chapter 1: awal mula

1.8K 140 5
                                    

Warn:
-cerita tidak 100% sama dengan dialog anime aslinya
-ini daripada dibilang prolog lebih ke chapter 1 si sebenernya 😨
-Creampuff artinya Kue Sus, oke
-mohon maaf jika jelek, ini first time bikin cerita, mohon bimbingannya
-untuk dichap pertama ini, yang paling banyak Mash, kalo (Name) nanti pas masuk akademinya.

Silahkan beri dukungan dengan cara vote atau komen ya sayangku

Dipagi hari yang cerah, ditemani oleh sinar matahari yang sangat menyehatkan, burung burung berkicau dilangit beberapa juga dipohon.

Sangat sempurna untuk semua penyihir beraktivitas, contohnya seperti anak remaja lelaki berambut hitam itu yang sedang berlatih barbel di hutan itu yang ditemani oleh perempuan berambut tropical grey- tunggu- berlatih BARBEL? DI HUTAN?

"Mash... Ayo berhentilah, kau sudah berlatih sangat lama, apakah kau tidak bisa merasakan lelah?" Kata sang perempuan yang terlihat sangat lelah melihat temannya yang berlatih tanpa henti itu, Mash, Mash Burnedead.

"Sebentar lagi selesai, (Name)." Jawab Mash kepada karakter tersayang para kaum halu, (Name), (Name) Lawrence.

(Name)-pun mempout kan bibirnya, kesal dengan Mash "oh ayolah, kau sudah mengatakan itu daritadi!"

Mash tetap melanjutkan aktivitas nya, tidak menjawab (Name). Setelah beberapa saat, akhirnya dia pun berhenti, (Name)-pun senang karena akhirnya Mash selesai.

"Mash, ayo pu-" terpotong. Ucapan (Name) terpotong oleh Mash.

"Creampuffnya habis... (Name) ayo buat creampuff lalu kembali berlatih." Ternyata, Mash berhenti hanya karena creampuffnya, bukan karena lelah atau hal lain.

Isi hati mbak (Name) be like: 'Dasar anak bangs-' stop, tidak boleh berkata kasar ya

Sebelum (Name) dapat berdiri, Mash sudah mengangkat nya bagaikan kantong beras dan berlari dengan sangat cepat, mampu membuat (Name) berteriak panik takut tiba tiba jatuh lalu mencium tanah.

Mereka berdua pun sudah sampai di rumah milik Mash dan ayahnya tinggal, Mash pun membuka pintu- ralat 'menjebol pintu' rumah yang sudah tidak ditempat yang seharusnya.

"UWAAAAAAAAAAAAAAAAH!!!!" teriak pria tua berumur 75 tahun karena terkejut atas pintunya yang sudah tidak ditempat seharusnya, tentu saja karena Mash itu sendiri.

"Ayah, aku pulang." Ujar Mash kepada pria tua- Ayah Mash dengan muka watados-nya dan suara yang biasa saja.

"Kenapa? Kenapa harus menghancurkan pintu rumah setiap kali kau masuk, Mash?" Kesal sang ayah yang sudah terlihat sangat lelah karena pintu yang selalu hancur karena Mash itu.

"Itu karena aku tidak tahu pintunya harus didorong atau ditarik."

"Sudah berapa tahun kau tinggal disini!" (Name) mengangguk setuju, sangat setuju pada perkata ayah Mash.

Nah, ini kita skip saja, panjang🌹

"Pokoknya, aku pergi dulu. Sudah berkali-kali kuperingatkan, jangan pergi ke kota saat aku tidak ada."

"Ya, tidak akan."

"Baguslah, Mash memang anak yang patuh" sang ayah, atau mari kita sebut saja Regro, terdengar bangga dengan anaknya yang patuh kepadanya.

"Kalau begitu, aku pergi dulu. (Name), perhatikan Mash ya, mohon bantuannya." Setelah itu Regro pun mulai berjalan pergi.

"Ya, tentu, serahkan Mash padaku" jawab (Name) sambil memberikan jempol ke arah Regro, walaupun Regro tidak melihatnya.

𝙎𝙚𝙣𝙥𝙖𝙞! || Rayne Ames X Reader(Hiat)Where stories live. Discover now