XXXVII

138 30 8
                                    

[-Blue Sky-]

.

Anak kecil dengan rambut blonde platinum dan juga mata blue sky memandang wanita yang memiliki warna dan mata yang sama seperti dirinya

"Ibu ..." anak kecil itu memanggil ibunya yang berlutut didepannya. "Mengapa ibu tetap memasang senyum indah itu didepan mereka? bukankah mereka jahat?"

Wanita itu terkejut mendengar penuturannya dan kembali menyunggingkan senyumnya. "Mereka tidak jahat, malaikat ku. Apapun manusia biasa lakukan, kita sebagai pelindung harus memaafkan mereka dan melindungi mereka"

Wanita itu mengelus kepalanya. "Jangan benci mereka yah? mereka hanyalah manusia biasa yang tidak tahu apa-apa, maafkan mereka yah?"

Anak kecil itu menatap mata cantik bagaikan permata langkah dan tak akan ditemui lagi oleh siapapun, dan anak itu memejamkan matanya beriringan dengan air matanya

"Tapi ... kita juga manusia, ibu"

Dia membuka matanya dan menatap kosong didepannya. Bunga-bunga di tanah hancur, matahari menjadi bulan kehancuran, tidak ada lagi wanita cantik dihadapan nya

Yang sekarang dihadapannya adalah api panas yang bersorak menjujung tinggi melewati tubuh kecilnya, sangat besar dan panas membuat siapapun yang kena akan mati terbakar disana

"Apa kalian menyesal memaafkan mereka?"

Anak kecil itu menatap kedua tangannya, yang ia tahu ditangan nya itu dipenuhi bercak darah

"Aku benci kutukan ini!."

Mata tertutup itu terbuka dengan perlahan, dia mendudukkan tubuhnya dan memandang jendela yang menampilkan bulan yang sedang menjaganya

"Mimpi buruk ..." lirihnya dan menyeka air matanya yang jatuh.

Davin menghela nafas lalu keluar dari kamarnya tanpa memakai alas kaki. Tengah malam begini, sudah banyak yang terlarut dalam mimpi nya, jadi Davin bisa keluar tanpa seseorang

Berjalan menuju taman bunga yang dekat dengan jalan menuju tempat latihan pedang, dia bersenandung sembari berjalan kesana.

Suara air mengalir dari pajangan air mancur, dan juga aroma malam yang begitu menenangkan, membuat Davin duduk di tanah dan mencabut beberapa bunga Daisy lalu merangkai nya

Tiba-tiba disekelilingnya muncul asap tipis bewarna putih lalu tampaklah kuda putih dengan mata bewarna biru langit dan tanduk putih di jidat kuda itu, merebahkan dirinya disebelah Davin

"Kenapa kamu keluar Fey?" tanya Davin tanpa mengalihkan atensinya

Fey meringkik kecil dan bunga didepannya kini sudah ada di mulut nya. Davin tertawa kecil lalu mengusap kepala Fey. "Sebentar lagi, selesai ini aku akan kembali ke kamar"

Lalu dia melanjutkan rangkaian bunganya dan terciptalah 5 mahkota bunga dari bunga Daisy, dan Davin puas dengan kerja tangannya

Tidak kembali ke kamar, Davin malah merebahkan dirinya di tubuh Fey dan tiduran disana sembari mengangkat satu mahkota bunga dan mencocokkan dengan lingkaran sempurna sang bulan malam

"Fey ... jika mimpi buruk itu terjadi, bersiap untuk meninggalkan semuanya... termasuk diriku sendiri" ucap Davin

Fey meringkik lalu meletakkan kepalanya di tanah, Davin terkekeh kecil

。⁠☆•H Y S T E R I A•☆。 [FIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang