02 Unexpected Plan

68 12 1
                                    

Kediaman keluarga Lee

"Minho, ikut ayah mengunjungi rekan kerja ayah. Ada yang harus kami bicarakan, dan ini menyangkut dirimu juga. Jadi kau harus ikut" Ucap Lee Jeongsuk yang merupakan ayah dari Lee Minho.

Minho pun hanya mengagguk dan meninggalkan kedua orang tuanya yang masih sibuk dengan makan malam mereka.

"Apa kau yakin dengan rencanamu itu?" Ucap Lee Ji Eun yang merupakan ibu dari Minho.

"Mereka sudah berjanji." Jeongsuk.

"Aku tidak yakin jika anak mereka mau menerimanya. Pikirkan yang sudah sudah Jeongsuk." Ji Eun.

"Apapun itu tidak akan mebuatku membatalkan rencanaku, dia sudah  berjanji dan dia harus menepatinya. Janji dibuat untuk ditepati bukan diingkari" Jeongsuk.

Sementara di kediaman keluarga Hwang...

"Bagaimana sekolah mu? Kau tidak membuat onar seperti saat di L.V kan?" Ucap Hwang In Yeob yang merupakan ayahnya.

"Tidak usah basa basi, langsung saja, kau ingin apa lagi dariku ayah?" Sam.

"Menikahlah dengan orang pilihanku."

"Pembahasan mengenai perjodohan lagi? Aku heran, kenapa ayah ingin sekali menjodohkanku dengan orang pilihan ayah itu?"

"Karena ayah sudah berjanji pada mereka. Mereka sudah pernah membantuku dulu. Hanya dengan menikahkan kalian hutang budi ku akan terbayar."

"Tidak bisakah kau membayar mereka dengan uang atau dengan saham mungkin? Kenapa harus dengan menikah? Dan lagi, aku masih siswa SMA kalau kau lupa"

"Yang mereka inginkan hanyalah sebuah pernikahan Sam."

"Aku tidak mengerti, memang anaknya temanmu itu tidak laku atau bagaimana? Sampai sampai harus dijodohkan segala."

"Menurut mereka hanya kau lah yang sanggup menghadapi anaknya."

"Kenapa aku? Memang seburuk apa dia sampai kau berkata begitu."

"Kau akan mengerti jika sudah menjadi pasangannya. Aku hanya ingin menepati janjiku, itu saja. Bantu aku Sam, kumohon."

"Aku sudah kenyang." Ucap Sam yang tiba tiba sudah tidak berselera menyantap makanannya dan segera pergi meninggalkan sang ayah di meja makan.

"Mereka tiba dalam waktu 10 menit, saat itu kau harus kembali kemari."

Karena tidak ingin berdebat lebih jauh dengan sang ayah, Sam memutuskan untuk menuruti semua keinginan ayahnya untuk sementara.

Pertemuan kedua keluarga berjalan lancar, hanya saja Sam masih terkejut dengan siapa yang akan ia nikahi. Seumur hidup, ia tidak pernah membayangkan jika dirinya akan dinikahkan dengan seorang pria terlebih pria yang dimaksud, Sam begitu mengenalnya.

Esok paginya, kelas biologi kembali dimulai, ia masih berusaha mencerna apa yang sudah terjadi semalam. Dia tidak menyangka jika guru yang sedang menerangkan materi biologi di depannya itu adalah calon pendampingnya. Sam mulai pening, sejak kemarin ia terus memikirkan itu. Apalagi saat Ji Eun mengatakan pernikahannya dengan sang putra semata wayangnya itu tinggal menghitung beberapa hari. Tidak kah itu terlalu cepat, apalagi Sam baru saja mengenalnya.

'Apa apaan ini, menyukai seorang pria saja tak pernah terbesit dibenaku, ini harus sampai menikah pula' Batin Sam.

Ketika jam istirahat tiba, seseorang mengabari Sam jika dia dipanggil Pak Lee ke ruangannya. Sam hanya menurutinya.

"Ada apa Pak Lee memanggil saya?"

"Saya hanya ingin kamu lebih fokus pada pelajaran yang diberikan oleh guru guru lain, berhenti tidur di kelas. Sam kau ini siswa yang pintar, kau ingin menyia nyiakan kepintaranmu dan tetap menjadi siswa nakal?"

"Apa Pak Lee memanggil saya hanya untuk itu? Tidak usah basa basi, langsung saja katakan apa maumu"

"Kau cukup peka rupanya. Baiklah, saya ingin membicarakan mengenai pernikahan kita. Saya paham kau begitu tertekan dengan rencana pernikahan kita yang akan diadakan beberapa hari lagi. Hanya 1 tahun Sam, setelah itu saya akan melepaskan kamu. Bersabarlah untuk 1 tahun kedepan."

"Sudah selesai bicaranya? Kalau begitu sebaiknya saya kembali ke kelas."

"Saya harap kamu bisa merahasiakan soal ini dari teman temanmu. Tidak boleh ada yang tahu mengenai rencana pernikahan kita."

"Tanpa Pak Lee suruh pun, saya akan merahasiakannya. Saya juga masih pelajar, apa kata orang nanti jika mengetahui saya sudah menikah, ditambah...orang yang saya nikahi adalah seorang pria." Mendengar Sam berkata begitu entah kenapa membuat sang guru marah, padahal baru saja beberapa detik ia bersikap lembut pada Sam.

"Memangnya ada yang salah dengan pernikahan sesama pria..?!!!! Bagaiamana jika mereka tetap saling mencintai walaupun mereka sama sama pria..!! Jatuh Cinta bukanlah sebuah dosa Sam...!!! Semua orang berhak untuk jatuh cinta, mau mereka itu sejenis atau lawan jenis. Maaf Sam, saya tersinggung jika kamu bicara seperti itu. Karena saya tidak menyukai perempuan" Ucap Minho

Sam terkejut mendengar penuturan sang guru di depannya itu. Wajah sang guru sudah memerah karena amarahnya tadi.

"Hanya 1 tahun Sam" Ucap Minho kembali ke nada bicara yang melembut.

Melihat sang guru yang mengalami perubahan emosi yang cukup drastis membuatnya sedikit terkejut, namun Sam mengabaikannya dan tidak ingin banyak bertanya, memilih untuk meninggalkan ruangan sang guru, sempat juga ia membatin di sela sela langkahnya. 'Kek nya gue salah masuk sekolah nih. Gue curiga, jangan jangan sekolah ini sekolah khusus buat para gay. Gue gak boleh terpengaruh' pikirnya.

______

Tahu kok ini masih sabtu, harusnya aku up di hari senin atau selasa, tapi karena berhubung tangan aku gatel kepengen up, jadi aku up nya hari ini. Mungkin dibhari senin atau selasa nanti aku gk up. Jan marah, kwkw😀

Di draft udah ada sampe 5 part, jadi bawaannya pengen di up terus😌🙃

MTMH : My Teacher My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang