Chapter 18

8 2 0
                                    

∩――――∩ ˗ˏˋ ★ ˎˊ˗
|| ∧ ヘ ||

|| (* ' ▽') || < ᴳᵒᵒᵈᴺⁱᵍʰᵗ ♡
|ノ^⌒⌒づ' ̄ \

( ノ  ⌒ ヽ \

\  || ̄ ̄ ̄ ̄ ̄||

\  || ̄ ̄ ̄ ̄ ̄||

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

౨ৎ⋆˚。⋆˚

Heningnya malam seakan tak lagi berarti kala kedua insan itu mulai menunjukkan suara emas mereka.

Mereka bernyanyi dengan indahnya diikuti alunan gitar yang juga tak kalah menenangkan, hingga tak terasa malam pun semakin larut setiap detiknya.

"Aku baru tahu kau bisa memainkan gitar." Ucap Keliott pada adik kembarnya setelah lagu yang mereka nyanyikan telah selesai.

"Aku juga baru tahu suaramu bagus." Timpal Katara sembari tersenyum nakal membuat sang kakak hanya bisa tertawa.

"Aku niatnya ingin masuk ke band dan menjadi gitaris, bukankah jarang sekali ada gitaris perempuan.." ujarnya lagi seraya meletakkan gitar dengan motif bunga itu di sebuah kursi.

"Saran ku, sebaiknya kau merilis singel saja.." saran pemuda itu.

"Hmm.. kell, apa yang kau lakukan setelah lulus nanti?" Tanya Katara sedikit ragu.

"Oh, aku? Niatnya aku akan merantau ke negara lain selama 3 tahun lalu kembali menetap disini dan membangun usaha." Sahut Keliott tanpa basa-basi.

"Kemana?"

"Edenberg.."

Lagi-lagi gadis itu memainkan jari-jemarinya seakan takut untuk menanyakan hal yang selama ini ia ingin tahu.

"Bagaimana dengan menikah?" Mendengar hal itu Keliott kembali mengarahkan pandangannya pada sang adik.

"Ah, itu urusan nanti.. yang penting sekarang ingin jadi apa dan menjadi apa.." jawabnya sembari menggaruk tengkuknya yang tentunya tak gatal.

"Lalu.. bagaimana jika ku katakan aku mencintaimu?"

Wajah itu kini terlihat demikian semringah kala sang adik baru saja mengatakannya, walau sebenarnya ia tak tahu apa yang ada di balik kata-kata tersebut.

"Tentu kau mencintaiku, kita kan kembar..!" Sahut pemuda itu sembari mencubit pipi merah adiknya.

"Bukan.. kearah yang lain.." kini Keliott membungkam mulutnya, ia baru saja mengerti apa yang dimaksud oleh Katara.

"Tapi.. kita saudara."

"Aku tahu!" Pangkas Katara terburu-buru.

Akhirnya hening pun melanda, tak ada satupun yang berani mengeluarkan suara mereka, hingga.

"Ayo masuk, sudah malam.." titah Keliott sembari bangkit dari posisinya.

"Kau saja, aku disini.."

"Tapi.."

𝙵𝙾𝚁𝙴𝚂𝚃 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang