Chapter 2 : Buku Misterius

590 69 1
                                    

"Hallo?"

"Frey, Gimana Sudah sampai?" Terdengar Nada sendu sang Ibunda dari balik Telponnya. Freya Tidak langsung menjawab. Masih dengan ekspresi datar dan kosong.

"Freya, Sayang—Kamu baik-baik aja kan?" Tanya sang Ibunda sekali lagi. Dia takut terjadi sesuatu, Karena Putri kecilnya Tidak bersuara sedikitpun.

"Freya Gak papah kok mah." Senyuman dan intonasi Yang di Ucapkan Freya, Sangat Kontras dengan ekspresi wajahnya. Senyuman itu terlihat Palsu dan dingin. Bukan senyuman Caramel Yang Biasa di lontarkan Oleh Gadis Koleris tersebut.

"Bener, Kamu gak papah?"

"Iya." Balas Freya singkat.

"Yasudah—Kamu Udah makan belum?" Tanya sang Ibunda.

"Sudah, Baru saja." Bohong Freya. Nyatanya dirinya, Baru saja Memesan Makanan Yang Belum datang.

Setelah Obrolan Yang Cukup lama dengan sang Ibunda, Freyana Mendengar Suara ketukan Di pintu masuknya. Freya Sudah tau, itu adalah Pelayan Yang mengantarkan makanan yang dia pesan sebelumnya. Freya menghampiri Pintu tersebut dan melihat siapa Yang datang.

"Selamat malam, Nona Freya. Ini makan malam Yang anda pesan." Ucap pelayan tersebut.

"Terimakasih." Ucap Freya singkat. Ekspresi dingin ditambah dengan senyuman Misterius dari wajah Freya, membuat sang pelayan merinding.

Freya mengambil makanan tersebut dan meninggalkan Sang pelayan yang masih berdiri di depan pintu. Setelah sadar Dia ada di mana, Sang pelayan Buru-buru pergi dari lantai Angker tersebut.

Kegiatan makan malam Freya berjalan dengan baik, sebelum Akhirnya—Suara ketukan Pintu kembali mengganggunya. Berbeda dengan ekspresi yang dia tampilkan ketika sang pelayan tadi datang, Kali ini, ekspresi Freya Cenderung menyeringai. Seakan Orang yang mengetuk Pintu untuk kedua kalinya tersebut, Sudah lama dia tunggu-tunggu. Freya kembali Beranjak dan membuka Grendel Pintu. Tidak ada siapapun Di luar kamarnya. Namun, Sebuah Buku Usang, dengan sampul Berwarna Hitam dan Bergambar Pentagram Tergeletak di bawah kakinya.

Freya mengambil Buku Tersebut dan membersihkan debu Yang menempel. Freya melirik ke kiri dan kanan, Untuk memastikan—Tidak ada seorangpun Yang Melihat dirinya mengambil Buku misterius tersebut.

Setelah Di rasa tidak ada Yang melihat, Freya masuk kembali kedalam kamar dengan ekspresi Yang menakutkan. Dia mengunci pintu rapat-rapat, Takut ada Yang tidak sopan, Tiba-tiba masuk.

Jam dinding sudah menunjukan pukul 2 Dini hari. Namun Freya masih terjaga dengan kegiatannya. Dia mematikan seluruh lampu kamar dan hanya menggunakan Lilin sebagai penerangan di atas meja, di sampingnya. Freya menatap Buku misterius tersebut dengan seksama. Sekilas terlihat seperti sebuah Buku Tua Biasa. Namun Yang membuat aneh, adalah Simbol Pentagram Yang menjadi Cover Buku tersebut. Pentagram Biasa dikaitkan dengan ritual setan dan sekte sesat. Tapi, Kenapa Freyana terlihat senang dengan kehadiran Buku tersebut.

'The Holders' Kalimat tersebut yang menjadi judul Dari Buku di hadapan Freya. Kisah The Holders, Adalah Kisah Urban legend, Tentang pencarian Objek terlarang. Orang-orang di Amerika, menganggap Kisah Itu hanya Mitos dan bulan belaka. Namun, Bagi mereka Yang terpilih menjadi seorang pencari, Kisah itu adalah Jalan masuk kedunia Yang berbeda. Dan Freyanashifa jayawardana, Termasuk Holders ke seratus Yang terpilih.

Freya membuka halaman Pertama Buku tersebut. Di halaman itu, Hanya diisi dengan Gambar 99 Holders Yang pernah mencari Obyek Yang hilang. Ada satu Kolom Yang kosong di Ujung Halaman. Kolom itu Tidak diisi dengan Gambar apapun, dan hanya bertuliskan 'Freyanashifa Jayawardana' Di bawah Kolom tersebut. Ketika perjalanan Freya Mencari Obyek yang hilang telah selesai—Maka kolom Yang kosong tersebut, Akan otomatis Terisi dengan Gambar dirinya, sebagai Holders ke seratus.

Freya kembali membuka halaman Kedua. Kali ini, Halaman kedua diisi dengan Gambar-gambar Aneh yang tidak sepenuhnya jelas. Di atas halaman tersebut, bertuliskan kata 'Obyek' Dengan Kata lain, Gambar-gambar Yang ada di halaman kedua, Adalah seluruh Obyek Yang hilang. Terdapat Banyak Gambar Obyek Yang bermacam macam. Mulai dari benda, Organ tubuh, Sampai Simbol Yang tidak bisa di artikan.

Freya kemudian membuka halaman ketiga, Pada Halaman ketiga, Tidak ada Gambar apapun dan hanya berisi Tulisan saja. Tulisan Itu mengacu pada petunjuk, Tentang apa yang harus dan tidak boleh di lakukan Oleh sang Holders, Ketika mencari Obyek tersebut. Dengan kata lain, Buku misterius tersebut Adalah panduan bagi para Holders Untuk menyelesaikan Pencarian mereka.

Halaman keempat dan seterusnya, berisi Tulisan Dan penjelasan Tentang para Obyek satu persatu. Freya membaca Buku itu sepanjang malam. Sampai Pagi menyingsing.

***

Di pagi Yang dingin tersebut, Freya Yang terlelap akibat membaca Buku itu sepanjang malam. Gadis Koleris tersebut terbangun ketika mendengar ketukan Di pintu kamarnya. Gadis Caramel tersebut mengerjap Untuk mengumpulkan kesadarannya. Setelah kesadarannya Cukup terkumpul, Gadis Dengan senyuman manis itu menghampiri Daun pintu.

"Selamat pagi, Nona Freya. Bagaimana malam anda?" Ternyata itu adalah sang manager Yang mengetuk pagi-pagi. Sang manager merasa khawatir dengan gadis yang menginap di kamar angker ini. Namun melihat dari kondisi Freya Yang bisa di bilang Normal, Sang manager bisa bernafas lega barang sejenak.

"Ada apa?" Tanya Freya Datar.

"Saya hanya Ingin memastikan, Kalau anda baik-baik saja. Kami bertanggung jawab atas Keselamatan dan kenyamanan pengunjung di sini."

Freya mengangguk, "Aku baik-baik saja, Tidak perlu khawatir."

"Baik, Apa anda perlu sesuatu?" Ucap manager tersebut.

"Tolong antarkan Sarapan kesini." Ucap Freya.

"Baik, saya akan segera mengantarkannya. Saya pamit dulu."

Setelah Freya mengangguk, Sang manager tersebut pergi dengan ekspresi aneh dan penasaran. Biasanya Tidak lewat waktu semalam, Orang Yang menginap di kamar itu, akan di temukan meninggal dunia pada pagi hari. Tapi, Dari ekspresi gadis itu, terlihat dia biasa saja, tanpa ada ekspresi takut sedikitpun.

Setelah Freya menyelesaikan Ritual mandinya, Gadis jelita Itu membuka Pesan-pesan yang sudah membludak di Handphone-nya. Kebanyakan pesan itu adalah Dari teman-teman seperjuangannya dulu. Mereka menanyakan kabar dirinya setelah tiba di Amerika. Ada Juga pesan Dari ibundanya, Yang mengabarkan Kalau saudara sepupunya akan menikah.

Freya membalas satu persatu, pesan dari Orang-orang Yang menyayanginya tersebut. Sampai akhirnya, Pandangan Freya terjatuh, Pada Buku di atas meja, yang dia baca sepanjang malam. Masih ada waktu sebelum dia mendaftar Untuk kuliah. Freya berniat Untuk Tinggal semalam saja di Hotel ini. Dia sudah mendapatkan apa yang dia mau. Dan Kamar Yang di Bilang angker ini, Nyatanya memang memiliki aura negatif Yang kuat. dengan mata Ketiga Yang dia miliki, Freya Bisa melihat Banyak Jiwa-jiwa Yang bergentayangan Di kamar ini. Tapi tak satupun dari mereka, berani Untuk menganggu Gadis dengan Gelar 'Raden Roro' Tersebut.

FREYA : Holders Of Lost Object ( BOOK 1 )Where stories live. Discover now