O u r A n g e l

1K 45 1
                                    

~The Show~

Niall Horan

*

-If everythin' was simple, how would we know?-

*

Sudah tiga hari Priscilla berada di rumah sakit

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.


Sudah tiga hari Priscilla berada di rumah sakit. Di hari ketiga ini akhirnya Priscilla diperbolehkan untuk menggendong malaikat kecilnya. Perkembangan kondisi bayinya cukup baik dan stabil, jadi sudah bisa dibawa ke ruang rawat. Walau begitu, bayi mungil tersebut tetap dalam pengawasan intensif.

Dalam gendongannya, Priscilla membawa bayi mungilnya ke dalam pelukannya. Mencium pipi dan pucuk kepala bayinya penuh cinta. Sulit rasanya untuk tidak menangis. Ada rasa bahagia yang begitu besar dalam dirinya ketika melihat dan mendekap makhluk mungil menakjubkan ini.

"She so tiny," gemas Priscilla dengan mata berkaca-kaca. Ketika dunianya sedang tidak baik-baik saja, ketika keadaannya sedang kacau balau, ketika semuanya sedang berantakan tak karuaan.... Rasanya semua itu sudah tidak penting lagi ketika mata coklatnya menatap makhluk mungil yang ada dalam gendongannya ini.

Bayi ini seperti obat dari semua lukanya. Alasannya untuk tetap bertahan dan percaya jika semuanya akan kembali baik-baik saja. Semuanya akan kembali ke jalurnya. Tidak hanya membuatnya bertahan dan percaya, tapi juga membuatnya ingin berjuang. Berjuang untuk kehidupan yang lebih baik.

Putrinya harus memiliki hidup yang jauh lebih baik dari hidupnya. Priscilla akan mempertaruhkan apa pun demi kebahagiaan dan keamanan malaikat kecilnya ini.

"Dia terlihat kecil dan rapuh," timpal Carla.

Ya, ruang rawat Priscilla memang sedang kedatangan tamu. Di sana ada Sean, Auristela, Theo, Carla, dan Aphrodit. Tidak hanya kedatangan tamu, namun ruang rawatnya juga dipenuhi dengan bunga-bunga dan paper bag sebagai ucapan selamat dan bentuk hadiah karena sudah melahirkan bayi mungil yang menggemaskan.

"She's newborn, Carla," ujar Theo memberitahu.

"But she's red," balas Carla sembari tersenyum geli. "She an angel," sambungnya. Matanya berbinar kala menatap bayi yang ada dalam gendongan Priscilla. Bagi Carla, anak adalah anugrah paling luar biasa yang Tuhan berikan.

"Kau tidak ingin memiliki satu seperti itu, Artemis?" tanya Carla kepada Aphrodit. Artemis adalah panggilan akrab Carla untuk wanita yang sudah ia anggap seperti putrinya sendiri. Bahkan rasa sayangnya untuk Aphrodit tak kalah besar dari rasa sayangnya kepada putra tunggalnya-Kelvan.

"She's not ready for that!" timpal Sean cepat.

"Tidak berencana juga," balas Aphrodit yang sedang terduduk santai di atas sofa.

"She's just a little girl, Carla," ucap Theo yang secara tak langsung mendukung ucapan Sean sebelumnya.

"Okay! Berhenti membicarakan hal tersebut! God! Aku bisa membayangkannya tahu!" kesal Aphrodit. Carla hanya terkekeh geli mendengarnya. Well, Carla setuju dengan ucapan Sean dan Theo. Belum saatnya untuk Aphrodit.

YOUR fool's Gold | ENDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora