PROLOG

42 12 7
                                    

SELAMAT DATANG! DAN SELAMAT MEMBACA. DIMOHON UNTUK DI VOTE YA! TERIMA KASIH BANYAK 🙏💕

•••

Dimasa-masa remaja, rasa ingin tahu pasti sangat memuncak. Bahkan beberapa remaja nekat mencari tahu semua hal yang membuat mereka penasaran. Contohnya seperti ke empat gadis yang sedang berkumpul di kantin sekolah ini.

"Kalian penasaran ngga sama berita ini?" tanya Raya secara tiba-tiba sembari menunjukan sebuah berita didalam ponselnya. Dan dilihat oleh tiga sahabatnya.

-----
BERITA_08/01/2008

DITEMUKAN JENAZAH SEORANG PENGUSAHA BERINISIAL Z DI DALAM KAMAR DALAM KEADAAN TUBUH YANG GOSONG
-----

"Ada rumor yang bilang kalau si pengusaha ini dibunuh sama anaknya yang sakit jiwa gitu loh dan anaknya itu masih sembunyi di rumah itu," jelas Raya saat belum mendapatkan jawaban dari para sahabatnya.

Tiana mengerutkan dahinya. "Terus? Kenapa?" Raya menghela nafas, merasa gemas saat Tiana bertanya seperti itu. "Ya kalian penasaran ngga? Emang bener anaknya ini masih dirumah itu, emang belum mati kah?"

"Gini ya, Raya. Logika nya aja, mana ada orang yang bertahan selama enam belas tahun di dalam rumah," kata Tiana.

"Tapi bisa aja tuh orang masih hidup. Jujur aja, Gua penasaran sih." Senyum Raya langsung muncul saat Haniza mengutarakan rasa penasaran nya. "Nah kan! Lo juga penasaran, Gua punya rencana, gimana kalau kita kesana?"

"Lo gila?" Amara langsung bersuara saat penawaran itu keluar dari mulut Raya. "Rumahnya itu ada di pertengahan antara kota dan hutan. Sekitar rumah nya itu sepi, bahkan ngga ada permukiman warga di sana," kata Amara, memberi beberapa informasi yang sedikit orang ketahui.

Raya menatap Amara dengan curiga dan berkata, "Kok Lo bisa tau? Jangan-jangan—"

"Iya, setan di belakang Lo tuh yang ngasih tau." Amara tidak berbohong saat Raya menunjukan berita itu, ada hantu di belakang Raya yang memberinya informasi. "Pantes merinding. Sekalian Lo tanyain, di sana beneran masih ada anaknya ngga?"

"Ngga semua hal harus kita tau, setannya ngga mau ngasih tau," kata Amara membuat Raya mencibir.

"Yaudah ayo kesana, kita pastiin bareng bareng." Haniza sudah antusias dari tadi, lalu akhirnya Amara juga menyetujui dengan menganggukkan kepala, dan tersisa Tiana yang belum memberikan suara.

"Ikut ngga, Tiana?" tanya Haniza. Tiana diam sesaat, sebelum akhirnya mengangguk arti setuju. "Oke! Lusa kita berangkat kesana."

---

TOKOH UTAMA :

Raya Artanu Kasano
Tiana Puspa Siregar
Haniza Farsa Maharani
Amara Terastya G'istara

_____

_PSYCHKILLER_
©.01-02-2024, PALEMBANG.

PSYCHKILLERWhere stories live. Discover now