Chap 9 (Bagian 3)

1K 76 12
                                    

Langkah demi langkah terlalui, melewati pepohonan yang berdiri kokoh di sekitarnya, mata yang sedikit membelalak penuh ke khawatiran mengamati ke kanan dan ke kiri secara bergantian

"Ku mohon.. jangan kabur terlalu jauh.."

.
..

Taufan menghentikan langkahnya tepat di samping jajaran pohon terakhir yang tumbuh disana, dengan ekspresi yang sedikit kebingungan ia melangkahkan kakinya perlahan berjalan ke arah pinggir ujung tebing yang curam, "Apakah ini pembatas alam??" Ucapnya setelah melihat hutan yang juga berada di seberang tebing tempatnya berdiri

Kepalanya menghadap ke arah bawah tebing, melihat aliran air yang cukup tenang, "Sungai? sepertinya cukup dalam" Gumamnya

"Mungkin ini adalah jalan terakhir" Ucapnya melepaskan beban ditubuhnya dan menjatuhkan raganya ke sungai, dengan mata yang menutup perlahan ia dapat merasakan tamparan angin yang kuat dari arah bawah

Byurr

TapTapTapTapTapTap

Byurr

Cipratan air yang tercipta akibat 2 raga yang terjatuh dari ketinggian itupun melambung cukup tinggi ke udara, air yang semula tenang kini bergelombang

Kedua orang itupun mulai menggerakkan kedua kakinya agar terus tetap berada di atas permukaan air sungai

"APA YANG KAU PIKIRKAN?! APA KAU INGIN MATI?!!!" Teriaknya sambil memegang kedua pundak Taufan yang sudah basah kuyup

"Hali..?!!" Ucapnya dengan mata yang membelalak penuh keheranan

"Kenapa kamu melakukan ini..?? Jangan melakukan hal yang bodoh.." Ucap Hali memeluk erat tubuh Taufan

"Ap.. apa yang kamu maksud?!" Tanya Taufan menjauhkan tubuhnya dari pelukan Hali

"Bukan kah dirimu berniat untuk mengakhiri hidup mu?" Jawab Hali dengan air mata yang mulai terbentuk di ujung matanya

Taufan pun memutar kedua bola matanya ke atas lalu membuang panjang nafasnya, "Aku cuma ingin mengikuti sungai ini untuk keluar dari hutan ini" Ucapnya

"Owh.." Hali menundukkan kepalanya karena ia merasa malu telah salah mengambil kesimpulan, wajahnya itupun mulai tertutupi oleh rambutnya yang basah

Sebuah tangan menyapu pergi rambut yang menutupi wajah Hali, "Hei.. apa kamu ikut terjun untuk menyelamatkan ku?" Tanya nya, Hali pun mengangkat wajahnya, menatap wajah Taufan yang berada tak jauh dari wajah miliknya

"Makasih ya" Ucap Taufan yang diiringi dengan senyum dan muka yang sedikit memerah di wajahnya

Seolah kehilangan akal sehatnya, Hali tiba-tiba mendekatkan wajahnya ke wajah Taufan, membuat bibir keduanya bersentuhan. Hali mencium bibir lembut milik Taufan

Seakan tak ingin mengacaukan suasana, Taufan pun membalas ciuman dari Hali. Mendapat balasan yang diinginkan, Hali menutup matanya dan diikuti oleh Taufan, ia pun kemudian melumat bibir milik Taufan

Begitupun dengan Taufan, ia membalas lumatan lidah Hali lalu mendekatkan tubuhnya ke tubuh Hali dan mengalungkan kedua tangannya ke belakang pundak Hali, saliva keduanya pun mulai bertukar-tukar wilayah, hawa panas pun mulai terasa disela-sela dinginnya air sungai yang membasahi tubuh keduanya

Setelah mereka cukup puas melakukan ciuman, keduanya pun menjauhkan wajahnya masing-masing, menatap ke arah satu sama lain dan tertawa lepas

Suara tawa itupun tak lama terkalahkan oleh suara helikopter yang datang untuk menyelamatkan mereka, pandangan Hali dan Taufan pun seketika tertuju kepada helikopter yang tepat berada di atas mereka berdua

You Are My OmegaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang