19. Papa?

1.7K 99 1
                                    

Hari ini Tion nampak bersemangat. Ia bangun lebih pagi dari biasanya. Mandi dan berganti pakaian kerjanya. Setelah siap, ia bergegas turun untuk membuat roti selai sebagai sarapannya kamudian langsung keluar memasuki mobilnya.

Ini sudah 1 minggu ia dalam masa pendekatan pada Rion untuk mengenalkannya sebagai sang ayah. Begitu cerah hari-harinya akhir-akhir ini.

20 menit ia melajukan mobilnya hingga sampai di depan rumah mertuanya. Ia merapikan sebentar penampilannya sebelum memencet bel. Beberapa detik berikutnya, pintu terbuka. Menampilkan sang pujaan dan buah hatinya yang sudah rapi akan beraktifitas pagi itu. Sepertinya Tari dan Bastara sudah pergi bekerja.

"Pagi, Rion."

"Pagi, Om tampan."

"Ngapain pagi-pagi disini?" Tanya Dani.

"Mau nganter kalian."

"Kantor kamu?"

"Gampang. Aku bosnya."

"Dih. Konsisten dong jadi bos. Jadi contoh yang baik buat karyawan."

"Iya sayang. Aku jadwalnya jam 8 kok. Masih ada waktu."

Dani hanya menggeleng-gelengkan kepalanya kemudian memasuki mobil Tion dengan menggandeng tangan Rion. Rion duduk dibelakang.

"Papi."

"Iya, sayang?"

"Di sekolah ada acala hali ayah. Teyus yang datang ciapa?" Tanya Rion dengan wajah sedihnya.

"Loh. Kan ada papi."

"Tapi kata Bu gulu Olang yang melahilkan kita itu namanya ibu. Pasangannya ibu itu ayah. Papi itu ibu ion. Papi, pasangan papi ciapa? Ayah ion ciapa?"

Ke2nya saling tatap. Bingung ingin menjawab apa.

"Emm..."

"Om aja ya jadi Papa nya Ion?"

Tion tersedak ludahnya sendiri. Dani meringis mendengarnya.

"Rion mau punya papa?" Tanya Dani. Menghela napasnya berpikir. Apa sekarang Rion harus tau?

"Mau papi! Mau cekali!" Semangat Rion.

"Yaudah nanti pulang sekolah kita ketemu Papa ya."

Tion menoleh dengan kening mengerut.

"Papa siapa?" Tanyanya karena memang mereka tak ada janjian buat ketemu nanti.

"Adalah. Kepo kau."

Tion menggeram kesal. Awas saja nanti. Tion akan kacaukan acara pertemuan mereka. Ia berpikir Dani akan bertemu lelaki lain.

"Yeyy. Benar ya papi? Ion mau ketemuan di taman yang dekat cekolah ion ya papi!"

"Iya, sayang. Nanti papi bilangin Papa suruh kesana pas Rion pulang sekolah."

"Yeyyy. Maacih, papi."

"Sama-sama, sayang."

Menyisakan seorang diri yang tengah tantrum dengan wajah marahnya.

***

"Kenapa sih Lo nih, bos?! Heran bet gw!" Kesal Restu. Sekertaris pribadi nya sekaligus teman SMA nya selain Bisma dan Bryan.

"Ga papa."

"Si anying! Ck. Tanda tangani nih. Nanti jam 11 lu ada rapat."

Restu menumpuk 5 berkas yang ia bawa membuat Tion menghela napasnya panjang. Sebelum notif muncul di ponselnya.

Wife

| Dateng lh. Bntr lagi Rion pulang

Dengan grusuk ia berdiri dan berlari ke sofa mengambil tas kerjanya.

DANIEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang