnya. Sahabatnya, Calfin, mengetahuinya dan mengatakan perasaannya padanya. Tapi dia mengajukan tawaran yang menarik: "Pacaranlah denganku. Jatuh cinta padaku sebelum lulus, maka aku menang. Jika tidak, kamu menang"...
