I

384 29 5
                                    

[-Chõsen-]

.

Satu anak panah berhasil mengenai leher rusa dewasa, pemuda itu berlari menuju hasil buruannya dan mendapati rusa itu sudah tak bernyawa

Meletakkan busurnya dan duduk lalu menyatukan kedua telapak tangannya. "Semoga kamu bisa tenang disana."

Angin sejuk menyibakkan rambut merah dark wine yang tampak elegan, mata dark violet itu memandang keatas mendapati matahari yang mulai ditutup oleh awan

"Ah, aku harus pulang."

Dia mengangkat rusa itu di pundaknya lalu berjalan cepat keluar dari hutan itu menuju desa tempat kelahirannya.

"Hei! 12 koin perak itu sudah murah, mau sampai kapan kau menguras ku? benar-benar licik."

"Jadi? bagaimana dengan wilayah Cezar?"

"Bisa dibilang wilayah mereka memiliki kondisi yang sama dengan kita, hanya saja mereka lebih aman untuk ditinggali."

"Kalau kau mau pindah dari sini, pergilah! kau juga disini hanya beban keluarga kecil mu saja."

"Woah, itu benar-benar perkataan yang sarkas."

Suasana yang begitu ramai oleh aktivitas para penghuni desa itu, yang saling mengobrol bersama

Remaja laki-laki ini berjalan terus melewati rumah-rumah, sepanjang jalan itu banyak yang menyapanya, tentu saja dia menyapanya ulang

Hingga di ujung jalan, dekat dengan hutan yang menjadi pembatas antara wilayah Avarel dan wilayah Mirfield, ada rumah yang tak begitu mewah namun tak begitu usang

"Aku pulang!"

Memandang kanan-kiri namun dia tak mendapati penghuni rumah itu. Itu sudah biasa, karena pemiliknya selalu keluar rumah

"Alaric."

Remaja itu menoleh dan mendapati pria tua berambut hitam legam dan mata dark violet yang memandangnya dengan teduh

"Ayah!"

Alaric meletakkan rusa itu lalu berlari memeluk ayahnya. "Ayah sudah pulang?apa ayah akan kembali keluar lagi?"

Ayahnya itu tersenyum dan mengusap lembut kepala Alaric. "Sekarang ayah sudah pulang. Kamu baru pulang juga?"

"Iya!aku berhasil memburu rusa lagi! aku akan memasakkan untuk kita!"

"Hohoho, kalau begitu masak lah."

Alaric mengangguk senang dan masuk kerumah untuk mengambil alat dan bahan yang akan membantu nya memasak hari ini

Lelaki tua itu duduk di kursi teras dan memandang langit kelabu sambil tersenyum. "Aku rasa, sekaranglah waktunya ..."

—˖⁠☆彡—

Daging panas yang menggiurkan untuk Alaric dan ayahnya, ditambah dengan beberapa sop panas dengan beragam sayur sehat serta kuah daging rusa yang direbus

Alaric tersenyum getir kala sang Ayah melongo sembari menyeka liurnya. "Padahal setiap hari ayah makan masakan kamu, tapi tetap saja ayah begitu kagum, kamu sudah berusaha keras."

"Hehe, kata ibu, ayah harus makan sayur agar tetap kuat!"seru Alaric sembari menuangkan teh hijau hangat di gelasnya

"Alaric tau umur ayah berapa?"

"Hmm ... 80 tahun?"

Lelaki tua itu mengusap lembut kepala Alaric. "Iya benar. Kalau begitu, ayo makan. Kamu harus makan banyak agar tumbuh tinggi."

。⁠☆•H Y S T E R I A•☆。 [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang