Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
-
-
-
baru saja Jungwon menginjakkan kakinya di sekolah baru nya. ini adalah hari kedua Jungwon bersekolah dan dia sudah harus menonton drama untuk pagi ini.
Jungwon menghentikan langkah nya. dia membulatkan netranya saat ada dua pria asing yang sedang berkelahi seperti binatang di lapangan basket.
"anjing!!."
"kau yang anjing!!."
Jungwon menaikan sebelah alisnya saat melihat Jay yang berusaha memisahkan kedua pria itu. kenapa? apa mereka bertengkar karena nya? lucu sekali pikir Jungwon.
"hentikan apa yang kalian lakukan" ucap Jay
"Jay tentukan sekarang... di puaskan oleh nya atau di puaskan oleh ku!!!?."
"mengangkang untuk ku atau untuk nya!!."
rahang Jungwon hampir jatuh.
mereka bertengkar seperti binatang di depan umum dan mereka menjadi tontonan satu sekolah hanya karena memperebutkan lubang jalang itu?.
apa mereka waras?.
mereka benar benar tidak punya malu. Sunoo datang lalu merangkul Jungwon yang sekarang masih terdiam di tempat.
"tahta tertinggi di sini adalah Jay" ucap Sunoo
"kenapa mereka berkelahi hanya karena memperebutkan tubuh Jay?" tanya Jungwon
"kau tidak akan tahu sebelum kau merasakan nya setelah kau merasakan nya pasti kau akan mengerti kenapa lubang kendor jalang itu di gilai oleh banyak laki laki bahkan mereka memperebutkan nya dan rela bertengkar hebat seperti itu" kekeh Sunoo
Jungwon terdiam.
"apa tidak ada orang lain lagi selain dia?" bingung Jungwon
"banyak tapi semua hanya menginginkannya" senyum Sunoo
"apa hebat nya dia?" gumam Jungwon
"cobalah jika kau penasaran" usul Sunoo
"tidak terimakasih" dingin Jungwon
"kenapa kau hanya diam!! jawablah!!."
"kita bisa bicarakan ini di tempat lain" pelan Jay
kedua pria itu sama sama mencekal lengan Jay. mereka tidak perduli bahwa lengan Jay mulai memerah yang mereka perdulikan sekarang siapalah pemenang nya pagi ini.
"akhhh" ringgis Jay
"pilihlah Jay!."
"aku memilih mu" lirih Jay
"kenapa? aku bisa membayar mu mahal jika kau memilih ku."
Jay hanya diam dan menunduk.
"dia memilih ku bung jadi lepaskan dia sekarang!." salah satu dari mereka menarik kasar Jay hingga lengan nya terlepas dari genggaman pria yang satu nya
