Chapter 10 : Sang Penjaga Ketiadaan

300 30 3
                                    

Freya Membuka matanya, Ketika dirinya sadar—Dia berada di tempat Yang Tidak Normal. Apakah Ini merupakan sebuah Fenomena Waktu. Biasanya Ketika Freya Muncul di sini, Dia selalu berada di Tempat Horor sebelumnya. Dia masih ingat, Terakhir kali dirinya memutuskan Untuk Pergi tidur, tepat setelah selesai Mengobrol bersama Fiony Melalui Handphone. Apakah Waktu Yang menuntutnya Untuk mendapatkan Obyek selanjutnya. Freya menghela nafas pelan, sebelum akhirnya melangkahkan Kaki jenjangnya memasuki institusi mental atau tempat penampungan yang Sama sekali Tidak akan menjadi tempat Yang asing baginya. Seperti Biasa Saat Freya sampai di meja depan, Dia meminta kepada resepsionis Untuk menemui seseorang yang disebut “Sang Penjaga Ketiadaan”

Freya menyadari sekilas, ekspresi Jijik Yang muncul di wajah resepsionis, Tapi kemudian Resepsionis Tersebut Membawa Freya ke sebuah kandang kayu yang dilihat dari manapun adalah sebuah kakus. yang letaknya terpisah dari gedung utama. Kakus itu aneh——karena tatkala dibuka, yang menyambut mereka adalah sebuah koridor panjang yang ukurannya melebihi kakus itu sendiri. Freya Selalu Berhati-hati dalam setiap langkah mencari Obyek. Sebisa Mungkin, Freya berusaha Untuk tidak membuat Jiwanya Kosong. karena kalau Tidak, Konsekuensi-nya akan membuat Freya menjadi bagian Dari energi Gelap Yang tersimpan di dinding lorong. Freya Tidak perduli ataupun terpancing dengan suara-suara Yang memanggilnya Entah dari mana. Freya selalu Menyadari kalau Jebakan Bisa Datang Dari mana saja.

Resepsionis Tersebut kemudian menuntun Freya dan memintanya masuk. Tepat ketika Manik mata Freya memasuki Lorong koridor, Freya mendapati Koridor itu Sungguh benar-benar sepi. Pada kesunyian itu, Freya berusaha menghindari Untuk Tidak membuat suara-suara yang tidak perlu. Masalah akan mendatanginya, Semisal dia sedikit saja membuat suara Yang mengganggu.

Dalam perjalanannya, Freya melihat sebuah cahaya di ujung koridor yang semakin terang dan terang seiring Dirinya mendekat. Bahkan di satu titik Freya mendapati dirinya disilaukan oleh cahaya itu.

Dari apa Yang di ketahui Freya, Jika Seandainya Cahaya tersebut redup dan padam, Maka saat itu juga dirinya harus berseru, "Tidak! Hentikan! Yang kau lakukan adalah salah!" sambil berbalik. Namun Jika cahaya-nya tak menyala lagi, Freya Harus lari ke pintu tempatnya masuk tadi. Jika Freya beruntung Tidak melangkah lebih jauh, Secara Normal pintunya masih akan tetap terbuka. Karena Kalau Tidak, Freya akan bergabung dengan kengerian Yang Belum pernah Dirinya dapatkan.

Namun seandainya Jika Freya kembali dan mendapati pintunya tertutup, neraka pun lebih baik apabila dibandingkan apa yang akan terjadi pada dirinya setelahnya.

Semisal cahaya kembali bersinar setelah Freya berseru, Dia Harus Melanjutkan berjalan di koridor. Tepat Pada akhir lorong, Freya menemukan sebuah ruangan. si resepsionis Mulai membuka pintu ruangan tersebut, sambil menatap Freya dengan jijik.

Di Dalam ruangan Tersebut Terdapat  campuran warna-warna yang sangat kontras, tersusun dalam beberapa formasi layaknya dandanan badut.  Namun Warna Tersebut bukanlah hal  yang paling mengejutkan.

Freya Menatap nanar pada Sosok Di tengah ruangan, seorang wanita muda yang telanjang, berlumuran darah dan terikat oleh helaian otot manusia. Freya sadar dia sudah terlanjur menatap sosok tersebut, Freya berusaha Untuk Tidak berpaling, karena Seandainya dirinya berpaling, Freya akan mendatangkan konsekuensi Yang Tidak bisa terbayangkan. Sambil mendekat, Freya tetap Fokus pada Sosok wanita Tersebut "Mereka itu dahulu apa, saat mereka masih jadi satu?" Tanya Freya.

Perempuan tersebut mendongak dan menatap Nanar Tepat Pada Bola Mata Freya. Perempuan tersebut menjawab pertanyaan Freya dengan detail yang tidak masuk akal. Cerita tersebut tidak terdengar seperti cerita manapun yang pernah Freya dengar. membuat Freya merasakan kegembiraan dan penderitaan secara bersamaan. Pikiran Freya Bercampur aduk dalam kebingungan. Sebagai Besar para pencari Obyek (Seekers)  kehilangan akal dalam euforia tak terkontrol.

Namun meskipun disaat sepert ini Freya tetap fokus. mengendalikan logikanya dan Mencoba sebisa mungkin untuk tidak melihat tato yang terukir di dada perempuan itu. Namun Yang lebih bahaya, Pikiran Freya Selalu menggodanya untuk melihat, Freya Tetap melawan sekuat tenaga.

Jika Freya gagal, si perempuan akan bangkit dari posisinya dan menyerangnya. Kemudian dia akan menguliti Freya hidup-hidup dan menambahkan daging Freya yang termutilasi ke ikatannya, dan Freya akan terjebak bersamanya, dengan kesadaran yang tidak akan pergi, Freya akan menemaninya dalam keabadian atau sampai tiba habisnya waktu.

Kesadaran Freya Hilang dan serempak dia Tidak sadarkan diri.

***

Freya membuka matanya secara Kasar sambil terjengkat dari tidurnya. Tubuhnya basah Oleh keringat yang Tidak tertampung. Dia menutup sebagian matanya Yang terasa sakit berdenyut. Mencoba menetralkan Detak Jantung dan Nafasnya yang Tidak beraturan. Secara Tidak sengaja, Freya mendapati sebuah Tato Yang tergambar Pada punggung Tangan kanannya. Secara sepihak dirinya menyeringai dengan Mata merah delima Yang terang. "Yang selanjutnya." Gumam Freya.

Tato Tersebut adalah objek ke-4 dari 538.

'Hasrat mereka adalah untuk menjadi satu lagi, namun mereka tak bisa'

FREYA : Holders Of Lost Object ( BOOK 1 )Kde žijí příběhy. Začni objevovat