10: Berdua di Kamar Ganti

7.9K 13 0
                                    


Setelah kembali dari liburan keluarga yang lalu, dimana aku dan kakakku hampir berhubungan seks, hubunganku dan kak Irene menjadi sedikit lebih renggang. Ada sedikit rasa canggung yang tak biasa setiap kali kita bertemu di rumah. Yang biasanya ngobrol santai, sekarang malah sedikit canggung dan bingung harus ngobrolin apa.

Hal ini berjalan sekitar seminggu. Selama satu minggu itu, tidak ada kejadian-kejadian aneh seperti sebelumnya dimana kakakku bertingkah nakal di depan temannya, di depan temanku, atau di depan orang asing. Setelah mengetahui tentang masalahnya dengan mantan pacarnya, Andreas, yang mengancam akan menyebarkan foto telanjang kakakku, aku sedikit banyak tahu alasan kenapa kakakku melakukan tindakan tidak senonohnya selama ini.

Misalnya seperti saat ia live di private channel telegramnya bersama tiga laki-laki, yang salah satunya kuduga adalah mantannya. Kakakku terlihat begitu pasrah dan menikmati ketika tubuhnya diraba-raba oleh tiga orang pria itu, bahkan ia tak malu menjadi penari tiang di sebuah klub malam, yang mana belakangan kuketahui, ia tak menggunakan celana dalam saat menari. Tentu, vaginanya yang indah itu menjadi tontonan orang banyak ketika kakakku melakukan gerakan mengangkang dan berputar.

Untuk kejadian itu, aku merasa itu cukup logis. Kakakku berada di bawah tekanan sehingga ia harus berpura-pura menikmati. Namun, jika benar alasan utama kakakku karena ancaman mantannya, masih ada banyak hal yang tak bisa masuk dalam akal logikaku. Misalnya kejadian kakakku bersama kurir paket, dimana ia menampilkan tubuhnya telanjang bulat tanpa sehelai benangpun dengan santainya di depan seorang tukang paket biasa. Atau obrolan rahasianya dengan Pak RT dan caranya memamerkan belahan dadanya kepada seorang pemulung tempo hari. Dan juga caranya menggoda teman-temanku saat mereka datang ke rumah. Menurutku semuanya tidak masuk dalam logika saja.

Namun, belakangan aku menjadi agak lega. Kakakku sempat bercerita Andreas dan dua teman lainnya tertangkap polisi karena kasus narkoba. Mereka memang brandalan brengsek yang manipulatif, memanfaatkan kakakku untuk mendapatkan kenikmatan duniawi. Yah, walaupun kakakku menolak melaporkan Andreas atas kasus pemaksaan dan pelecehan yang dilakukannya, aku cukup lega si brengsek itu tidak akan mengganggu kakakku lagi dalam lima tahun.

Aku pikir dengan dipenjaranya mantan kakakku yang sialan itu, cerita kenakalan kakakku akan selesai. Ternyata tidak. Kakakku lebih binal daripada itu hingga aku mempertanyakan, diantara kak Irene dan mantannya Andreas, siapa yang lebih manipulatif sebenarnya?

***

Hari ini aku dan kak Irene berencana pergi ke mall untuk menemaninya belanja. Mall yang kami pilih adalah mall yang tidak terlalu ramai. Alasannya sederhana, karena mall ini sudah mulai sepi, biasanya diskonnya jadi besar-besaran.

Kakakku pergi dengan mengenakan pakaian yang cukup seksi, sebuah tangktop dengan tali yang tipis serta rok mini di atas lutut. Kakakku terlihat sangat sexy dan cantik menggunakan pakaian seperti ini. Walaupun sebenarnya pakaian seperti ini bukan hal yang biasa digunakan kakakku.

Kami berencana makan sushi di sebuah kedai sushi yang terkenal di mall ini. Semua berjalan lancar sampai saat aku sedang mengantri membayar makanan, ada seorang pelanggan yang menghampiri kakakku. Dia adalah seorang pria bertubuh tinggi dan sedikit kekar. Aku tidak bisa melihat wajahnya karena ia menggunakan topi dan tubuhnya membelakangiku. Aku tak bisa mendengar jelas apa yang dibicarakan oleh kakakku dan pria itu.

"Mba Rere ya?" ucap pria itu kepada kakakku,

Kak Irene yang sedang tidak fokus ke arah pria itu berkata, "Hah? Gimana mas?"

"Mba ini Rere kan? Yang punya private channel di telegram?"

Wajah kakak mendadak pucat. Rere adalah nama samaran yang digunakan kakakku di private channelnya.

Rahasia Nakal KakakkuWhere stories live. Discover now