5

3.9K 339 12
                                    

Suara datar dan tegas itu membuat suasana mansion seketika menjadi tegang dan mencekam saat mendengar suara yang sudah lama tidak di dengar Keluarga tersebut muncul kecuali Rafa yang belum mengenal atau berkenalan dengan sosok tersebut

"Selamat datang kembali Honey"sapa Asteria kepada Putra sulungnya

"jangan mengalihkan pembicaraan kita mom"balas Pemuda itu menatap tajam Rafa yang merapatkan tubuhnya dan memeluk erat Galen

"apakah begitu Nathan"balas Asteria menyunggingkan senyum manisnya

Nathaniel Chivalry Cardellion Putra Sulung Galen Kriegal Cardellion dan Asteria  Genevieve Marvellyna yang memiliki sifat atau kepribadian yang lebih mendominasi dari sang ayah sehingga hanya sang ibu saja yang bisa mengatur dirinya

"usir dia"ucap Nathan menunjuk Rafa yang berada di pangkuan Galen

"dia milik mommy sekaligus adik bungsumu"sahut Asteria duduk tenang di samping suaminya

"Cih aku tidak sudi"setelahnya pun Nathan berlalu begitu saja tanpa menoleh sedikit pun ke arah orangtuanya

Galen dan Asteria tidak perduli dengan keputusan Putra sulungnya yang menolak keras kehadiran si bungsu

jika mereka yang menginginkan maka tidak ada satu orang pun yang bisa membantah perkataan mereka, begitu juga dengan pengadopsian Rafa tidak satu pun Putra mereka bisa menolak keputusan yang sudah mereka ambil

"mommy kakaa tadi tidak suka sama lafa yah? apa lafa masih nakal sehingga kaka tadi tidak suka sama lafa?"

"t-tapi lafa sudah belusaha jadi anak baik yang p-penulut"lirih Rafa menatap berkaca-kaca Asteria

"jangan berpikir seperti itu kucing manis, kakak tadi hanya sedang lelah saja jadi baby tidak boleh sedih hm"balas Asteria mengecup pipi si kecil

"sudah cukup bicaranya habiskan makananmu kucing manis"ucap Galen menengahi keduanya

Rafa pun mengangguk menuruti ucapan Daddy nya karena mulai sekarang dia akan menjadi anak yang penurut

Setelah makan malam Galen mau pun Asteria duduk di ruang tamu begitu juga si kembar dan si bungsu yang tengah sibuk memakan biskuitnya

"Kucing manis"seru Raga menatap si bungsu yang sedang asik dengan dunia nya sendiri

"Rafa"panggil Saga karena ucapan Raga adiknya tidak di perdulikan oleh kucing manis ini

Rafa yang terlalu asik mengunyah sampai sampai tidak sadar bahwa hawa ruangan tersebut tiba-tiba mendadak menjadi mencengkam

Brakk!

Saga yang sudah tersulut emosi pun menepis toples kaca yang berada di tangan Rafa hingga pecah tepat di samping si kecil

"eung biskuitnya"gumam Rafa menatap sedih biskuit yang berserakan di depan nya

Rafa yang tidak rela makanan enak itu jatuh begitu saja pun berniat mengambilnya tapi Raga terlebih dahulu menarik tangannya sehingga tubuh Rafa oleng dan berakhir terduduk di pecahan toples tersebut

"ugh shh"ringis Rafa saat kaca tersebut menembus tangannya

"Kenapa kau tidak menjawab panggilan kami kucing manis, apa kau lupa perkataan kami beberapa saat yang lalu"ujar Raga mencengkram pipi Rafa agar menatap kearahnya

"maaf abang laga, l-lafa tellalu asik memakan biskuitnya lafa minta maaf"balas Rafa menatap takut Raga yang menatapnya tajam

Rafa menatap Galen dan Asteria sendu berharap kedua orangtuanya menolong dirinya tapi keduanya hanya menatap datar dirinya tanpa berniat menolong sedikit pun

"kenapa kau selalu mengingkari janjimu itu kucing manis? apa kau tidak bosan terus-menerus berjanji lalu kau kembali mengingkari janji tersebut"seru Saga menekan luka di tangan si kecil

"ughh abang s-saga lepas hiks sakit abang huhu"tangis Rafa memekik kesakitan

Saga yang tidak merasa kasihan sedikit pun semakin menekan luka tersebut hingga membuat darah si kecil mengalir dengan deras

"a-abang hiks lepas s-sakit tangan lafa sa-sakit Abang hiks"

"m-mommy hiks tolong lafa, lafa salah hiks lafa minta maaf l-lafa sudah nakal mommy t-tolong lafa"tangis Rafa pecah menatap memohon Asteria

Asteria menatap si kecil datar yang terlihat benar-benar memohon pertolongan darinya, dirinya yang tidak tega melihat air mata si kecil terus mengalir pun mendekat ke arah si kembar lalu mengambil alih tubuh si bungsu

"Hentikan"ujar Asteria menatap si kembar

Asteria pun menggendong si bungsu yang masih menangis dengan kencang

"hiks m-mommy sakit"adu Rafa memeluk erat leher Asteria

"mommy sudah berulang-ulang kali memberi tahu baby untuk menurut perkataan semua Keluarga baby bukan sayang"balas Asteria mengelus punggung bergetar si bungsu

"hiks"hanya isakan saja yang bisa si kecil keluarkan dari bibir mungilnya

"hubungi Dokter"ujar Galen menatap datar tangan kanannya yang langsung melaksanakan perintahnya

"kemarikan"titah Galen menatap Asteria

Asteria pun menyerahkan tubuh si kecil kepada suaminya yang langsung melangkah ke lantai atas dimana kamar mereka berada begitu juga Asteria yang mengekor di belakang Galen yang menggendong si bungsu

Kini tinggal si kembar saja yang berada di ruang tamu dengan tatapan kosong mereka tidak percaya dengan apa yang sudah mereka lakukan hingga membuat kucing manis mereka terluka

"Kalian kejam sekali"kekeh Nathan tersenyum smirk menatap adik kembarnya

Nathan pun melewati Si kembar yang langsung terpikir dengan keadaan adik kecil mereka saat ini, apakah kucing manis mereka akan takut kepada mereka nantinya? atau si kecil tidak mau lagi berdekatan dengan mereka? memikirkannya membuat mereka merasa benar-benar takut hal tersebut terjadi

Disisi si kecil yang berada di kamar orangtuanya

"hiks s-sakit"tangis Rafa semakin kencang di gendongan Galen

"tahan sebentar lagi sayang"ujar Asteria menenangkan si kecil

"ndaa m-mommy tangan lafa sakit s-sekali hiks huhuu"lirih Rafa dengan bibir yang memucat

"Kenapa lama sekali dokter Sialan itu datang"geram Galen khawatir melihat wajah pucat si bungsu

Ceklek

Galen pun menatap datar sosok yang membuka pintu tersebut tajam dan yang masuk ialah Dokter pribadi Keluarga Cardellion dan Marvellyna

"Maaf saya t-telat Tuan"ucap dokter itu menatap takut Galen yang menatapnya tajam seperti ingin menguliti dirinya

"Cepat periksa Putraku"titah Galen menatap datar dan tajam dokter tersebut

beberapa saat kemudian setelah dokter itu memeriksa keadaan Rafa pun si kecil tertidur pulas karena pengaruh obat bius yang di suntikkan dokter untuk mengambil serpihan kaca di tangan si kecil

"Saya permisi Tuan Nyonya"pamit dokter itu yang hanya dianggap angin lewat oleh sepasang suami istri tersebut

"mereka berdua sudah kelewatan melukai bayiku Galen! Aku mau kau menghukum mereka berdua"marah Asteria karena perbuatan si kembar tangan si kecil terluka parah bahkan ada beberapa kaca yang menancap dalam di tangan si kecil

"aku akan menghukum mereka Asteria aku berjanji"balas Galen menatap istri nya yang mengelus surai si bungsu

"aku pegang janjimu mas"balas Asteria menatap dalam mata tajam Galen

24-04-2024

RafaWhere stories live. Discover now