┈─ MÉLOMANIE ─┈
Sanggala kini sedang bermain gitar di kamarnya dengan secangkir kopi dan sebatang nikotin yang berada di meja samping lelaki tersebut, harusnya ia saat ini harus bersiap-siap karena akan pergi kencan. Namun lihat lah ia malah asik menggenjreng gitarnya.
"Abis pergi sama Mika, pergi sama Naya ya." Gumamnya sambil menatap ponsel.
Menghembuskan nafasnya kasar lalu melempar ponsel tersebut ke tempat tidurnya. Ia sebenarnya lelah, namun menurut Sanggala sangat menyenangkan jika memiliki banyak perempuan (walau tidak ada komitmen), Ia hanya membuat anak orang terlena lalu menghilang pura-pura tidak mengenali. Sungguh jahat.
Sebenarnya yang memulai duluan bukanlah Sanggala, tetapi perempuan tersebut yang mendekati Sanggala dan dengan senang hati Sanggala menanggapinya. Menurut Sanggala
"Lo yang mulai, gua ladenin asal jangan berharap" huhuu.Sedang asik melamun sambil memainkan gitarnya, tiba-tiba muncul bayangan perempuan yang kemarin sengaja ditabraknya.
"Sialan" Umpatnya, lalu menutup muka merahnya.
"Gua kenapa bangsat, biasanya ngga gini" Gumam Sanggala sambil beranjak menuju tempat tidur dan tiduran tengkurap menyelusupkan mukanya ke bantal.
"Gila gila gila, gua gila"
"Cantik banget, argggghhhhhhh"
"MAMAHH"
"INII BUKAN SANGGALA YANG ORANG-ORANG KENAL!!"
"Gua ngga gini please"
"Ini bukan gua"
Gumamnya dan teriaknya tanpa henti dan tidak sadar di ambang pintu terdapat sang Ibu berdiri dengan rasa panik menyelimuti.
YOU ARE READING
MÉLOMANIE
RomanceMÈLOMANIE. diambil dari bahasa prancis terdahulu - "Amour passionnè et excessif de la musique." An excessive and abnormal love and deep attraction to music and melody. Yang memiliki arti "Cinta musik yang penuh gairah dan berlebihan" begitupun den...