Pencarian

32 9 0
                                    

*:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*:..。o○Pencarian○o。..:*


"Gue anak tunggal, tapi punya adik. " ujar Junghwan pada Ben yang hanya mendengar sambil memainkan sebilah pisau.

"Kalau di pikir-pikir, hidup gue ini lucu ya? Di sayang sih sama keluarga tapi kok rasanya beda, punya teman tapi berasa gak punya, " sesi curhat milik Junghwan membuat Ben menguap tak minat.

"Manusia gak ada rasa syukur lo, gak pernahkan lo makan nasi cuma pakai garem? Ga bisa liat ada orang lain yang bahkan kalau makan aja selama tiga hari cuma sekali doang? Bersyukur jadi orang. " Ben mengeluarkan uneg-uneg nya.

"Lo sebenarnya jenis setan apa sih? Kok waras? " heran Junghwan.

"Di mana-mana emang setan waras ya, manusia nya aja yang sok nyalahin terus. " sinis Ben.

"Bener juga, "

Mereka terdiam, Junghwan saat ini sedang bersandar pada salah satu pohon rindang, dengan masih menggunakan baju tidur.

Sementara Ben sibuk mengasah pisau, hanya untuk mengurangi rasa bosan.

"Ini gue kapan baliknya? " tanya Junghwan karena masih berada di alam bawah sadar.

"Tahun depan, " Junghwan mendelik, ia berdiri dari duduk nya, menatap lekat Ben yang masih sibuk pada pisaunya.

"Ayo lah, gue udah bosan ini. Mana pakaian gue gak keren lagi. " kesal Junghwan, Ben yang jengah pun langsung menjentikkan jari membuat Junghwan secara tiba-tiba menghilang.

"Dasar manusia, "

*:..。o○ ○o。..:*

Junghwan terbangun, ia melihat sekitar, dahinya mengernyit bingung.
Ternyata ia berada di kelas, dengan para murid yang sudah mulai berlari keluar dengan membawa tas masing-masing.

Ia yakin pasti ini sudah waktunya untuk pulang, ia menghabiskan waktu pembelajaran terakhir dengan tertidur pulas. Tanpa menunggu lama ia langsung menyambar tasnya, dan langsung pergi keluar.

"Woy Sapi, tunggu! " Jeongwoo langsung berlari menuju Junghwan.

"Kenapa lo bang? " tanya Junghwan melihat Jeongwoo ngos-ngosan.

"Anterin gue dong nanti, ke rumah temen." ujarnya sedikit terbata, "nanti gue traktir es doger deh, " mendengar penawaran menarik tersebut, Junghwan langsung mengangguk semangat.

Namun Haruto secara tiba-tiba datang dan langsung merangkul pundak Jeongwoo dan Junghwan. "Mending gue aja yang nganter lo Woo, mumpung searah kan jalannya?" tawar Haruto mendengar pembicaraan mereka.

"Dih, apaan sih sih lo Tono, orang gue duluan yang di ajak sama Bang Jeongwoo, " Junghwan tak terima, Haruto hanya memutar mata malas.

NightmareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang