Halooo, i'm back....
Jangan lupa support ceritaku dengan klik bintang dipojok kiri yaa!Happy Reading
5 bulan kemudian
Arabella POV
Gue kira orang dewasa itu benar-benar dewasa dalam segala aspek. Tubuhnya, pemikirannya, sikap dan sifatnya juga turut bertumbuh. Tapi ternyata gue salah. Luka masa kecil itu, inner child itu, jiwa anak kecil ini terus mengikut hingga gue sebesar ini.
Gak cuma didiri gue, gue juga melihat beberapa orang yang telah mengaku dewasa namun bertumbuh dengan inner child mereka masing-masing. Gue selalu takut menjadi orang dewasa karena menjadi dewasa tuh gak sesederhana lo tumbuh seiring bertambahnya usia, bisa melihat dunia lebih luas dan dalam waktu yang sudah lama. Big no.
Sejatinya dewasa adalah tentang belajar. Bagaimana lo belajar dari kesalahan yang lama, even dari kesalahan orang lain, belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik biar menjadi contoh yang baik buat generasi-generasi selanjutnya. But in reality, banyak orang dewasa yang justru pikirannya bahkan tidak bertumbuh. Banyak orang yang semakin dewasa semakin tamak, egois, tidak pernah merasa cukup, dan ingin menguasai segalanya. That's why orang dewasa yang selalu diidam-idamkan anak kecil yang katanya menyenangkan ternyata semenyeramkan itu ketika kita telah mendekati fasenya.
Berapa pun umur kita, kita akan tetap menjadi manusia yang egonya ingin dituruti, manusia yang selalu menangis tersedu-sedu ketika bertemu dengan sesuatu yang menyakitkan, bedanya kita malu menangis di depan banyak orang. Kita akan tetap tumbuh dengan segala kebimbangan ketika dihadapkan pada pilihan yang sulit. Kita mudah termakan omongan orang, hingga akhirnya, sebagian dari kita memilih jalan yang salah.
Tepat hari ini, gue bebas dari penjara. Karena kebodohan gue beberapa bulan lalu, seperti yang gue bilang. Jiwa kekanakan gue asal mengambil keputusan yang salah hingga gue terjerumus ke dalam malapetaka.
Di dalam sel ini, gue mendapat banyak sekali pelajaran berharga. Gue perbaiki hubungan gue dengan Tuhan, gue belajar bekerja sama dan menghargai sesama tahanan lain, gue belajar banyak hal, dan yaa gue tertarik dengan bisnis berkat gue satu sel dengan tahanan pengusaha muda yang masuk penjara dengan kasus korupsi.
"Menjadi pengusaha itu susah-susah gampang, Abel. Yang terpenting kamu punya tekat, juga kreativitas untuk mendapatkan modal. Kamu juga harus siap jatuh sejatuh-jatuhnya dalam berproses. Namun, ketika kamu sukses, kamu akan mendapatkan banyak profit,"
"Ketika kamu berhasil menarik banyak investor, dan bisnismu berhasil, perbesar rasa syukurmu. Karena manusia tidak akan pernah merasa puas, maka bersyukurlah agar kamu merasa cukup. Karena saya, kamu, dan kita semua ada di tahanan ini karena kita tidak pernah bersyukur kan, Abel?"
Beliau bilang begitu kala itu. Yup, bersyukur...
Gue selalu lupa bersyukur atas nikmat yang Tuhan kasih. Gue sekeluarga selalu merasa kurang. Padahal Tuhan sudah sangat baik, memberikan oksigen gratis, tubuh yang sehat, dan kita masih punya tempat tinggal yang layak.
Mulai dari sini, gue akan perbaiki semuanya. Gue, Bara, dan Mama akan pindah ke Semarang. Gue dan Bara akan mulai membuka perusahaan start up untuk memulai hidup baru. Meninggalkan kehidupan pelik di kota ini, kita ingin move on dengan segala kenangan disini. Kita ingin memulai hidup yang lebih layak, memulai dari awal, semuanya.
Pov End
🌻🌻🌻
Keadaan SMA Jaya Bakti nampak riuh di hari Senin yang cerah ini. Murid-murid kelas dua belas sibuk dengan urusan pendaftaran perguruan tinggi negeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thief Girl [COMPLETED]✔️
Teen FictionArabella terus memacu tungkainya untuk menghindari kejaran warga. Sebelum berangkat sekolah, ia memang mengambil dompet seorang ibu-ibu di dalam angkot dan sialnya malah ketahuan. Dukk "Sial pake jatuh segala." "Naik!" "Hah?" "Gue bilang naik ke jo...