30 - 31

2 1 0
                                    

Main Story
Bab: 30
[Dalai Lhama]
Setelah pernyataan Yanagi barusan, Delkira langsung menyiapkan rencana menyingkirkan Jiangshi dari takhta Gracia.

Yanagi pergi dan berusaha menghalau Heika agar tidak melapor ke Tetua Sekte Tianmo, Jiangshi.

"Baiklah, aku memiliki banyak sekali kenalan di provinsi Xizang," Ujar Delkira.

Esther merasa jika dirinya harus ikut kuat juga dengan cara berkultivasi dan mendapatkan berbagai macam hal yang dapat meningkatkan kultivasinya hingga setara dengan Heika.

"Baiklah! Kalian berdua menjauh lah sedikit karena aku akan memanggil makhluk magis yang kuat," Ujar Delkira.

Si Duo menjauhi Delkira agar Delkira bisa memanggil makhluk magis yang dimaksudnya.

Delkira menyatukan tangannya dan membacakan sebuah mantra pemanggilan makhluknya, "Kòngzhì shìjiè wǔdà yuánsù de rén, yǐ shéntōng kòngzhì qítā lóng de rén, Lóngwáng a, qǐlái! (Dia yang menguasai lima elemen utama dunia, dia yang menguasai para naga lainnya dengan kekuatan supernaturalnya, bangkitlah engkau wahai Raja Para Naga!)."

Muncullah sebuah lingkaran yang berbentuk batu giok yang bercahaya di depan Delkira.

Dari lingkaran itulah muncullah seekor naga yang berbentuk ular dengan bersisik emas kemerahan dan dibagian bawah tubuhnya berwarna biru laut.

Si Duo merasa takjub dengan apa yang dilihatnya.

Naga yang bernama Longwang atau Raja Naga itu menundukkan kepalanya kepada Delkira.

Delkira menaiki Longwang dan mengajak Si Duo untuk ikut naik juga.

Kemudian berangkatlah mereka ke Tibet untuk menemui kenalan Delkira yang dapat membantu mereka bertiga.

Longwang terbang begitu tinggi hingga tidak terlihat lagi daratan dibawahnya.

Si Duo begitu kagum melihat pemandangan awan dan langit yang begitu indah, berbeda dengan di dataran yang sudah sedikit berantakan.

Di atas awan, udaranya segar dan terlihat ada matahari yang bersinar cerah, angin berkesiur melewati indra tubuh Si Duo.

Belum lagi, kecepatan Longwang begitu cepat dan mungkin saja sampai di Provinsi Xizang dengan cepat.

...

..

.

Setelah menempuh perjalanan beberapa jam, mereka bertiga sudah mencapai provinsi Xizang.

Tepatnya di Pegunungan Himaliyas.
Si Duo dapat melihat banyaknya barisan gunung yang menjulang tinggi ke atas hingga hampir menyentuh awan.

Setiap puncak gunungnya terdapat salju yang menutupinya dan hawa dingin berkesiur menyentuh kulit Si Duo hingga merinding kedinginan.

Jika diperhatikan baik-baik, sebelum mencapai pegunungan Himaliyas, Si Duo melihat adanya sebuah perkotaan di bagian bawah kaki gunung Himaliyas.

.

.

.

Beberapa saat kemudian, Longwang mendarat disebuah padang rumput yang lumayan luas.

Ketiga orang itu telah sampai di sebuah kuil di salah satu gunung yang tidak diketahui diantara barisan pegunungan Himaliyas.

Kuil itu terlihat terbengkalai dan tidak adanya penghuni sama sekali, debu dan lumut mulai menutupi beberapa bagian kuil.

Delkira berjalan duluan, sedangkan Si Duo melihat-lihat alam sekitar.

Delkira berjalan dan sampai di sebuah altar yang diatasnya terdapat sebuah gambar berbentuk seorang roh dengan keempat tangannya terbuka dan memakai pakaian kasaya.

The Tales Of Journey EsthersOù les histoires vivent. Découvrez maintenant