Reinald
Beb, kamu di mana? Masih di kantor atau udah pulang?Putri
Baru sampe kosan. Kamu?Reinald
Boleh mampir?Putri
Jam 9 malem, loh, Rei....Reinald
Okay. Next time aja kalau begitu.Putri
Kamu gak mau ngejelasin ke aku kenapa kamu gak ngabarin aku 3 hari terakhir?Reinald
Makanya aku minta izin buat mampir kan....Tapi ya udah. Besok aja aku jelasinnya ya... gak enak kalau via chat. Maaf udah bikin kamu marah, Beb. Miss you so much.
Putri
Ya gak marah juga. Cuma traumatized aja.Reinald
I'm so sorry. Aku punya alasan valid untuk menghilang sejenak, but I know I should treat you better. Maaf ya, Cinta. Love you.Putri
Its a big thing pasti ketika kamu mulai nyawer aku pake kata-kata cinta. So not you! Bikin aku makin curiga aja!Reinald
Yahhh... Percaya sama aku, dong, Beb....Putri
Ya maunya sih percaya....Reinald
Aku tetep dateng, deh. Ngobrol di teras aja, aku gak akan masuk ke kamar kamu. Tunggu ya... aku jalan sekarang. Bye.Tak lama Putri menunggu, Reinald tiba di depan pintu kamarnya. Berdiri diam tanpa keinginan untuk masuk walau Putri hanya membuka pintu dan tidak beranjak keluar.
"Beneran gak mau masuk?" tegur Putri dengan wajah cemberut.
Reinald mengecek jam tangannya. "Jam 9:20. Di luar aja."
Putri makin merengut. "Kamu kayak gak tau aja kalau kosan di sini bebas-sebebas-bebasnya sampai kadang aku jengah sendiri," gerutunya
"Ya tau... tapi aku juga tau kamu. Ini ngobrolnya bakal panjang, loh, beb. Gapapa kalau aku di dalem sampe tengah malem?" balas Reinald.
"Kututup nih, pintunya! Di luar banyak nyamuk!" Putri yang mengenakan piyama pendek balas mengancam yang membuat Reinald cepat-cepat masuk walau pintu masih dia buka lebar.
"Tutup! Beneran ini nyamuk lagi banyak banget akhir-akhir ini. Tuh, liat tanganku bentol-bentol!" gerutu Putri sambil menunjukkan bekas merah gigitan nyamuk di tangan dan juga kakinya.
Putri mulai mengambil raket nyamuk yang tadi tergeletak di atas kasurnya dan mulai bergerilya mencari nyamuk-nyamuk yang berterbangan.
Reinald menunggu Putri selesai melancarkan aksinya sambil duduk di satu-satunya sofa lesehan yang ada di sana setelah mengambil salep serbaguna yang ada di meja Putri.
Setelah Putri merasa puas telah membasmi beberapa nyamuk. Dia duduk di pinggir kasur, menunggu Reinald untuk bicara sementara yang ditunggu malah meraih tangannya dan mulai mengoleskan salep ke bekas-bekas gigitan nyamuknya dengan teliti.
"Ya ampun sampe pipinya kena juga...." gumam Reinald. "Aku olesin ini ke pipi kamu atau gak usah? Takutnya kamu udah pake skincare trus jadinya aku malah diomelin."
"Aku baru cuci muka doang, belom pake skincare," balas Putri yang bibirnya mencebik manja.
Reinald mengoleskan salep ke wajah Putri, mengusap-usap pipinya sejenak. "Kangen loh...." akunya.
"Aku gak. Aku ngambek!" gerutu Putri.
Reinald tersenyum lebar, mengusap lembut kepala Putri. "Maaf ya...."

ESTÁS LEYENDO
Second Chance
RomanceKetemu masa lalu yang sudah di flush jauh-jauh itu memang ibarat membuka pandora box atau makan sekotak coklat ala Forrest Gump. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi ke depannya. Seperti yang dialami Putri saat dia bertemu kembali dengan cin...