00

1.5K 81 5
                                    

Algara Bastara Smith dan Alsara Dahara Smith adalah saudara kembar yang memiliki kepribadian yang sangat berbeda. Algara itu lebih pendiam, sedangkan Alsara adalah anak yang sangat ceria. Mereka tumbuh dengan kasih sayang yang lengkap dari keluarga. Algara lebih dekat dengan Mamanya-Aislin Smith sedangkan Alsara lebih dekat dengan Papanya-Alexander Smith. Walau begitu, Alex dan Aislin sangat menyayangi kedua anak mereka sama rata.

Algara itu pendiam atau lebih tepatnya malas berbicara panjang lebar. Dia lebih banyak bertindak dari pada berceloteh tidak jelas. Tapi ada satu kekurangan Algara, dia itu perundung di sekolahnya. Ya, semua orang takut dengannya karena kekuasaan. Dan dengan itu Algara menikmati semuanya dengan membuat orang itu kesusahan.

Alsara anak yang rajin dan pintar. Selain itu dia juga ceria dan banyak bicara. Anak itu di senangi oleh semua orang di sekolah. Walaupun Alsara memiliki kekuasaan yang besar, tapi dia tidak ingin menyalahgunakan seperti Algara. Alsara adalah wakil ketua Osis di sekolahnya. Jadi terkadang dia harus selalu ekstra sabar dalam menghadapi tingkah Algara, yang notabene nya adalah kakaknya.

Seperti saat ini contohnya, Algara sedang merundung salah satu teman Alsara, namanya Revanya. Entah kenapa Algara sering sekali mengusik Revanya. Alsara langsung menghampiri Algara dengan kesal.

"Bang!" Panggil Alsara, dia mendekat kearah Algara dengan tatapan yang kesal. "Lo apa-apaan sih? Sehari aja gak ganggu Reva bisa gak?!"

"Bodoamat." Itulah balasan dari Algara, ughh, ingin sekali Alsara meremas mulut itu sampai hancur.

Alsara langsung mengalihkan pandangannya kearah Reva, dia melihat temannya itu dengan keadaan yang jauh dari kata baik-baik saja. "Lo gak ada luka kan?" Tanyanya.

"Gak ada kok, sar." Jawaban itu membuat Alsara lega. Kemudian Algara berulah lagi, dia memepet tubuh Revanya kearah meja sehingga tubuh gadis itu terantuk di sana.

"Lo tau apa kesalahan lo?" Tanya Algara pada Revanya. Alsara menatap heran kembar nya itu, apa lagi yang akan Algara lakukan?

Revanya terlihat takut, tapi gadis itu masih memiliki sedikit keberanian. Dan Algara membisikan sesuatu, dan itu masih bisa di dengar oleh Alsara.

"Salah lo karna berhasil masuk ke hati gue," bisiknya.

Oke, gue rasa Gara udah gila! Batin Alsara prustasi. Dia kemudian tanpa aba-aba langsung menarik tubuh Reva dan membawanya pergi menjauh dari hadapan Algara dan teman-temannya.

Alsara menyeret Revanya ke toilet untuk membersihkan seragam yang tersiram air tadi. Dia menatap garang Revanya. "Lo kenapa sih, gak melawan kalau di tindas sama Gara?!"

Revanya yang sedang mengelap baju menggunakan tisu basah menjawab tanpa menoleh. "Aku gak ada kuasa apapun kalau berurusan sama dia."

Alsara menepuk keningnya. "Lo kira gue di sini cuma jadi patung? Gue saudaranya! Gue bisa buat dia berubah, dan ngelindungi lo!"

Revanya menoleh kearah Alsara, dia memegangi bahu Alsara dengan tatapan serius. "Aku gapapa, aku yakin nanti Gara bakal bosan sendiri," katanya.

Sebenarnya, Revanya itu bukan cewek cupu yang kayak di novel-novel, dia itu gadis berani, baik, dan tegas. Penampilannya saja yang cupu, dengan kaca mata bulat yang besar. entah kenapa, Alsara merasa Revanya di ancam oleh Gara karena suatu alasan. Dan oleh sebab itu Revanya tidak melawan saat di tindas.

"Terserah deh. Udah gue bilangin berkali-kali, jangan nyesal!" Alsara berbalik ingin meninggalkan Ravanya, tapi dia berhenti di ambang pintu. "Kalau butuh sesuatu hubungi gue," lanjutnya.

Twins AlWhere stories live. Discover now