Chapter 1 : Kamar 013

779 74 1
                                    

Freya Tiba di bandara New York, Pada Pukul 08.00 malam. Dia berangkat dari Indonesia Pada Pukul 03.00 Sore, Yang berarti dia sudah menghabiskan waktu di dalam pesawat sekitar 5 Jam. Tempat pertama yang Freya Tuju setelah Tiba di Ibu kota New York, Adalah Hotel Bowery. Hotel Ini merupakan salah satu Hotel Yang terkenal di New york. Banyak selebriti Dunia pernah menginap di sini.

Namun, Alasan Freya memilih Hotel tersebut karena Selain Fasilitas Hotelnya yang lumayan lengkap, Hotel Bowery Juga termasuk salah satu Hotel Angker. Banyak pengunjung yang pernah melihat ataupun merasakan Hal-hal Ganjil di sini. Mulai dari Kursi yang bergerak sendiri, Lift Yang tertutup dan naik sendiri, serta masih banyak lagi kejadian Ganjil di Hotel tersebut. Alasan Utama kenapa Hotel tersebut angker, Karena Lokasinya sangat berdekatan dengan Lahan Pemakaman Marble.

Setelah Freya membayar Taxi Dari bandara, Yang jaraknya Cukup Jauh dari Lokasi. Freya di sambut dengan semestinya Oleh Dua Orang petugas resepsionis.

"Good evening, how can we help you?"

Freya mengangguk, "One room number 013, on the 9th floor, please." Ucapnya.

Setelah Freya mengucapkan Itu, Ekspresi dua Orang Resepsionis Menjadi tegang dan berkeringat. Keduanya saling menatap dengan Arti Yang menakutkan. Mereka seakan-akan sangat takut dengan apa Yang sudah Freya sebutkan.

"Where are you from, Miss?" Tanya resepsionis.

"Indonesia" jawab Freya singkat dengan ekspresi datar.

"Indonesia? Baiklah. Kebetulan saya Bisa berbicara bahasa negara anda." Si resepsionis entah kenapa seperti Pura-pura sibuk dengan berkas yang sudah tersusun Rapi.

"Maaf Nona, Tapi kamar 013 Sudah di tutup setahun yang lalu."

"Kenapa?" Tanya Freya.

Kedua Resepsionis saling menatap Untuk kedua kalinya. Salah satu dari mereka menggeleng. "Maaf Nona, Itu adalah privasi Dari Hotel kami. Anda Bisa memesan kamar Yang lain."

"Tidak, Saya akan tetap memesan kamar itu. Atau saya akan melaporkan Hotel anda, Dengan Tuduhan pelayanan yang Buruk." Ancam Freya.

Kedua Resepsionis Itu terlihat takut. Ekspresi datar dari Freya, seakan memberitahu mereka, Bahwa Gadis ini tidak main-main. "Tapi Nona, Kamar itu—"

"Excuse me, what's going on here?" Seorang Pria yang Cukup berumur dengan setelan Jas Hitam dan rambut Putihnya yang mulai memudar, Menghampiri meja resepsionis, ketika dia melihat ada sedikit keributan.

"Maaf Pak, Nona Ini dari Indonesia. Beliau memaksa Untuk tetap memesan Kamar 013 Di lantai 9" Ucap Resepsionis.

Ekspresi Pria itu menjadi tegang, dengan laporan resepsionis tersebut. Dia melihat Gadis Yang lebih pendek darinya tersebut.

"Nona maaf, Kamar itu tidak di buka Untuk Umum. Kami memiliki kamar Yang lebih baik Dengan fasilitas yang tidak kalah bagus."

Freya menatap pria itu tajam," Tidak, Saya akan tetap memesan kamar itu. Atau saya akan melaporkan Hotel ini."

Melihat ekspresi Gadis di hadapannya Ini tidak main-main. Pria tua yang ternyata manager di hotel itupun menjadi kebingungan. "Nona, Kalau anda bersedia—Kita Bisa Bicara di ruangan saya." Manager Itupun, Mengajak Freya Untuk keruangannya. Meninggal Dua Petugas resepsionis Yang berbisik-bisik sambil melihat kepergian Gadis Yang mereka rasa sangat aneh.

***

"Nona Freya, Kamar itu sudah di tutup setahun yang lalu. Dan tidak pernah di buka lagi Untuk umum." Ucap sang manager.

Freya menyilangkan kedua tangan tangan kakinya. "Bisa saya tau alasannya?" Ucap Freya. Nada Yang dia Gunakan masih cenderung datar dan dingin. Membuat sang manager merinding dengan Intonasi Dari Mantan Idol tersebut.

"Kamar 013 Di hotel kami, terkenal angker di kota ini. Pertama kali Hotel ini di bangun, Penghuni pertama kamar itu meninggal Gantung diri di dalam kamar mandi. Kasus kedua, Seorang wanita asal Kanada, Juga meninggal dengan Cara Tersengat aliran listrik di bak mandi. Dan masih banyak lagi kematian Ganjil Yang terjadi di dalam kamar tersebut. Itulah sebabnya kami pihak Hotel menutupnya." Jelas Manager tersebut.

"Saya mengerti. Tapi saya akan tetap memilih kamar Itu. Hal seperti itu sudah sangat Biasa di negara Saya." Ucap Freya.

Sang manager menghela nafas. Dia tidak memiliki Cara lagi agar gadis di depannya tidak menempati Kamar tersebut. Sang manager berdiri, dan mengambil sebuah kotak kecil yang terbuat dari kayu. Ketika kotak itu di buka, terdapat Sebuah kunci yang dominan berbeda dengan kunci kebanyakan.

"Baiklah jika anda memaksa. Ini adalah Kunci kamar 013. Saya hanya Bisa menyarankan agar anda berhati-hati. Saya sudah memberitahu anda sebelumnya." Ucap sang manager. Freya menatap Kunci di hadapannya dengan tatapan Tanpa arti.

***

Freya merasakan Hawa dingin yang menguap, Ketika dia di dalam Lift bersama Sang manager. Tapi Freya tetap diam, Tidak memperdulikan Hal Ganjil apapun. Semakin dekat lantai Yang di tuju, semakin kental hawa dingin yang menusuk. Sampai akhirnya, Pintu Lift berbunyi dan berhenti di lantai dengan angka 9.

Sang manager mengajak Freya menuju ke kamar angker yang dia pesan. Lantai 9 terkesan sunyi dan sepi. Freya tidak mendengar tanda-tanda kehidupan di lantai ini. Semakin dekat dengan kamar 013, Hawa dingin juga semakin kental. Di belakang Punggung Sang resepsionis, Freya tanpa di sadari menyeringai menakutkan. Pancaran mata merah delima itu kembali dari mata Gelap Freya. Namun hanya beberapa detik sebelum Warna merah tersebut pudar.

Sang manager memasukan Kunci Unit. Pintu kamar berderit, Hawa Dingin dan sesak di dalam kamar menguar ke luar. Tidak heran Kamar Ini angker, Belum masuk kedalam lorong saja, Freya sudah di sambut dengan Aura negatif yang begitu kuat.

"Nona sekali lagi saya ingin memastikan. Apa anda yakin ingin tinggal di kamar ini. Belum terlambat Untuk berubah Pikiran." Ucap sang manager.

"Aku tetap di sini." Freya berlalu masuk kedalam kamar, Meninggalkan sang manager yang masih berdiri di luar pintu.

"Apa anda perlu Makan malam, Nona?"

"Ya, Kalau tidak keberatan." Ucap Freya tanpa menoleh. Dia juga terasa lapar, sejak Menginjakan kaki di bandara.

"Baik, saya akan segera mengantarkannya." Ucap sang manager berlalu.

"Gadis Yang malang." Gumam sang manager.

FREYA : Holders Of Lost Object ( BOOK 1 )Where stories live. Discover now