Lomba Lari 2: Hukuman Dimulai

607 5 0
                                    

**Hari yang Menantang**

Hari itu, Dita harus menjalankan hukuman dari Dian, yakni memakai seragam olahraga sekolah yang kemarin dipakai dan sudah berbau keringat seharian. Dita bangun tidur dengan rasa malas yang menyelimuti dirinya. Dia tahu hari itu akan menjadi hari yang sulit.

Setelah mandi, Dita mengenakan seragam olahraga sekolah berwarna biru. Dia mencium sedikit bau seragam itu, sangat bau keringat. Dengan enggan, Dita merangkap seragam olahraga itu dengan seragam putih abu-abu yang press body. Tak lupa, Dita juga menyemprotkan parfum, berharap bisa menyamarkan bau keringat di seragamnya.

**Perjalanan Menuju Sekolah**

Dita merasa sangat malas untuk pergi ke sekolah dengan kondisi seperti itu. Dia memutuskan untuk berjalan kaki saja. Di tengah perjalanan, Dita bergumam menggerutu, merasa risih dengan bau keringat yang tercampur dengan wangi parfum.

"Tsk, hukuman yang tidak adil," gumam Dita pelan.

Tiba-tiba, di seberang jalan, Dita melihat Dian berdiri. Dian juga memakai seragam olahraga, meski yang dipakainya adalah seragam cadangan yang bersih.

"Dian!" panggil Dita sambil melambaikan tangan.

Dian melintas ke sisi jalan tempat Dita berdiri. "Hai, Dita! Wah, kamu ngapain kamu rangkap seragam olahraganya!" kata Dian sambil tertawa meledek.

Dita menggeleng, "Ini hukuman darimu, Dian. Tapi sepertinya kamu tidak benar-benar memahami betapa sulitnya menjalankannya."

Dian menatap Dita dengan penuh pengertian, "Maaf ya, Dita. Aku memang iseng, tapi aku tidak bermaksud membuatmu kesulitan. Ayo, kita ke sekolah bersama-sama!"

Dita tersenyum lega, "Terima kasih, Dian. Aku senang kamu mengerti."

Mereka melanjutkan perjalanan ke sekolah sambil berbincang-bincang ringan. Dita merasa lebih baik setelah berbicara dengan Dian.

**Jam Pelajaran**

Jam pertama dan kedua dilalui Dita dengan perasaan risih, karena selama pelajaran tubuhnya terus berkeringat. Saat istirahat, Dita memutuskan untuk ke toilet. Di sana, dia membuka kancing seragam putih abunya dan berdiam sambil menonjolkan bagian dadanya yang ketat, berusaha mencari sedikit kenyamanan di tengah hukuman yang dia jalani.

Ketika pelajaran olahraga dimulai, Dita merasa campur aduk antara kelelahan dan semangat. Guru memerintahkan mereka untuk berlari 12 keliling lapangan. Dita memutuskan untuk berlari dengan semangat, ingin cepat selesai dengan hukumannya.

"Semangat, Dita!" seru teman sekelasnya, Maya, sambil memberikan dorongan semangat.

Dita tersenyum padanya, "Terima kasih, Maya!"

**Pulang ke Rumah**

Setelah selesai berlari, Dita merasa tubuhnya bercucuran keringat. Seragam olahraganya basah oleh keringat, tapi dia merasa lega bahwa hukumannya telah selesai. Dengan langkah lesu, Dita pun pulang ke rumah. Ketika dia sampai di rumah, dia begitu kelelahan sehingga langsung tertidur dengan kondisi masih memakai seragam olahraga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Short Story: Dita dan DianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang