Chapter 8 : Sang penjaga Keabadian

312 33 1
                                    

Setelah berpisah dari dua teman penakutnya itu, Freya sekarang Bisa lebih leluasa melakukan apapun, Tanpa Harus menjadi pengasuh dari dua Gadis manja yang sok pemberani menurutnya. Freya menggunakan penerangan Dari senternya. Lorong itu begitu Gelap, Dengan mata Ketiganya tak ayal Freya banyak melihat Jiwa-jiwa yang bergentayangan.

Namun, Tak satupun dari mereka berani mendekat atau mengganggu Freya. Melihat mata merah delima milik Freya saja, mereka sudah lari terbirit-birit ketika Freya menoleh ke arahnya. 'Hantu penakut' Batin Freya.
Lorong Yang Freya telusuri memiliki Cabang lain yang menjurus ke Arah Kiri. Di lorong Tersebut, Terdapat Cermin yang Cukup besar. Entah Untuk apa Fungsi Cermin tersebut. Melihat cermin di tempat Gelap seperti ini, Freya jadi teringat dengan Kisah Hantu Bloody Mary, Yang melegenda.
Sekalian Freya Ingin membuktikan, Kalau hantu Bloody Mary memang kisah nyata atau hanya Sekedar Mitos saja.

Karena tak jarang Freya tau, Kisah-kisah seram yang dia dengar kebanyakan ternyata hanya Bualan belaka saja, ketika dirinya menelusuri. Freya menghampiri Cermin tersebut, menatap Nanar Pantulan Mata merah-nya dalam bayangan Cermin.

Bukan Freya namanya, Jika Dia Tidak tau Cara memanggil Hantu semacam itu. Konon Apabila seseorang ingin bertemu Dengan Bloody Mary, Hanya cukup dengan mengucapkan namanya sebanyak 3 kali di depan cermin.

Keadaan cahaya haruslah temaram dalam suasana hening. Setelah itu, orang yang memanggil namanya itu konon bisa bertemu dengan sosok hantu perempuan berwujud sangat menyeramkan.

Freya Tidak pernah sempat membuktikan Mitos tersebut ketika dirinya masih sibuk menjadi seorang Idol. Namun, Sekarang kesempatan Yang bagus Untuk mengetahui Kisah Yang sangat melegenda di dunia Barat tersebut.

Freya menatap Nanar pada Cermin Kumuh Yang berdebu itu. Seperti Petugas di sini, Terlalu malas Untuk membersihkannya.

"Bloody Mary."

"Bloody Mary."

"Bloody Mary."

Tidak terjadi apapun selama beberapa detik, setelah Freya mengucapkan kata Sakral Itu sebanyak Tiga kali, sesuai dengan aturan. Freya tidak tau apa dirinya membuat kesalahan, Hingga Hantu' itu Tidak muncul, Atau memang Kisah Bloody Mary Hanya Mitos Yang di Buat Untuk menakuti anak kecil Saja.

Freya menghela nafas, Ketika Kaki jenjangnya berniat melangkah, Freya Merasakan Getaran Misterius pada Cermin. Awalnya Freya Berfikir, Getaran tersebut hanyalah halusinasinya saja. Tapi semakin lama, Cermin tersebut benar-benar Bergetar. Jika Seandainya gempa Bumi, Freya pasti merasakan lantai yang diinjaknya Juga bergetar, Tapi Dari Yang Freya lihat dan rasakan, Hanya Cermin di depannya saja Yang bergetar. Tidak lama setelah Getaran Cermin tersebut reda, Disusul dengan dua Buah tangan menakutkan Yang merangkak dari dalam Cermin.

Tentu saja Freya Tidak takut, Dia menatap Nanar pada Kedua tangan tersebut. Tangan Itu semakin naik merangkak, Hingga membentuk sebuah sosok Menyeramkan Yang jelas Muncul di dalam Cermin. Seorang wanita berpakaian Putih, dengan Rambut berantakan. Ekspresi yang sangat menakutkan. Bola Mata Hitam legam, dengan Cairan Yang mirip darah, Tidak berhenti mengalir dari matanya. Juga mulutnya yang terus menganga.

Sosok Bloody Mary ternyata adalah Kisah Yang nyata. Meski Freya Tidak takut dengan sosok tersebut, Tapi tanpa sepengetahuan Freya, dengan Cepat Sosok Bloody Mary mencekik leher Freya dan menariknya masuk kedalam Cermin, Tepat sebelum Seseorang datang.

Setelah Freya ditarik kedalam Cermin, Dua Orang perempuan-Yang tidak lain adalah Willona dan Hanna, melewati tempat dimana Freya Ditarik sebelumnya.

"Yang lain pada kemana sih?" Tanya Willona menyinari setiap sudut lorong dengan senternya.

"Gak tau, Mereka pada kemana Ya?" Balas Hanna.

FREYA : Holders Of Lost Object ( BOOK 1 )Où les histoires vivent. Découvrez maintenant