Bab 7

67 12 0
                                    

“Apakah tidak ada yang mencarimu, Lisa?” Tanya Jennie yang kini merebahkan kepalanya di pangkuan Lisa.

“Tidak ada yang benar-benar perduli denganku, Jennie” Ucap Lisa sambil terus memandang Jennie dan mengusap-usap surai hitam miliknya.

“Tapi aku tidak mempermasalahkannya” sambung Lisa

“Bahkan jika kamu pulang terlambat?”

“Ya”

“Bahkan jika kamu menginap?”

Jennie menatap Lisa dengan lekat membuat Lisa menyungging senyum manisnya.

“Aku pikir itu ide yang bagus” ucap Lisa, Jennie pun membalas senyumnya.


Keduanya bangkit dan mendorong kedua ranjang yang ada di kamar Jennie untuk di jadikan satu. Kemudian mereka membentang sprei yang sudah mereka warnai tadi siang di atas kasurnya. Jennie dan Lisa menatap Kasur itu yang kini berwarna ungu.

“Apa kamu menyukainya?” Tanya Lisa

“Ya, aku suka”

Lisa kini memandang Jennie, Jennie mengusap tengkuknya karna gugup, entah kenapa mereka berdua merasa sedikit canggung malam ini.

“A-aku pikir, aku suka padamu Jennie” ungkap Lisa dengan nada sedikit terbata

“Aku juga berpikir bahwa aku suka denganmu”

Lisa tersenyum, ia membuka kaosnya begitu saja dan hanya menyisakan pakaian dalamnya. Jennie melihat dan ia pun melakukan hal yang sama seperti yang Lisa lakukan.

Lisa dan Jennie kini menaiki Kasur secara bersamaan dan masuk kedalam selimut, mereka berbaring saling pandang satu sama lain.

“Aku tidak tahu harus berbuat apa” Ucap Jennie dengan polos.

“Aku juga tidak” ungkap Lisa dengan tawanya.

“Mungkin kita bisa mulai dengan bernapas bersama?” Tanya Jennie, dan di angguki oleh Lisa

Lisa mendekat lalu menempelkan dahinya ke dahi Jennie.

“oke, bernafas… lalu keluarkan” Keduanya mulai menghela napas satu sama lain sambil menautkan jari-jari mereka, Jennie memejamkan mata lalu membukanya perlahan melihat Lisa yang kini sudah menatap nya dengan dalam.

Tatapan Lisa mengarah ke bibir Jennie dan dirinya mendekat lalu mencium Jennie dengan lembut, Jennie terpejam merasakan bibir Lisa yang manis sambil memegang tengkuk leher Lisa. Lisa mulai melumat bibir Jennie, memperdalam ciuman mereka.

Jennie melepaskan panggutan bibir Lisa dan mengarah ke bawah untuk mencium jenjang leher Lisa, Lisa sedikit mendesah merasakan bibir dan lidah Jennie di lehernya. Lisa sedikit bangkit, lalu memposisikan dirinya Kini di atas Jennie tanpa menindihnya. Kemudian Lisa melumat lagi bibir Jennie dengan lebih intens.

Lisa menatap Jennie dengan napas yang tersenggal, kini tangan Lisa mulai mengarah kebawah secara perlahan, mengusap paha Jennie yang mulus dengan sentuhan yang lembut.

‘Wufftt..’

Jennie menoleh dan melihat Kuma yang secara tiba-tiba masuk ke kamarnya.

“Kuma!” ucap Jennie terkejut, Lisa terkekeh lalu Jennie bangkit dari kasurnya untuk mengeluarkan Kuma.

“Jangan menonton!” Jennie mendorong Kuma dan Lisa hanya tertawa melihatnya

“Maaf Kuma, kau tidak bisa bergabung kali ini” Ucap Lisa membuat Jennie kini tertawa bersama.

Jennie kembali lalu berdiam diri sejenak menatap Lisa yang terbaring tanpa pakaian.

“Jangan menatapku seperti itu, kembali kesini” ucap Lisa dengan wajah yang memerah menahan malu.

“Kau sangat Cantik” ungkap Jennie lalu ia kembali ke atas Kasur untuk menghampiri Lisa. Lisa menarik selimut lalu menutupi seluruh tubuh mereka berdua.

Malam itu menjadi malam paling indah dalam hidup Jennie dan Lisa, mereka saling menyalurkan perasaannya satu sama lain, merasakan cinta yang telah tumbuh dalam hatinya. Jennie merasa dirinya benar-benar hidup kembali, seperti bayi yang baru saja lahir ke dunia yang baru, dunia yang di penuhi oleh kasih sayang dan cinta yang tulus.


***


Jennie terbangun dari malam yang melelahkan, dirinya tersenyum sambil memegang gelang-gelang di tangannya. Jennie berbalik badan dan melihat sisi sebelahnya yang kosong, sontak membuat Jennie segera bangkit dan bertanya-tanya dimana Lisa?

“Lisa?” panggil Jennie sambil berjalan menuju seluruh ruangan mencari Lisa.

“Laliceee” Panggil Jennie dengan suara yang bernada, lalu seketika ia menemukan catatan kecil dan foto polaroid mereka di atas meja makan.

“Kita membutuhkan lebih banyak susu strawberry. Aku akan segera kembali” isi pesan dari dalam catatan itu, Jennie tersenyum lalu menaruh catatan itu di dadanya, bahkan hanya dengan pesan singkat tersebut, Jennie bisa merasakan kehangatan dari cinta tulusnya Lisa.

Lisa mengayuh sepedahnya menuju kerumah untuk mengambil susu strawberry yang ia janjikan untuk Jennie. Lisa memasuki rumahnya dan menuju ke dapur.

“Kemarilah!” Tegas Ibu Lisa membuat Lisa tersentak, di dapur itu sudah ada Detektif Brian dan Detektif John, serta Mike yang sedang duduk di kursi makan.

Lisa berjalan perlahan menghampiri mereka. Mereka terus menatap Lisa dengan tatapan serius membuat Lisa merasa gugup

“Siapa yang memiliki anjing sialan itu?” Ucap Ibu Lisa yang langsung memarahinya. Lisa terdiam dirinya sudah tidak bisa berbohong lagi sekarang.


Disisi lain, Jennie menemukan sebuah buku catatan milik Lisa yang tertulis namanya di sampul depan. Jennie membuka buku itu lalu membaca sebuah tulisan singkat yang ada di halaman depan.


Jennie yang Cantik,

Sekarang saatnya untuk mengetahui siapa kamu sebenarnya.
Bermain, bereksperimen, jadilah penuh warna dan bebas.
Aku akan berada disini, disisi mu.
Janji ungu.

Love, Lalice

|

|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My First SummerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang