BABY KIANO

4

Happy Reading

*
*
*

Kiano merenggangkan tubuhnya yang terasa kaku akibat tidur. Mata bulatnya melihat jam diatas nakas menunjukkan pukul 05:00 pagi. Dirinya cukup terkejut karena bisa bangun sepagi ini, biasanya Kiano bangunnya siang. Kiano melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk cuci muka.

Karena masih sangat pagi, Kiano bingung harus melakukan apa. Maka, dia segera turun kebawah untuk mencari kesibukan.

"Selamat pagi Mommy, Mama, Bunda".

"Pagi juga, lho baby udah bangun?. Tumben jam segini udah bangun". Kata Mommy keheranan.

"Kiano juga nggak tau Mom, kenapa bisa bangun sepagi ini".

"Pagi juga baby". Jawab Mama dan Bunda.

Saat ini Mommy, Mama, dan Bunda sedang sibuk menyiapkan makanan untuk sarapan nanti dengan dibantu oleh maid.

"Ma, aku mau bantuin dong".

"Nggak usah, baby duduk dimeja makan aja. Nunggu sarapan Mateng".

"Matengnya masih lama Ma, Kiano bosen kalau cuma diem aja".

"Baby, Bunda bisa minta tolong nggak?".

Dengan antusias Kiano mengangguk "Bisa Bun, mau minta tolong apa?".

"Tolong bangunkan Abang dan Kakakmu Untuk sarapan bersama".

"Oke, Bunda".

Kiano segera kelantai atas, untuk membangunkan mereka. Orang pertama yang Kiano bangunkan adalah Johan.

Tok...tok

"Abang, bangun. Udah pagi". Karena tidak ada jawaban. Akhirnya Kiano masuk kedalam kamar sang Abang.

"Bang Johan, bangun. Udah pagi". Kiano menggoyang tubuh Johan.

"Eungh".

Hanya gumaman yang Johan berikan. Gemas dengan sang Abang yang tak kunjung bangun, Kiano menaiki tubuh Johan sambil menggoyangkan tubuhnya.

"Abang bangun, udah pagi".

Merasa terganggu, Johan segera membuka matanya.

"Baby, ngapain?".

"Bangunin Abang".

Karena Johan sudah bangun, Kiano turun dari tubuh sang Abang. Selanjutnya, Kiano membangunkan Farell. Tanpa mengetuk pintu, Kiano masuk kedalam kamar.

"Bang Farell bangun, udah pagi nih".

"Emm, bentar lagi baby. Abang masih ngantuk"

"Nggak bisa bang, bangun sekarang juga".

"..."

Kiano memikirkan cara untuk membangunkan abangnya ini. Kiano memencet hidung Bangir Farell.