Mantan Pacar

33 5 0
                                    

Seperti biasa setiap pagi sejak hampir 9 bulan ini motor vespa Beomgyu sudah nangkring di depan rumah cluster dua lantai yang banyak dihiasi tanaman dan pepohonan ini. Beomgyu akan duduk menunggu di teras rumah Yeji, atau kadang malah ikut sarapan di dalam. Kebanyakan Beomgyu menolak karena biasanya dia juga sudah makan di rumah.

"Gyu ayo,"

Raut wajah Beomgyu menjadi cerah saat gadisnya keluar dengan tas dan sudah memakai sepatunya. Rambutnya seperti biasa dikuncir, walau Beomgyu senang melihatnya tegerai namun Yeji risih jika belajar harus diganggu oleh surai-surai panjangnya.

"Ma, Yeji pergi dulu ya!" teriak Yeji sambil menoleh ke belakang pada mamanya yang sedang ada di dapur. Papa Yeji sudah berangkat lebih awal dengan Haerin adiknya yang masih SMP.

"Tante, kami pergi dulu ya!" Beomgyu ikut berseru.

"Iya sayang, hati-hati ya! Beomgyu jangan ngebut-ngebut ya nak!" seru mama Yeji dari dalam.

"Tenang tante, Beomgyu balikin anaknya nanti siang tanpa lecet sedikit pun!" balas Beomgyu diikuti cubitan kecil dilengannya dari Yeji.

"Aw, kenapa ayang??"

"Apaan sih kayak aku mau kenapa aja,"ucap Yeji sambil mengambil helm dan memakainya.

"Ya kan tapi bener, kamu sama aku ga akan kena gores sedikit pun, aku balikin mulus dan bersih," kata Beomgyu sambil membantu Yeji mengaitkan kaitan helm.

"Kamu kira aku barang gitu??" Yeji menggeleng-gelengkan kepalanya. Beomgyu memang suka berlebihan.

"Kalau kamu barang, kamu itu ibaratnya mahkota ratu elizabeth, ga boleh lecet dan berdebu. Jadi bener kan aku?"

"Ratu elizabeth udah log out dari dunia, Gyu 😭, " balas Yeji.

"Gamau ngakuin rajanya. Dah yuk, peluk," ucap Beomgyu yang bersiap menjalankan motornya. Yeji pun seperti biasa melingkarkan lengannya dipinggan Beomgyu. Jujur saja Yeji sangat menyukai berada sedekat ini dengan Beomgyu apalagi pagi-pagi begini seragamnya belum dicemari asap rokok teman-temannya. Kalau pagi, Beomgyu wangi seperti taman bunga.

*
*
"Aku ke kelas ya, ilu," Beomgyu membuat finger heart dan mengarahkannya ke Yeji sebelum mereka berpisah. Sumpah ya Beomgyu, di depan orang banyak begini bikin Yeji malu.

"Iya iya sana!" Yeji pun mendorong Beomgyu berjalan ke arah kelasnya.

"Pacaran sama berondong emang beda ya vibenya. Kayaknya hidup jadi lebih ceria,"

Yeji menoleh dan melihat teman sekelas yang cukup akrab dengannya, Aisha.

"Dia mah tukang lawak sekaligus trouble maker," tanggap Yeji sambil berjalan masuk ke kelas.

*
*
"Eh cok, gue punya bokep baru bjil. Pemainnya yang mirip sama Sakura le serapim. Lu suka kan," tiba-tiba Jeongin nyeletuk saat Beomgyu and the gank sudah nongkrong di kantin. Beomgyu yang sedang push rank langsung kalah gara-gara fokusnya terganggu dengan ucapan Jeongin itu.

"Mana jir mana?! Airdrop cepet!" Heeseung dengan cepat menyambar hp Jeongin.

"Ye lintah, sabar dulu. Bukan di gallery nying, gue forward aja di tele," Jeongin mengambil hp-nya lagi. Sementara Beomgyu kembali push rank, membuat Jeongin takjub.

"Wow tumben lo gak ribut Gyu?! Biasanya lo paling ngebet liat udelnya Sakura versi jav idol kesayangan lo!"seru Jeongin takjub.

"Udah tobat kali beliau, gue jangan lupa dishare juga ya In," ucap Jay sambil menjentik puntung rokoknya.

"Kata siapa? Masih nonton gue, kirim aja In," ucap Beomgyu masih fokus ke layar.

"Kirain lu dilarang nonton bokep juga sama mbak Yeji,"celetuk Sunghoon.

"Dia gak pernah ngatur-ngatur gue. Gue berenti merokok ya karena kesadaran sendiri aja,"

"Ye malih tapi lu masih gaul ama kita juga racunnya masih nyebar ke lu, ke cewe lu juga," ujar Heeseung.

"Engga, bukan gitu juga sih.. Dia keliatan gasuka pas... Ahhh adalah, mau tau aja kalian," Beomgyu kalah lagi dan mengusak rambutnya frustasi.

"Pas ciuman rasa rokok? Wkwkwk," ledek Jeongin.

"Makannya makan permen bro jangan asal nyosor!"ujar Jay.

"Ya pokoknya gue mau berenti aja deh. Lagian habis nongkrong sama kalian juga gue kan pake parfum lagi,"

Mata Beomgyu tidak sengaja menangkap pemandangan pacarnya yang sedang berjalan menuju kantin dengan laki-laki yang mampu membuat darahnya mendidih. Apalagi Yeji kelihatannya nyaman sekali ngobrol dengan orang tersebut. Beomgyu rasanya ingin beranjak namun dia masih gengsi dan hanya memperhatikan dari tempatnya duduk.

Tepat sebelum Yeji masuk ke kantin, pria itu pun pamit dan berbelok ke arah perpustakaan. Beomgyu menegang saat melihat Yeji melambaikan tangannya dan tersenyum manis pada pria itu.

"Ngapain sama Soobin tadi?"tanya Beomgyu agak ketus saat Yeji mendekatinya dengan senyum. Yeji kaget karena Beomgyu ketus, tapi langsung rileks setelahnya.

"Ngomongin laporan akhir OSIS," jawab Yeji lalu duduk disamping Beomgyu. Teman-teman Beomgyu yang lain sudah agak menyingkir.

"OSIS baru kan udah dilantik, artinya tugas kalian udah selesai dong? Kok masih sok ngomongin laporan OSIS?"serang Beomgyu lagi. Yeji mau serius menanggapi Beomgyu tapi dia tau Beomgyu ini cemburu buta ke Soobin.

"Ya sayang kan gunanya biar yang baru bisa liat progress target kita sampai mana. Bi, aku pesen mie ayam 1 ya," kata Yeji pada bibi mie ayam yang baru lewat mengantar pesanan.

"Iya neng," sahut si bibi.

"Sampai kapan?"

Yeji bisa melihat Beomgyu masih manyun alias terlihat bete. Kalau cemburu Beomgyu menggemaskan sih, manjanya keliatan, tidak mau berbagi apa yang jadi punya dia barang sedikit pun.

"Udah kok, udah kelar semua tadi malem, tinggal dikirim ke Somi aja,"

"Jadi semalem ketemu sama Soobin?" muka Beomgyu makin suram.

"Telepon? Video call? Zoom? Chat?"lanjutnya lagi.

Yeji mengeluarkan hp-nya.

"Di grup ya bawel," ucap Yeji sambil memperlihatkan whatsappnya.

Beomgyu cuma diam. Mau bagaimana pun Beomgyu masih cemburuan. Soobin itu mantannya Yeji dari kelas 2 SMP sampai kelas 2 SMA semester 1. Putusnya juga tidak jelas, padahal satu organisasi. Yeji pernah mengakui kalau dia dulu memang agak susah ngelupain Soobin. Ya gimana tidak, sudah 3 tahun lebih pacaran. Kalau Yeji bilang sih karena mereka makin tidak cocok, tapi Beomgyu masih merasa alasannya tidak jelas.

"Mau minum apa? Aku beliin," Beomgyu beranjak dari duduknya, masih dengan muka masam.

"Mineral aja deh," jawab Yeji. Kalau Beomgyu begini ya dia cuma bisa sabar saja sampai Beomgyu moodnya bagus sendiri. Walau bad mood, Beomgyu tidak pernah meninggalkan Yeji. Wajahnya sok-sokan ngambek, tapi jiwa bucinnya tidak tertolong lagi alias masih senantiasa melayani sang princess. Itulah yang membuat Yeji semakin betah dengan Beomgyu.

"Lain kali gausah senyum semanis itu sama cowok lain, apalagi Soobin,"

Yeji tersentak saat tiba-tiba pipinya terasa dingin karena ditempeli botol mineral yang dibawa Beomgyu. Beomgyu lalu duduk kembali disamping Yeji. Lalu tubuhnya sedikit dicondongkan agar lebih dekat ke wajah Yeji.

"Kalo nggak kamu aku hukum, mau?" bisik Beomgyu di telinga Yeji.


a/n:
Wkwk nah ketauan Beomgyu suka 'ngehukum' Yeji. Hayo tebak, hukuman yang gimana maksud Beomgyu itu? 🤣

BOI!!! [BEOMGYU YEJI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang