4. pertengkaran orang tuanya

661 58 1
                                    

HAPPY READING BRO!
Jangan lupa tinggalkan tap vote dan share.
Hope you enjoy it

*****

Dio sudan siap dengan kemeja hitam lengan pendek,celana jeans baggy pants dan sepatu jordan low black white nya, ia bercermin sambil merapikan rambut nya

"Cakep bener gue"ucapnya dengan senyum manis yang selalu terbit di bibir nya saat melihat penampilan nya sendiri di pantulan cermin, ia segera menggendong slingbag nya, oh tidak lupa dengan almamater nya yang di gantungkan di slingbag nya ia terlampau malas untuk memakai almamater tersebut, ia berjalan untuk mengambil kunci motor kesayangan nya dengan gantungan lego Spiderman yang selalu menemani kunci motor tersebut

Di saat dio merasa semua sudah perfect dio berjalan keluar kamarnya, bahkan belum sempat dio memegang gagang pintu suara gaduh di lantai satu membuat dirinya diam, berniat untuk mendengarkan obrolan apa yang mereka bahas hingga berteriak teriak seperti itu

"io sudah besar dan aku yakin anak itu akan mengerti jika kau tidak mempersulit nya"

"Hiks aku tidak mau io merasakan keluarga yang tidak ut---"

"Persetan dengan itu! Dia anak mu dan tidak ada darah ku yang mengalir di tubuhnya sama sekali"

"Mas jangan berbicara terlalu keras, aku takut io akan mendengar nya. Aku tidak mau io mengetahui hal bodoh ini"

"Hal bodoh yang kau sebut itu berawal dari mu, kau memang bodoh!"

Brak

Setelah mendengar suara gebrakan meja yang cukup keras tak ada lagi suara bising di luar sana, seperti nya gebrakan meja itu sebagai penutup perdebatan mereka

Dio menelan ludahnya, ekspresi wajah nya terlihat sangat bingung. Sungguh hal ini terlalu membingungkan, berbagai pertanyaan muncul di otaknya, beberapa asumsi buruk mulai datang secara bergantian membuat dio tak sengaja memukul pintu kamar nya beberapa kali

bruk bruk

Ia marah, marah kepada sang ayah karena telah mengucapkan hal kasar itu kepada ibunya, dio ingin sekali memarahi ayahnya tapi dia tidak tahu mana yang benar mana yang salah. Dio bingung harus di pihak siapa karena ia hanya mendengar cuplikan tersebut tanpa mengetahui keseluruhan nya

Dia anak mu dan tidak ada darah ku yang mengalir di tubuhnya sama sekali

Hal bodoh yang kau sebut itu berawal dari mu, kau memang bodoh

Hal bodoh yang kedua orang tuanya maksud itu tentang apa?

Bayang bayang ucapan tersebut terus mengitari otaknya, sebenarnya apa yang tidak dio ketahui selama ini? Kenapa dio seperti orang tolol yang tidak tau apa apa tentang keluarga nya

Dio melempar kunci motornya sembarang, sial! Ia harus segera bertanya kepada mereka tentang kejadian ini tapi mungkin waktunya bukan sekarang karena mereka masih dalam kepala yang panas

Ia mengacak ngacak rambut nya sendiri "kontol kontol makin ga jelas aja"

Dio tertawa hambar, ia duduk di tepi kasur. Menatap ke arah lantai, ia mencoba mengusir pikirin yang tidak tidak tapi itu semua hanya sia sia karena dio terus memikirkan ucapan sang ayah yang terngiang ngiang di otaknya

Pikirannya di sana sedang bertarung antara asumsi buruk dan pikiran dio yang mencoba untuk tetap berfikir positif, tapi asumsi buruknya selalu lebih dominan

drt..drt..drt..

Lamunan dio buyar saat merasakan hpnya bergetar di dalam tasnya. Ia segara mengambil dan mengangkat panggilan telepon dari rehan

 D'amourWhere stories live. Discover now