Karena Itu Kamu

301 43 4
                                    

Cinta. Satu kata yang mudah sekaligus sulit untuk dipahami. Tidak ada teori yang mampu menjelaskan bagaimana terjadinya cinta. Karena cinta mampu melumpuhkan akal pikiran siapa pun orangnya. Entah itu si pendiam, si periang, si pemarah, orang yang berprofesi sampai pengangguran sekalipun ketika dihadapkan dengan cinta, emosi lebih tinggi dibandingkan akal.

Bahkan konteks 'tipe ideal' sekalipun tidak terpengaruh ketika cinta datang pada orang yang jauh dari kata ideal. Sulit dipahami memang. Namun nyata adanya, karena cinta bisa menyatukan dua insan yang memiliki sifat bertolak belakang seperti air dan api, gunung dan lautan bahkan langit dan bumi sekalipun. Dan hal tersebut terjadi pada pasangan viral di Konoha High School ; Naruto dan Hinata.

Naruto itu tidak banyak bicara, lebih suka membaca buku di waktu luang daripada bermain bola di lapangan. Sikapnya santun, nada bicaranya yang lembut disertai suara berat serta merdu mampu menghipnotis siapa pun lawan bicaranya.
Tak terkecuali Hinata. Gadis periang, mudah bergaul dan aktif itu langsung jatuh hati ketika pertama kalinya dia mendengar suara berat, indah nan merdu Naruto. Semenjak itu, dia akan menyapa Naruto kapan pun, dimana pun mereka bertemu.

Naruto sendiri sudah tahu alasan Hinata menyukainya, karena Hinata sendirilah yang memberitahukannya secara langsung ketika gadis itu mengutarakan perasaannya.

Namun, kini giliran Hinata yang penasaran dengan alasan Naruto menyukainya. Selama mereka menjalin hubungan, Naruto tidak pernah memberitahukan hal ini padanya.  Dan rasa penasaran itu muncul ketika kedua sahabatnya --Sakura dan Ino-- menyombongkan alasan kedua kekasih mereka jatuh cinta pada mereka. Sial, dalam hal ini Hinata tidak mau kalah. Mungkin saat ini dia tidak bisa menjawabnya secara langsung, tapi Hinata pastikan dalam waktu dekat ia akan mendapat jawaban yang paling memuaskan yang akan membuat kedua sahabatnya itu iri.

Dan disinilah Hinata, duduk dibangku di samping Naruto dengan wajah berbinar penuh semangat.

"Naruto-kun ... Naruto-kun ..."

Naruto spontan menyimpan pensil ditangannya, lalu duduk miring menghadap Hinata disertai senyum hangat. "Ya?"

"Kenapa kamu menyukaiku?"

"Mencintaimu?"

"Sama saja. Yang penting apa alasannya?"

"Kenapa ingin tau alasannya?"

"Aku penasaran. Karena Saku bilang, Sasuke menyukainya karena Saku pintar, matanya indah, rambutnya halus, suaranya merdu. Lalu alasan Sai menyukai Ino karena Ino cantik, badannya seksi, rambutnya indah, panjang, lurus, halus tanpa cabang. Jadi, aku penasaran apa alasan Naruto-kun menyukaiku?"

"Oh, begitu."

"Iya, jadi apa alasannya?"

"Hmmm ...."

"Naruto, Tsunade sensei menyuruhmu ke ruangannya!"
Wajah antusias Hinata berubah menjadi kesal ketika salah seorang teman di kelasnya memanggil Naruto. Tidak tahu kah dia kalau Hinata ini hampir mati karena penasaran?

"Ah, ok."

"Tunggu dulu! Jadi kenapa?"

"Nanti ya, aku harus ke ruang guru dulu."

Hinata cemberut, tapi tak bisa berbuat apa-apa ketika Naruto berbicara padanya dengan nada halus, disertai senyum lembut selembut kapas. Sial, kalau seperti itu hati Hinata jadi meleleh seperti mentega yang dipanaskan.

Sakura dan Ino yang duduk dibangku tak jauh dari Hinata segera berlari mendekat ketika melihat Naruto pergi dan tentu saja langsung menyerbu dengan pertanyaan, "Jadi, apa alasannya?"

Hinata menghela napas disusul dengan wajah cemberut, "Aku gak tau. Belum sempat dijawab, sudah ada yang menyela."

"Ah, sayang sekali. Aku sudah sangat penasaran."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 24 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Oneshoot NaruhinaWhere stories live. Discover now