chapter 6: kesal

664 93 8
                                    

Silahkan beri dukungan dengan cara vote atau komen ya sayangku

Cerita tidak mengikuti alur asli.

Semenjak kejadian [Name] yang dihukum oleh Rayne. Setiap [Name] melihatnya atau berpapasan pasti akan langsung menunjukkan raut wajah kesal.

[Name] sekarang:

Di manapun dan kapanpun saat bertemu, [Name] langsung memiringkan kepalanya kearah lain, dia muak sudah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di manapun dan kapanpun saat bertemu, [Name] langsung memiringkan kepalanya kearah lain, dia muak sudah.

Awas katanya kalo muak bakal jo- //plak

Lanjut.

Hingga hari ini, pergelangan tangan kanan [Name] di genggam dengan erat oleh Rayne.

WAH WAH WAH APANI😱

"Aku sedang berbicara denganmu. Tidak sopan saat seniormu berbicara tapi kau dengan mudahnya melewati ku."

"Lalu?" Jawab [Name] dengan sarkas, kek org pms aja neng.

"Kau kalo marah jangan gitu, mirip curut." ...Waw, Rayne secara tiba-tiba berkata dengan kata-kata yang sangat... Ya gitu, Zia juga bingung gimana bilangnya

'pepek lo ya' batin [Name] yang langsung mengeluarkan kata-kata mutiara, [Name] merasa seperti sedang ingin mencabik cabik kulit Rayne sekarang.

"Cepat, jawab. Kenapa kau setiap berpapasan dengan ku pasti kau akan dengan cepat memiringkan kepalamu kearah lain?"

"Kau jelek." Jelek atau jelek???😹

"Bohong."

"Beneran"

"Ga percaya, banyak siswi yang suka denganku." Rayne menjawab dengan percaya diri, ga salah si, tapi salah juga...

"Yaudah, lagi males aja" bener, males= ngeselin = bikin kesel = bikin ga mood = banyak lagi.

"Gabisa sapa gitu?" Eakkkk pengen nih ceritanya? Apakah sudah mulai-

"Ga." Ujar [Name] dengan cepat pada pertanyaan Rayne

Rayne menghela nafas dengan kasar sambil mengacak acak rambut kanannya dengan tangan yang tidak menggenggam pergelangan [Name]. dia sekarang sedang sangat bingung, bukan karena bagaimana cara membuat [Name] seperti semula.

Tapi dia bingung kenapa dia tiba tiba menjadi sepeduli ini kepada seorang gadis, ini tidak pernah terjadi sebelumnya.

Tidak pernah sekalipun dalam kehidupannya.

Saat dia di abaikan oleh [Name] ada perasaan yang sangat aneh di hatinya, rasanya seperti ditusuk oleh ratusan pisau, juga sesak.

"Apa yang harus kulakukan agar kau melihatku lagi?" Gumam Rayne dengan pelan, hampir tidak terdengar.

"Apa?" Tanya [Name] yang tidak mendengar apa yang Rayne katakan.

"Lupakan saja." Rayne melepaskan genggaman nya pada pergelangan [Name]

"Pergilah ke kelas mu, pelajaran selanjutnya akan dimulai sebentar lagi." Lanjut Rayne, dia mengusap kepala [Name] dengan tiba-tiba, membuat sang hawa membesarkan matanya untuk beberapa detik.

[Name] melepaskan tangan Rayne yang mengusap kepalanya dengan cepat, sedikit rona merah terlihat di pipinya.

"Terserah" setelah mengatakan itu [Name] langsung berbalik dan berjalan meninggalkan Rayne.

Jika ditanya malu atau tidak, senang atau tidak mendapat usapan dari Rayne, [Name] akan menjawab dia juga bingung.

─TBC


Zia:
Hlo readers tercinta ku😍😍😍❤️❤️❤️😻😻😻 STOP GELI BGT
Maaf pendek yh bebebku sebenernya itu aku kemarin pengen bikin 1000+ kata, cuma kemarin ak kayak ketemu fanfic Rayne(aku gabakal bilang judulnya, secara aku gatau emang kebetulan atau apa), pas aku baca baca itu wp beberapa alurnya itu 11/12 sama punya aku, jadi aku kayak langsung ilang niatnya😻, aku gamasalah sama sekali alur nya sama atau apa, tapi Kalo emang dapet ide nya dari wp aku, please kasih IB ya, soalnya Zia bikinnya gamudah, Zia sempet sempetin nulis cerita di buku sekolah karena emang biasa dapet idenya disana, bahkan Zia juga curi curi waktu di setiap pelajaran pas gurunya ngejelasin cuma biar bisa ngelanjutin cerita🙏🙏🙏, mohon yaa kalo dapet ide/pengen pakai alur cerita Zia IB dulu, atau engga DM Zia di IG @/zz_.shz1, makasih perhatiannya rrrrrrrawr😻

Oh iya, aku juga pengen bikin komunitas di WhatsApp, kira kira mau ga? Kalo mau biar aku bikin, kalo maunya grup juga boleh, bebas kok, ga maksa juga🫰

𝙎𝙚𝙣𝙥𝙖𝙞! || Rayne Ames X Reader(Hiat)Where stories live. Discover now