Just One Day

54 8 3
                                    

Double up hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Double up hehe








Budayakan vote yaaa sebelum bacaaa




Aku gak bakal bosen-bosennya ingetin hehe🤭
















Happy reading~

Kaki itu melangkah memasuki salah satu ruangan untuk bertemu dengan Sang Ayah sebelum pergi ke Singapore.

Sesampainya, Saras mengontrol detak jantungnya terlebih dahulu, lalu membuka knop pintu ruangan tersebut.

"Maaf, Pa. Saras baru selesai dari sekolahan."

Pria paruh baya itu menatap putrinya yang sedang duduk di meja kerjanya.

"Duduk." Pintah Reynard.

Saras pun duduk di hadapan sang Ayah.

"Hari ini ada seminar Damaisaloka. Kamu dateng?"

Saras baru ingat dirinya diundang ke seminar yang diadakan oleh Asa, namun ia tidak bisa datang karena sibuk mengurus kerjaan di Singapore dan persiapan pernikahannya dengan Gilang.

"Gak, Pa. Aku denger, Papa suruh Nara yang datang ya?"

"Iya. Jam berapa kamu ke Singapore?"

"4 jam lagi, Pa."

Reynard mengangguk paham, "setelah voting, semua investor tidak setuju jika kita putus hubungan dengan Damaisaloka. Papa gak bisa berbuat banyak. Hanya ada di kamu yang bisa membuat Papa yakin."

Saras mengerutkan dahinya, "aku? Kenapa?"

"Kamu harus kerja secara profesional tanpa melibatkan perasaan kamu dan masa lalu kalian. Papa, beri kamu kesempatan untuk membuktikan ke Papa kalau kamu layak di posisi ini."

Saras meneguk saliva, ia mengerti arah pembicaraannya. "Pa. Papa gak perlu khawatir hal seperti itu. Kita sama-sama untung kalau dipikir-pikir. Relasi Damaisaloka banyak, dan itu akan menguntungkan Gayatra."

"Kamu urus itu. Intinya, kamu tetap harus menikah dengan Gilang. Jangan melakukan hal kesalahan kedua kalinya."

Wanita itu hanya mengangguk.

🤍🤍🤍

"Thank you for today's meeting. I wish we can work together professionally." Penutup Saras setelah rapat untuk sekolah internasional di Singapore.

Lalu, Nara selaku sekretaris Saras sekarang menghampiri Saras, "Miss, hari ini ada pertemuan dengan donatur sekolahan."

"Jam berapa?" Mata Saras masih tertuju pada laptopnya.

"Sekarang. Jadi, kita langsung ke restoran yang ada di hotel tempat Miss untuk pertemuan dengan beliau."

"Damaisaloka?"

Asmaraloka || Hamada Asahi (Treasure)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang