20. Help her

1.5K 203 20
                                    

Author pov

Hari menjelang malam. Nanon selesai melakukan pekerjaannya dan membantu semua stafnya di caffe. Nanon membuatkan minuman lagi untuk sang istri yang menunggunya hingga malam hari, dia merasa tak enak karna takut beby akan kelelahan.

Nanon mendekati sang istri di meja sana yang tengah duduk sendirian dengan laptopnya. Dia meletakan gelas itu di atas meja untuk sang istri.

"Untukmu.." katanya dan beby tersenyum memandangi suaminya. "Maaf ya.. kamu jadi harus menunggu ku sampai malam.. harusnya kamu tadi pulang saja duluan dengan Sooya" katanya dan beby tersenyum kemudian kembali meletakan minumannya di atas meja lagi.

"Tak apa baby.. aku kan ingin menemani kamu.." katanya dan nanon terkekeh.

"Thank you.." katanya dan beby terkekeh.

"Apa kamu sudah selesai?" Tanya beby dan nanon memgangukk.

"Uhum.. hanya tinggal menutup caffe. Kenapa? Kamu ingin pulang?" Tanya nanon dan beby menganggukan kepalanya.

"Aku lapar.. aku ingin makan mandu" katanya dan nanon terkekeh.

"Baiklah.. ayo? Aku ambil tas dan jaketku dulu ok?" Katanya dan dia bangkit untuk memgambil tas juga jaketnya.


Nanon dan beby kini berada di luar. Mereka berjalan kaki untuk mencari makanan di sekitar sana.

Saat mereka berjalan, beby tak sengaja melihat pasangan suami dan istri yang tengah bermesraan karna sang istri tengah hamil besar. Kelihatannya istri nya mengidam sesuatu karna sang suami begitu perhatian saat istrinya bahkan bermanjaan.

Langkah mereka terhenti sebentar, nanon menoleh dan mengikuti arah pandang sang istri yang tengah menatap pasangan itu. Oh nanon tau... beby pasti terpengaruh melihat pasangan yang akan menjadi orang tua itu. Perlu di ingat bahwa istrinya masih terluka akibat keguguran tiba tiba yang di alaminya.

Beby merasakan luka itu kembali. Harusnya dia bisa lebih menjaga dirinya waktu itu agar tidak keguguran. Karna dia terlambat menyadarinya itu sebabnya dia kehilangan bayinya.

"By?" Panggil nanon dan beby tersadar dari lamunannya. Beby menelan salivanya dan menghapus air matanya di ujung matanya.

"Ayo sayang? Nanti kita kemalaman" nanon berkata menggandeng tangan istrinya untuk menuju ke kedai mandu.

Beby mengangguk dan mereka mulai melangkah kembali.

Mereka harus mendapatkan kedai mandu terdekat disana.

Beberapa lama mencari dan mereka mendapatkan kedai kudapan itu. Mereka masuk ke dalam dan duduk di meja yang kosong.

Nanon dan beby memesan beberapa makanan untuk makan malam mereka sebelum mereka pulanh kerumah.

Beby kembali banyak diam sejak tadi dan nanon tau bahwa kekasihnya masih terpengaruh soal ini semua.

Nanon menelan salivanya, memandangi istrinya dan kemudian menyentuhkan tangannya pada sang istri.

"Beb... Gwenchana... tidak usah di pikirkan ok?" Katanya dan beby tersadar dari lamunannya.

Beby mengambil nafasnya dan membuangnya pasrah.

"Baby..." istrinya mulai membuka suara. "Kira kira... apa aku bisa hamil lagi? Rasanya... aku benar menginginkan itu agar aku menjadi istri yang sempurna bagimu" katanya dan nanon terdiam sesaat memandangi istrinya yang kini tengah menundukan wajahnya.

Nanon menarik nafsanya dan kembali menatap sang istri tulus.

"Apa yang kamu katakan? Kamu sudah jauh lebih sempurna sebagai istriku tanpa kamu harus hamil sayang.." katanya dan beby menatap nanon berkaca kaca.

Sky & butterfly 3 the next gen manoban Donde viven las historias. Descúbrelo ahora