#16. Sisi Lain

5 2 0
                                    

Dongeng kerap berakhir bahagia, benar begitu adanya, bukan? Tapi, tidak selalu. Bukan seperti itu cara dunia bekerja. Sang pemenang lah yang dapat menulis sejarah di dunia. Menutupi fakta buruk agar terlihat sempurna di mata para jiwa.

Apa kau tidak percaya? Kalau begitu, aku akan menceritakannya padamu.

Orang-orang tahu jika Mirabel itu sempurna. Kulitnya seputih salju berikut bibir merah merona, helai-helai halus rambutnya sekelam cakrawala bila malam berangsur buta, serta, suara Mirabel yang hangat tatkala menyapa telinga.

Semua orang menyukainya, menganggap Mirabel ialah anak perempuan paling sempurna di dunia. Akan tetapi mereka tidak tahu apa yang Mirabel rahasiakan dari mereka.

Mirabel memiliki saudara, ia bernama Mirachel. Faktanya, Mirachel lebih cantik dari Mirabel. Namun keluarganya menyembunyikan Mirachel karena ia berbeda. Mirachel albino. Seluruh tubuhnya dari ujung kaki hingga rambut berwarna putih. Tapi di situlah letak kecantikan Mirachel yang memicu rasa iri dari Mirabel.

Suatu hari, seorang anak saudagar kaya di kota mengadakan pesta sekaligus untuk mencari calon tunangan, mengundang semua anak perempuan tak terkecuali Mirabel. Mirachel yang mengetahuinya juga ingin pergi, tetapi Ibu melarangnya dan berkata jika Mirachel nekat ia akan berbuat sesuatu kepadanya.

Semua anak perempuan di kota pergi ke pesta sang anak saudagar kaya, sementara Mirachel menangis tanpa jeda. Namun keinginannya pergi ke pesta jauh lebih besar daripada ancaman saudaranya. Dalam diam Mirachel mengendap keluar rumah dengan mengenakan gaun putih yang dilapisi jubah agar tidak ketahuan.

Semuanya berjalan lancar, Mirachel dapat kabur dari rumah dan pergi menuju pesta. Di sana sangat meriah. Tanpa diduga, semua atensi beralih padanya. Tak terkecuali sang anak saudagar kaya yang teramat rupawan meskipun masih berusia belia.

Mereka berdua berdansa hingga jam menunjukkan pukul dua belas tengah malam, Mirachel harus segera pulang agar tidak berpapasan dengan Mirabel saat pulang nanti. Segera saja ia meninggalkan anak saudagar kaya itu dan pergi tanpa berkata-kata. Satu-satunya yang ia tinggalkan hanyalah sepatu putih serupa kaca di tangga.

Beberapa hari selepas pesta usai, anak saudagar kaya bertanya-tanya siapa gadis kecil putih yang berdansa dengannya tadi malam. Ia didera rasa penasaran sekaligus takjub akan kecantikan anak perempuan yang namanya saja belum ia ketahui.

Berbekal sepatu yang ditinggal di tangga, sang anak pergi menyusuri kota bersama ayahnya, mencari perempuan yang berdansa dengannya di pesta. Tidak ada kaki anak perempuan yang pas dengan sepatu itu, bahkan ia serta ayahnya hampir menyerah.

Hingga tiba di rumah Mirachel, tentu saja yang menyambut adalah Mirabel.

Ia sudah tahu jika gadis yang sang pria tampan cari ialah Mirachel. Jadi, Mirabel bersama ibunya, membuang Mirachel ke tengah hutan yang terkenal akan hewan buas sementara Mirabel akan menggantikan 'sosok' Mirachel, sebab kenyataannya sepatu Mirachel sangat pas di kaki Mirabel.

Mirabel sangat jahat, bukan? Ia mengambil hak yang bukan seharusnya ia miliki.

Seharusnya hidup bahagianya itu milikku.

Ia bahagia menjadi tunangan sang anak bangsawan, sedangkan aku tidak tahu akan ke mana. Hutan ini begitu luas. Terlalu banyak hewan buas yang terus memburuku.

Aku yang masih begitu kecil tidak tahu ingin ke mana.

Kakiku terus berlari sambil mengingat kenangan buruk tentang Mirabel. Kebencianku kepada saudaraku perlahan muncul. Aku bersumpah akan membalas apa yang telah ia perbuat kepadaku.

Di belakangku, singa besar itu masih mengejarku. Napasku hampir habis, aku tidak kuat lagi. Tubuhku segera rubuh ke tanah, harap akan membalas dendam serupa jauh tak dapat digapai.

Singa itu terus mendekat. Dan bila mataku terpejam sempurna, hal terakhir yang kulihat adalah singa itu ambruk sebelum dapat menjangkau ragaku.

Lalu, semuanya gelap.

Romantika [✔]Where stories live. Discover now