1

7.4K 537 39
                                    

"ibu"suara yang begitu lembut dan lucu mengudara memanggil seorang wanita yang dirinya panggil ibu yang merupakan pemilik panti yang ditinggalinya

dia Rafa balita polos yang menggemaskan dan juga sulit mengucapkan kata R atau lebih tepatnya cadel karena hal ini membuat dirinya terlihat lebih menggemaskan membuat siapapun pun yang melihat nya akan berpikir untuk menculik sosok menggemaskan ini

"ada apa"sahut ibu panti menatap datar Rafa yang hanya setinggi lutut wanita ini

"lafa mau makan ibu, l-lafa lapal belum makan dali kemalin"cicit Rafa meremat tangan kecilnya takut saat berbicara dengan Yuni (ibu panti)

Rafa saat ini sedang berada didapur untuk menemui Yuni karena memang saat ini anak-anak panti sedang sarapan tapi tidak dengan Rafa yang hanya bisa memperhatikan saja tanpa berani langsung duduk dan makan jika bukan atas suruhan Yuni langsung

Jujur saja dia sudah sangat kelaparan Rafa tidak bisa menahan rasa laparnya lagi jadi mau tidak mau dia harus memberanikan diri berbicara kepada Yuni

"kau lupa hah?! Kau tidak boleh makan sampai kau pulang membawa uang sepeser pun!!!"bentak Yuni membuat Rafa semakin menundukkan kepalanya

mata si kecil berkaca-kaca tanpa diketahui oleh wanita tersebut, Rafa tidak suka dibentak, Rafa tidak suka seseorang berbicara dengan nada yang tinggi, ia takut

Rafa menggigit bibir mungilnya agar tidak mengeluarkan isakan kecil yang bisa membuat Yuni tambah marah kepadanya karena terlalu cengeng dan lemah

"t-tapi lafa lapal ibuu sedikit saja tolong beli lafa m-makanan"mohon Rafa dengan mata bulatnya yang sudah memerah menahan tangis

"Apa kau tuli kalau tidak membawa uang maka kau tidak boleh makan dasar anak haram"teriak Yuni mendorong tubuh si kecil membuat Rafa terduduk dilantai kayu tersebut dengan air mata yang sudah mengalir membasahi pipi tirusnya

"l-lafa mohon hiks pelut lafa sakit ibu b-beli lafa sedikit saja"tangis Rafa bersujud dihadapan Yuni berharap wanita ini iba agar memberikan makanan sedikit saja kepadanya

Tapi Yuni tetaplah dirinya sendiri wanita tua dan kejam ini tidak merasa kasihan sedikit pun kepada balita yang bersujud di kakinya saat ini, dengan tidak manusiawinya Yuni,wanita ini menendang Rafa hingga tubuh balita ini terpental cukup jauh dan mengenai kaki meja

"s-shh"Rafa meringis merasakan sakit pada punggungnya yang hanya berbalut kain tipis yang sudah usang tersebut

anak-anak panti yang melihat hanya acuh saja dan melanjutkan acara sarapan mereka tanpa memperdulikan Rafa yang meringkuk kesakitan

mereka tidak menyukai Rafa malahan mereka senang dan puas melihat Rafa yang selalu disiksa oleh Yuni bahkan tanpa ragu mereka terang-terangan dihadapan Yuni memukuli Rafa jika mereka merasa kesal saat melihat balita 5 tahun ini

"Pergi sana bekerja,jika kau tidak membawa uang lagi nanti malam jangan harap aku akan memberimu makan"sentak Yuni menatap tajam si balita yang masih terduduk dilantai dan sesekali meringis karena punggungnya yang terluka

"B-baik ibu"Rafa mau tidak mau pun tetap menuruti perkataan Yuni walau pun dirinya tau pasti nanti malam dirinya tidak akan membawa uang sedikitpun

Karena tubuhnya terasa lemas dan kepalanya terasa pusing, mungkin efek dirinya yang belum ada memakan apapun bahkan punggungnya masih terasa sakit, Rafa yakin punggungnya akan membiru karena terlalu kuat menghantam kaki meja

Rafa yang tidak ingin Yuni semakin marah pun segera pergi ke lampu merah dimana dirinya biasa mengamen agar bisa menghasilkan uang

sesampainya Rafa di lampu merah yang biasa didatanginya Rafa tidak langsung mengamen tapi Rafa duduk sejenak di bawah pohon besar karena tiba-tiba kepalanya terasa sangat pusing dan pandangannya sedikit memburam

"i-ibu kepala lafa sa-sakit"lirih Rafa menarik rambutnya kuat agar mengurangi sedikit rasa sakitnya

Tapi bukankah mengurangi rasa sakit Rafa membuat sakit kepalanya lebih parah bahkan dirinya sudah terisak kecil

"hiks sa-sakit ibu tolong l-lafa hiks"

Rafa yang sudah tidak bisa menahan rasa sakit pun menangis masih tetap menarik rambutnya bahkan sangat kuat membuat beberapa helai surainya rontok

"sayang hei jangan melukai dirimu"ujar seorang wanita cantik berlari kecil menghampiri Rafa yang meringkuk kesakitan

"tolong l-lafa"lirih Rafa menatap berkaca-kaca wanita itu

air mata si balita semakin deras mengalir membasahi pipi tirusnya

Wanita yang melihat wajah si kecil pun tertegun melihat wajah manis Rafa

"menggemaskan"batin wanita itu tersenyum tipis sehingga tidak ada yang menyadari bahwa wanita ini tersenyum

"tahan sebentar sayang mommy akan membawa baby kerumah sakit"ucap wanita itu menggendong tubuh Rafa lalu segera masuk kedalam mobilnya yang sudah ada sopir yang mengemudi

"rumah sakit, percepat"ucap wanita itu dingin kepada sopir yang langsung menjalankan Perintah sang nyonya

"Baik nyonya Asteria"balas sopir tersebut langsung melajukan menuju rumah sakit

Asteria Genevieve Marvellyna wanita Cantik berusia 38 tahun seorang model terkenal, Asteria juga memiliki perusahaan dalam bidang fashion yang terkenal dikalangan artis-artis dan bangsawan, dirinya juga merupakan istri dari seorang pengusaha sukses terkenal di seluruh dunia yang sudah berhasil mendirikan puluhan perusahaan, bukan hanya dalam bidang bisnis tapi juga bidang ekonomi, transportasi, teknik dan industri, pendidikan, kesehatan dan masih banyak lagi

Sesampainya di rumah sakit Asteria langsung membawa tubuh Rafa yang sudah sangat lemas untuk segera diperiksa, ia khawatir melihat si balita yang terlihat pucat dan hanya diam saja dipangkuannya saat diperjalanan kerumah sakit bahkan sesampai dirumah sakit si balita tetap saja diam

"sayang dimana yang sakit? cepat kasih tau mommy baby"tanya Asteria menatap khawatir si kecil yang berada digendongannya

"t-telima kasih Kalena menolong l-lafa"lirih Rafa menatap sayu Asteria sebelum kegelapan menyelimuti dirinya

Rafa jatuh tidak sadarkan diri digendongan Asteria karena si balita tidak bisa lagi mempertahankan kesadaran, Kepala terasa sangat sakit, perutnya sakit dan juga punggungnya terasa perih seperti ada sesuatu yang mengalir dari balik baju usangnya

"s-sayang hei"panggil Asteria dengan suara bergetar melihat si kecil tidak sadarkan diri digendongnya

Next atau enggak kakak?

25-02-2024

RafaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang