20

239 33 7
                                    

Terhitung dua hari Shea berada di rumah sakit, hari ini adalah kepulangannya, Shea baru saja melepaskan infusnya dan sekarang ia bersiap dibantu dengan Aji dan Daniel yang sedang merapikan beberapa pakaian dan barang-barangnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terhitung dua hari Shea berada di rumah sakit, hari ini adalah kepulangannya, Shea baru saja melepaskan infusnya dan sekarang ia bersiap dibantu dengan Aji dan Daniel yang sedang merapikan beberapa pakaian dan barang-barangnya.

"Shea." panggil Aji. Shea yang tadinya duduk diam di bangsal itu lantas menoleh ke arah Aji yang mendekat ke arahnya itu.

"Kak Aji sama kak Iel habis ini mau ke lokasi pernikahan kita, kamu jangan ikut ya, karena kamu harus pulang dan istirahat biar besok full energi nya." ucap Aji.

Shea tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya, "Nggak apa-apa kok, aku paham. Aku juga nggak mau kalau besok malah drop terus nggak bisa ngeliat kak Aji sama kak Iel nikah." ucapnya.

"Pinter ya sekarang, yaudah yuk. Ini udah beres barangnya, jemputan kamu juga pasti udah di depan." kata Daniel yang dibalasi anggukan oleh Shea.

Mereka bertiga berjalan keluar dari rumah sakit ke arah parkiran dengan Aji yang membawa tas berisi barang miliknya, milik Shea dan juga milik Daniel selama disama itu.

Lantas Shea menghentikan langkahnya menatap si tampan yang tak asing itu sedang berdiri dan bersandar pada mobilnya. Menyadari itu, Aji dan Daniel ikut menghentikan langkahnya untuk menatap Shea.

"Kamu harus siap ya? semuanya harus di selesai kan, kamu tenang aja, semua pasti baik-baik aja." ucap Daniel.

"Kak aku. . tapi kak Juno, aku-"

"Shea, kita semua mencoba memperbaiki keadaan, kamu pasti bisa, kak Aji tau kamu bisa lalui ini. Kalian perlu bicara, jangan kabur, adek kakak ini kan udah dewasa." kata Aji sambil tangannya ia gunakan untuk mengusak rambut Shea.

Daniel tersenyum kemudian menggenggam tangan adiknya itu untuk ia bawa mendekat ke arah Juno yang sudah menunggu mereka dari tadi.

"No, udah lama?" tanya Aji.

"Belum bang, baru aja dateng juga." jawab Juno.

"Ini nitip dulu Shea nya ya, jangan dibiarin kemana-mana sendiri. Gue sama iel mau ke lokasi." ucap Aji.

"Iya bang, sini tas nya biar gue masukin belakang." kata Juno. Ia mengambil alih tas yang dibawa Aji kemudian memasukkan tas itu ke mobil bagian penumpang belakang.

"Kak iel sama kak Aji tinggal ya? nggak apa-apa kan? kalau ada apa-apa nanti telfon aja ya." ucap Daniel yang dibalasi anggukan oleh Shea.

Dia tidak akan kabur kali ini, Shea bertekad untuk menyelesaikan semuanya dan bersiap dengan jalan apapun yang akan diberikan takdir padanya nanti.

Aji mengecup kening Shea kemudian mengusak rambut Shea dengan pelan, "Baik-baik sama Juno. Udah No, jagain dulu ya, mau kemana aja boleh asal lo temenin." kata Aji.

"Iya bang, tenang aja. Fokus aja ke nikahan kalian." ucap Juno.

Setelah itu Aji dan Daniel pergi meninggalkan Shea dan Juno berdua disana. Shea bahkan tidak memiliki keberanian untuk menatap Juno, kejadian tiga hari lalu dimana dia mencoba mengakhiri hidupnya terus berputar dalam pikirannya, pernyataan cinta Juno pun turut melintas membuatnya terus berpikir apakah itu nyata atau hanya sekedar upaya untuk mencegah tindakan nya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 09 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ARSHEA [ JUNGHWAN • JEONGWOO ]Where stories live. Discover now