Plis, jangan mati dulu

468 42 4
                                    

"shani?"

"Mah, kenapa aku pakai jubah putih? Aku kenapa?"

"Kamu kangen mamah kan?"

"Iya, kangen. Tapi aku pengen bawa mamah ke dunia nyata bukan ke dunia lain"

"Nak, mamah ga mungkin balik ke dunia yang kamu maksud. Mamah disini sudah tenang. Dan mamah itu lagi tungguin kamu"

"Maksud mamah?"

"Mamah bakal jemput kamu"

"Mah, christy nanti gimana? Shani tidak mungkin ninggalin christy sendirian tanpa aku"

"Mamah tunggu kehadiran kamu ya"

"Mamah sayang shani"







                            

Situasi saat ini sangat buruk. Banyak pasien rumah sakit yang melihat keributan yang terjadi. Ketika para dokter dan suster berbondong bondong mendorong ranjang pasien yang saat ini keadaannya sangat kritis dengan banyaknya darah yang mengalir di mana mana. Bahkan, lantai rumah sakit pun menjadi kotor karena pasien satu ini mengeluarkan banyak darah.

Banyak dari keluarga pasien yang mengikuti dokter dan suster dari belakang. Saat hendak masuk, suster itu melarang mereka untuk tidak masuk ke ruangan operasi.

"Harap jangan masuk"

"Aku mau lihat Kakakku"

Suster itu tidak menggubris ucapan salah satu dari keluarga pasien itu.

Suster itu menutup pintu ruangan operasi yang tidak boleh di masuki oleh sembarangan orang kecuali dokter dan suster lainnya.

"Hikss, kak shani"

Adel memeluk christy yang saat ini menangis sambil memeluk boneka ikannya yang diberikan oleh shani.

Saat ini situasi sedang tidak baik baik saja. Mereka siap menunggu informasi dari dokter. Mereka hanya bisa berdoa.

Chirsty terus menangis dalam pelukan adel. Ia tidak ingin kehilangan kakaknya.

"Jangan nangis, toy. Kak shani bakal baik baik saja"

"Hiksss..... Aku ga mau kehilangan kak shani. Aku hanya punya kak shani seorang. Aku ga mau ditinggalin kak shani"

"Toy, sudah ya? Jangan nangis. Kasian kak shani bakal sedih kalau kamu nangis terus"

"Kalian sudah bawa manusia itu ke kantor polisi?"

"Iya, del. Kita sudah bawa ke kantor polisi. Dan pastinya kita yakin dia bakal nyesal sama perbuatannya itu"

"Semoga aja dia tobat dan mengakui kesalahannya"

Dokter pun keluar dari ruangan operasi tempat dimana shani mendapatkan pertolongan medis.

Merekapun langsung bangkit dari duduknya dan mendekati kearah dokter.

"Gimana keadaan kakak aku, dok?" Tanya chirsty.

Dokter hanya bisa diam tanpa menjawab pertanyaan dari chirsty.

"Jawab!" Bentak adel.

"Del, jangan bentak dokter"

Dokter itu hanya bisa menghela nafasnya saja. Dan dia mulai mengeluarkan kata kata dari bibirnya.

Hal itu membuat chirsty terkejut mendengar ucapan dokter itu. Seketika, mereka menjadi lemas mendengarkan ucapan dokter barusan.

.

.

.

.

.

.

"Hikss, kak shani bakal baik baik aja kan? Plis, kak feni jawab aku"

Mereka tidak bisa menjawab pertanyaan dari chirsty yang terus menanyakan keadaan shani saat ini yang sempat koma dan kehilangan banyak darah.

Mereka tidak tau harus berbuat apa lagi, selain berdoa agar shani diberi kekuatan.

Adel memegang erat kaleng soda sampai pecah yang membuat tangannya berdarah. Hal itu membuat ashel menyadari bahwa tangan adel berdarah karena telah kuat menggenggam kaleng soda itu.

"Adel, tangan kamu berdarah"

Adel tidak menyadari kalau tangannya itu berdarah. Dia pun segera bangkit dari duduknya dan bergegas menuju kantor polisi.

"Adel lo mau kemana? Lagi situasi gini lo mau pergi"

"Gue mau ke kantor polisi"

"Ngapain?"

"Temui manusia anjing itu"

Setelah berucap, adel pun pergi meninggalkan yang lainnya. Dan menuju ke kantor polisi menggunakan motor sport nya.

Beby mengkode gaby untuk memberitahu teman adel yang aslinya mereka itu geng motor untuk mengikuti adel dari belakang tanpa sepengetahuan adel sendiri.

"Kalian ikutin adel. Takutnya nanti dia buat rusuh di kantor polisi karena ulah dari papahnya christy sendiri" ucap gaby.

Merekapun menuruti perintah dari gaby dan bergegas untuk mengikuti adel dari belakang tanpa sepengetahuan dia.

Saat ini, posisi adel di gantikan oleh chika yang akan menenangkan christy yang masih menangis sambil memeluk boneka ikannya.

                                *****
Adel sudah sampai di kantor polisi. Dia pun masuk ke kantor polisi untuk menemui papah Christy yang saat ini sedang di penjara.

Teman teman adel pun sudah sampai di kantor polisi juga. Mereka turun dari motor sport masing masing dan mengendap endap memantau adel dari jauh tanpa sepengetahuan si kucing kalem yang ganas.

"Gue yakin, pasti tuh anak mau temui papahnya christy"

"Gue takut dia buat rusuh disitu"

"Tenang aja, kantor polisi itu punya kakeknya. Bahkan, kakeknya jadi kepala kantor polisi"

"Ha? Kepala kantor?"

"Mulai deh kumatnya"

"Diam ah lu berdua. Kalau ketahuan adel gimana? Gue tabok lo ya"

"Diem"

Merekapun fokus memantau adel yang saat ini berada di dalam kantor polisi.

Kira kira apa yang terjadi selanjutnya?

Tunggu ya, hehe.

                                 *****

Shani & 5 hari Where stories live. Discover now