MÉ 2. Thinking about? you

98 28 6
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

┈─ MÉLOMANIE ─┈

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

┈─ MÉLOMANIE ─┈

Sanggala kini sedang bermain gitar di kamarnya dengan secangkir kopi dan sebatang nikotin yang berada di meja samping lelaki tersebut, harusnya ia saat ini harus bersiap-siap karena akan pergi kencan. Namun lihat lah ia malah asik menggenjreng gitarnya.

"Abis pergi sama Mika, pergi sama Naya ya." Gumamnya sambil menatap ponsel.

Menghembuskan nafasnya kasar lalu melempar ponsel tersebut ke tempat tidurnya. Ia sebenarnya lelah, namun menurut Sanggala sangat menyenangkan jika memiliki banyak perempuan (walau tidak ada komitmen), Ia hanya membuat anak orang terlena lalu menghilang pura-pura tidak mengenali. Sungguh jahat.

Sebenarnya yang memulai duluan bukanlah Sanggala, tetapi perempuan tersebut yang mendekati Sanggala dan dengan senang hati Sanggala menanggapinya. Menurut Sanggala
"Lo yang mulai, gua ladenin asal jangan berharap" huhuu.

Sedang asik melamun sambil memainkan gitarnya, tiba-tiba muncul bayangan perempuan yang kemarin sengaja ditabraknya.

"Sialan" Umpatnya, lalu menutup muka merahnya.

"Gua kenapa bangsat, biasanya ngga gini" Gumam Sanggala sambil beranjak menuju tempat tidur dan tiduran tengkurap menyelusupkan mukanya ke bantal.

"Gila gila gila, gua gila"

"Cantik banget, argggghhhhhhh"

"MAMAHH"

"INII BUKAN SANGGALA YANG ORANG-ORANG KENAL!!"

"Gua ngga gini please"

"Ini bukan gua"

Gumamnya dan teriaknya tanpa henti dan tidak sadar di ambang pintu terdapat sang Ibu berdiri dengan rasa panik menyelimuti.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 13 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

MÉLOMANIEWhere stories live. Discover now