Deon Agrippa Abaru dan Rienraline Varasia Zoro.
Antagonis Spring Love.
Deon merebut kuasa Caspian sebagai putra mahkota dua tahun setelah Rienra diturunkan dari posisi sebagai putri mahkota.
Masalah perebutan kekuasaan bukan perebutan paksa seperti perang. Kedua pangeran cukup waras untuk tidak melakukan itu. Mereka melakukannya berdasarkan ujian yang diberikan Kaisar.
Pada masa itu Posisi Caspian didukung oleh Penyihir putih, Sienna. Sementara disisi Deon, Rienra sang penyihir agung dan seorang pemilik menara sihir memberi dukungan terkuat.
Perebutan kekuasaan itu sangat sengit.
Terlebih, Rienra berbalik dari Caspian dan mendukung lawan mainnya mantan tunangannya itu.
Ketika Zack menuliskan buku dongeng itu. Ia tidak kepikiran akan bersama Rienraline Varasia Zoro dalam adegan kejam yang ia tulis. Rasanya ia tidak punya perasaan. Ia pikir antagonis seperti Rienra tidak punya perasaan dan berhari batu. Faktanya Rienra tetap sakit hati akibat Caspian. Atau lebih tepatnya, Rienra merasa sakit karena ulah Zack sendiri, sang penulis.
Malam tadi, ketika Zack bangun dari tidur dan mencari air minum, ia melihat Rienra.
Gadis itu berantakan di meja kerjanya sambil memegang Spring Love kuat-kuat.
Zack tidak tega.
Mengingat apa yang dikatakan Rienra mengenai tingkah lakunya selalu mengikuti alur buku maka kejadian kejam di spring love akan selalu mengenang Rienra sebagai pelaku.
Zack adalah orang yang merancang adegan itu.
Melihat Rienra yang tenggelam dalam sakit kepala, Zack merasa bersalah.
Rasanya sangat berdosa karena menyakiti teman sendiri.
"Aku akan menyelesaikan mereka untuk mu."
Zack bersuara pertama kalinya di pagi subuh. Rienra yang tidur sama sekali berbalik kaget. Wajahnya pucat dan bibir nya kering. Rambutnya berantakan karena tidak dikeringkan sehabis mandi kemarin malam.
Zack bersuara lagi. "Aku yang memulainya sesuai keinginanku, tapi aku akan menyelesaikan semua sesuai keinginanmu."
Zack sebelumnya tidak pernah berpikir akan pernah melihat ekspresi bersalah Rienra. Gadis itu berdiri dari duduknya dan berjalan kecil dengan linglung ke hadapannya.
"Aku tidak marah padamu." Rienra panik. Dari bentuk suara yang bergetar, Zack tahu Rienra dalam keadaan yang tidak baik. "Aku hanya panik karena kejadiannya sebentar lagi. Tapi jujur, aku tidak marah pada mu."
Zack yakin ia menuliskan watak Rienra yang kejam. Tapi itu hanya sugesti dari tulisannya saja. Rienra yang asli, bagi Zack hanya seorang ambisius. Tidak lebih.
Rienra juga orang yang penyayang. Hanya saja, caranya saja yang berbeda.
"Zack?"
"Aku yang salah. Karena aku kau jadi begitu." Zack menatap mata Rienra ragu. "Apa kau marah?"
Situasi itu hening. Tapi hujan diluar sangat berisik. Mereka tidak menangis, tapi alam menggantikan mereka.
Javier duduk berselengka di luar pintu. Ia tidak tidur seperti nona yang ia layani dan terus berjaga dari situ.
Javier tidak tahu hubungan Zack dan Rienra, Javier juga masih sedikit menganggap Zack asing.Tapi entah Rienra sangat menerima orang baru dengan gampang, atau karena otaknya miring karena memelihara manusia aneh seperti Zack.
Alasan Javier berjaga disini, karena keadaan sang nona mencurigakan sejak pulang dari pelatihan di gunung.
KAMU SEDANG MEMBACA
How Great Evil Sorceress Live (End)
RandomRienraline Varasia Zoro, tunangan putra mahkota kekaisaran Abaru dan putri tunggal pemilik menara sihir. Rienra adalah aku. Status ku tidaklah main-main. Ayahku penyihir agung, tunanganku pangeran mahkota atau lebih tepatnya, aku calon Ratu kekaisar...